nusabali

Debat Publik Tiga Paket Calon dari Karangasem

  • www.nusabali.com-debat-publik-tiga-paket-calon-dari-karangasem

Tiga pasangan Cabup-Cawabup Karangasem melakubat sesi debat publik di Hotel Nikki Denpasar, Minggu (22/11) malam. 

Sikapi Kemiskinan secara Berbeda

AMLAPURA, NusaBali
Terkait masalah kemiskinan yang membelit Karangasem, ketiga pasangan calon: I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati alias SMS (paket calon nomor urut 1), I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Wayan Arta Dipa alias MasDipa (nomor urut 2), dan I Made Sukerana-I Komang Kisid Yes alias Paket Sukses (nomor urut 3) mnemberikan pandangan berbeda.

Acara debat publik paket calon ungtuk Pilkada Karangasem 2015, tadi malam, menampilkan tiga panelis yang mengajukan pertanyaan secara bergantian: Prof Dr I Wayan P Windia SH MSi (guru besar Hukum Adat Bali dari Fakultas Hukum Unud), Dr I Gede Mudana MSi (dosen Politeknik Negeri Bali), dan Dr I Gede Yusa SH. Paket SMS yang diusung PDIP dapat kesempatan pertama untuk memaparkan visi misi, yang dikenal dengan ‘31 program unggulan’. 

Sedangkan MasDipa (yang diusung NasDem-PKPI-Hanura-Demokrat) dapat giliran kedua menyampaikan visi misinya berisi 9 program unggulan, yang dikenal dengan ‘Nawa Satya Dharma MasDipa’. Disusul kemudian Paket Sukses (diusung Golkar-Gerindra-PKS) menyampaikan visi misi yang lebih mengedepankan keberhasilan selama 5 tahun kepemimpinan Cabup Made Sukerana sebagai Wakil Bupati Karangasem 2010-2015---berpasangan dengan Wayan Geredeg.

Salah satu pertanyaan panelis yang paling menukik adalah terkait kemiskinan yang membelit Karangasem, berikut solusi yang paling tepat mengatasinya. Cabup Wayan Sudirta memberikan argumen, kemiskinan bisa dientaskan melalui program jangka pendek. “Caranya, dengan program pemberian sembako gratis dan pengobatan gratis,” katanya.

Tanggapan Cabup IGA Mas Sumatri, lain lagi. Dia mengkombinasikan dengan nilai-nilai budaya. “Solusinya, dengan menggelar upacara secara massal, sehingga biaya bisa ditekan,” kata Mas Sumatri. Sebaliknyam, Cabup Made Sukerana menyatakan kemiskinan adalah menyangkut kultur. “Kultur masyarakat itulah mesti diubah,” kata Sukerana.

Selain itu, menurut Sukerana, proyek yang bertujuan mengentaskan kemiskinan perlu dilanjutkan. “Misalnya, proyek Air Sungai Telaga Waja, yang airnya baru mengalir sampai di kota (Amlapura). Tahun depan dilanjutkan sampai ke Kecamatan Kubu. Peningkatan kualitas jalan juga ditingkatkan, sehingga kemiskinan bisa terkikis,” katanya.  

Komentar