nusabali

Kintamani Dijadikan Ikon Pariwisata Bangli, BAGUS Komitmen Kembangkan Wisata Desa dan Herbal

  • www.nusabali.com-kintamani-dijadikan-ikon-pariwisata-bangli-bagus-komitmen-kembangkan-wisata-desa-dan-herbal

BANGLI, NusaBali
Pasangan calon Bupati - Wabup Bangli I Made Subrata - Ngakan Made Kutha Parwata (BAGUS) berkomitmen menjadikan pariwisata yang bersinergi dengan sektor pertanian sebagai ujung tombak pembangunan di Kabupaten Bangli.

“Untuk mewujudkan komitmen itu, kami akan menata lagi objek wisata Kintamani agar benar-benar menjadi ikon pariwisata Bangli. Kami juga menawarkan konsep pengembangan wisata desa, wisata kerakyatan, wisata spiritual dan herbal,” ujar Cabup Subrata yang didampingi Cawabup Kutha Parwata, Rabu (2/12).

Sekadar catatan, komitmen dan tawaran konsep pengembangan wisata ala paslon nomor urut 1 itu juga pernah disampaikan saat pemaparan visi-misi di Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli, pertengahan Oktober 2020. Saat itu, di hadapan ketua dan pengurus BPC PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Bangli, Subrata menyadari bahwa Bangli menjadi kabupaten satu-satunya di Bali yang tidak memiliki pantai, dan memiliki luasan wilayah terkecil dibandingkan kabupaten lain di Bali. 

Namun, Bangli memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri dibandingkan kabupaten lain di Bali yaitu bentang alam yang indah di mana gunung berapi Batur bersanding dengan Danau Batur. "Gunung dan Danau Batur ini memberikan kesuburan bagi alam Kintamani hingga seluruh Kabupaten Bangli dan sebagian besar Pulau Bali," tandas cabup kelahiran Desa Bunutin, Kintamani itu.

Kabupaten Bangli, menurutnya, juga dikenal dengan keberadaan Pura-Pura besar yang disucikan serta keberadaan desa-desa Bali tua dengan kekhasan adat dan tradisinya. “Potensi kekayaan dan keindahan alam serta keunikan adat dan budaya inilah yang bisa menjadi branding kuat bagi sektor pariwisata di Kabupaten Bangli,” jelas Subrata.
 
Paslon yang diusung koalisi Partai Golkar dengan Nasdem dan didukung PSI ini mengungkap potensi wisata desa yang marak tumbuh di seluruh kecamatan di Bangli. “Orang sekarang ini membicarakan potensi pariwisata spiritual dan tanaman herbal sebagai trending pariwisata ke depan, wisata desa di Kabupaten Bangli sangat cocok dengan trend wisata ke depan”, jelas Subrata.

Munculnya wisata desa yang instagramable seperti wisata air terjun, wisata melukat, kata Subrata juga makin melengkapi ikon wisata Kabupaten Bangli yaitu desa wisata Penglipuran yang telah mendunia dengan kekhasan adat, bangunan arsitektur dan minuman herbal loloh cemcem-nya. “Kita optimistis wisata desa di Kabupaten Bangli akan semakin bergairah dan mampu menggerakkan roda perekonomian desa-desa di Bangli. Wisata desa juga potensial memunculkan pasar bagi kerajinan sebagai oleh-oleh khas setempat. Imbasnya membuka lapangan kerja sehingga tenaga kerja produktif Kabupaten Bangli tidak perlu mencari pekerjaan ke luar Bangli. Akhirnya kesejahteraan masyarakat desa di Kabupaten Bangli bisa meningkat,” jelas Subrata.       

Sebelumnya Ketua BPC PHRI Bangli, I Ketut Mardjana mengapresiasi niat baik paslon Suta-Bagus untuk memaparkan visi misinya. Menurut Mardjana, ini sebagai langkah awal yang positif bagaimana sinergi antara stakeholder pariwisata mulai dari perumusan program kebijakan sektor pariwisata.

Secara umum Mardjana mengapresiasi keinginan paslon Suta-Bagus untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Kabupaten Bangli dengan mengedepankan keunggulan potensi wilayahnya masing-masing. Terutama mensinergikan pariwisata dengan pertanian. “Bangli mungkin mempunyai keterbatasan sumber daya alam, namun sumber daya manusia (SDM) Bangli harus maju dan siap bersaing ke depannya,” pungkas mantan Dirut PT Pos Indonesia itu.

Mardjana berharap, ke depan pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Subrata-Kutha Parwata tidaklah semata-mata hanya mengejar peningkatan PAD, namun berupaya cerdas memikirkan program-program unggulan yang akhirnya bermuara terjadinya peningkatan ekonomi masyarakat. “Seperti pemungutan retribusi yang ditangguhkan pelaksanaannya sampai akhir tahun, seharusnya bukan hanya ditangguhkan tapi ditiadakan sehingga wisatawan tak merasa terganggu dengan persoalan sepele itu,” terang Mardjana.

Sementara itu, Cawabup Kutha Parwata menambahkan, pihaknya akan menyederhanakan regulasi dan membangun model perizinan satu atap berbasis online untuk mendorong gairah investasi sampai pembangunan infrastruktur pariwisata, pertanian, jalan, Puskemas, telekomunikasi dan kelistrikan sebagai bagian dari rencana strategis ke depan. *mds

Komentar