nusabali

Upacara Adat Jarang, Pembelian Buah Anjlok

  • www.nusabali.com-upacara-adat-jarang-pembelian-buah-anjlok

DENPASAR,NusaBali
Pandemi Covid-19 menyebabkan bisnis buah dan perlengkapan upacara anjlok dalam.

Supermarket, toko buah yang biasanya membeli buah produksi petani, menghentikan pembelian. Akibatnya pemasaran buah buntu.

“Penurunan sampai 60 persen,” ujar I Made Sianta, salah seorang pemasok buah asal Pupuan, Tabanan.

Dia menuturkan, pandemi Covid -1 benar- benar membuat berat pemasaran produk buah. Dalam kondisi normal, Sianta menghabiskan manggis hingga 2 ton. Sedang pisang sampai 5000 biji per pekan. “Namun sekarang lebih dari 50 persen  turun,”ujarnya.

Sianta yang biasanya memasok ke beberapa toko dan swalayan di Denpasar, sementara tidak melakukannya lagi. “Supermarket dan toko buah segar tak order lagi,” ungkapnya.

Pesanan untuk kepentingan upacara keagamaan dan adat juga jauh berkurang. Itu karena upacara adat dan keagamaan banyak yang  disederhanakan, baik prosesi maupun lama waktunya. Hal inilah menambah dampak berkurang permintaan buah.

Intinya karena pandemi Covid-19, bisnis buah macet. “Sekarang kami hanya mengurus kebun saja untuk bertahan,” ucap  Sianta.

Dia pun  berharap pandemi Covid-19, sehingga pariwisata Bali normal kembali,. Demikian juga aktivitas masyarakat pulih, sehingga bisnis buah kembali lancar. *K17

Komentar