nusabali

Acara HUT Ke-7 Minyak Kutus Dihentikan Satgas Covid-19

  • www.nusabali.com-acara-hut-ke-7-minyak-kutus-dihentikan-satgas-covid-19

SINGARAJA, NusaBali
Sebuah acara hiburan di Krisna Oleh-oleh, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng, yang digelar oleh produsen minyak Kutus-Kutus dihentikan setelah sebelumnya menuai kritik dari masyarakat.

Acara hiburan yang juga diisi sejumlah musisi luar daerah ini dikritik karena mendatangkan ratusan undangan di tengah pandemi Covid-19. Wakil Ketua Kerta Desa Adat Temukus, Gede Harja Astawa mempertanyakan acara yang digelar selama dua hari pada 12 dan 13 Desember ini dilangsungkan di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Acara yang turut mengundang ratusan orang ini dikhawatirkan dapat menimbulkan kerumunan massa.

Harja mengkhawatirkan, para undangan yang datang tidak bisa menjaga jarak kendati di areal lokasi acara sudah dipasang garis pembatas. "Jarak 2 meter saya rasa tidak cukup. Janganlah 2 meter, orang yang datang pasti nantinya akan berkerumun apalagi menghadirkan musisi-musisi luar daerah," singgungnya.

Di sisi lain, kata dia, Desa Adat berusaha untuk tidak melangsungkan piodalan di Pura Segara Temukus pada Selasa (15/13), untuk menghindari timbulnya kerumunan. Sebagai gantinya desa adat hanya melakukan matur piuning pada Senin (14/12) yang hanya diwakili oleh beberapa prajuru adat saja.

"Kami sudah mengikuti arahan protokol kesehatan untuk mencegah kerumunan massa dan meminimalisir penyebaran Covid-19. Apalagi di desa kami sudah ada yang pernah terpapar," ujar Harja. "Buleleng masih zona oranye. Kami tidak menginginkan penyebaran virus terjadi di desa kami," tandasnya.

Kritik tersebut pun disikapi oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng dengan mencabut izin penyelenggaraan acara melalui Surat Keterangan No 443/3443/Pem/XII/2020 yang ditandatangani langsung oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana selaku Ketua Satgas.

Padahal sebelumnya Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng memberikan lampu hijau terselenggaranya acara tersebut dengan memberikan izin yang diterbitkan dalam Surat Keterangan No 443/3339/Pem/XI/2020 tertanggal 26 November lalu, dengan berbagai ketentuan menyangkut protokol kesehatan.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa menyampaikan, pihak Satgas memutuskan untuk menghentikan acara tersebut pada Sabtu (12/12) setelah acara tersebut menuai respons yang kurang baik dari masyarakat. Sebelumnya pada hari pertama pada Jumat (11/12) acara telah dilangsungkan.

Gede Suyasa mengatakan, pelaksanaan protokol kesehatan dalam acara tersebut sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang diberikan Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng. Namun, kata dia, sesuai dengan hasil rapat jika acara tersebut ada respons yang kurang baik di masyarakat maka kegiatan tersebut harus dihentikan.

"Kesimpulannya supaya kegiatan malam ini (kemarin, red) ditiadakan. Silakan dialihkan dengan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat tidak berkerumun," tegas Gede Suyasa.

Dia mengatakan, sebelumnya pihak Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng telah turun memantau langsung penerapan prokes selama acara berlangsung pada hari pertama. Termasuk mengukur luas tempat serta kapasitas yang bisa ditampung. "Itu sudah dilakukan termasuk juga pengawasan oleh TNI dan Satpol PP," jelasnya.

Pihak Satgas juga melihat kesiapan penyelenggara dalam menerapkan prokes Covid-19. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, pengukuran suhu tubuh, kewajiban pakai masker, termasuk menjaga jarak. "Kami melihat bahwa iktikad dari panitia untuk menjalankan prokes. Maka, Bapak Bupati memberikan izin," pungkasnya.

Sementara itu, pihak penyelenggara, Bambang Pranoto selaku owner Kutus-Kutus menyebut acara yang digelar dalam rangka perayaan ulang tahun ini sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, sesuai arahan Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng, termasuk peserta undangan yang wajib menyertakan hasil rapid test.

"Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, dari mulai peserta yang kami wajibkan rapid test, harus menjalani tes suhu dengan thermogun, memakai masker dan menjaga jarak serta cuci tangan sesuai 3M yang disarankan pemerintah," akunya.

Selain itu sebanyak 400 peserta acara juga dibagi di dua lokasi untuk mengurangi kerumunan. "Sebanyak 400 orang peserta yang hadir, 200 sebagian di Krisna dan lainnya di Hotel Sunari. Demikian 200 peserta yang ada di Krisna juga diatur duduknya, menggunakan tikar sesuai garis untik menjaga jarak," jelasnya soal acara menyambut HUT ke-7 Minyak Kutus-Kutus tersebut.

Pola pertunjukan yang mengacu pada protokol kesehatan dan diawasi ketat Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng, ditujukan agar peserta aman dari penyebaran Covid-19. "Tidak ada keramaian yang ditimbulkan. Kami mencoba mencontohkan bagaimana pertunjukan new normal yang aman dari penyebaran Covid-19," sebutnya.

Dia juga mengklaim acara yang digelar hanya melibatkan internal perusahaan ini tak lain untuk membangkitkan semangat dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. "Acara ini juga digelar untuk membangkitkan semangat masyarakat dari keterpurukan selama delapan bulan lebih akibat pandemi Covid-19," tutupnya.*cr75

Komentar