nusabali

Baru Dua Bulan Keluar dari RSJ, Bakar Rumah Keluarga

  • www.nusabali.com-baru-dua-bulan-keluar-dari-rsj-bakar-rumah-keluarga

Sebelum nekat bakar rumah keluarganya hingga ludes, Wayan Wirawan lebih dulu pecahkan kaca jendela hingga kakak ipar dan keponakan lari penyelamatkan diri ke tetangga

Made Suagianti hanya mengawasi perilaku iparnya yang menderita gangguan
jiwa itu dari balik tembok tetangganya. Ternyata, 1 jam kemudian yakni
sekitar pukul 08.00 Wita, ibu dua anak ini melihat asap mengepul dari
rumahnya. Dalam kondisi panik, Sugianti sempat mendekat untuk melihat
apa yang terjadi. Saat itu, gorden jendela sisi timur rumahnya sudah
terbakar. Api dengan cepat menyambar bangunanan yang terdiri dari 3
kamar, 2 dapur, dan 1 gudang milik I Made Ariana, paman korban yang
tinggal di Denpasar.

“Saya berteriak minta tolong, hingga warga
berdatangan,” tutur Sugianti, Kamis siang. Warga berdatangan untuk bantu
memadamkan secara manual, menggunakan ember dan alat pencuci motor.
Tapi, upaya mereka sia-sia, karena api sudah berkobar hebat meludeskan
bangunan rumah. Suami Sugianti, Ketut Semadi, yang terpaksa pulang dari
maburuh karena ditelepon tetangga, juga hanya bisa pasrah melihat
seluruh barangnya ludes.

Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan
sendiri menerjunkan 3 unit mobil pemadam untuk memadamkan api di rumah
keluarga Sumandi. Dari 3 unit mobil pemadam itu, 1unit di antaranya
gagal angkut air, karena tergelincir ketika memasuki jalan sempit di
Banjar Legung, Desa Payangan. "Hanya 2 unit mobil pemadam yang bisa ke
lokasi,” ungkap Kepala Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan, I
Nyoman Suardi.

Kobaran api akibat rumah dibakar orgil ini baru
benar-benar bisa dipadsamkan petugas pemadam sekitar pukul 09.00 Wita,
setelah mengamuk selama 1 jam. "Bukan hanya bangunan rumah yang hangus,
tapi seisi rumah juga ludes dilalap api. Tidak ada barang berharga yang
bisa diselamatkan," papar Kapolsek Marga, AKP I Gede Surya Kusuma.

Pelaku
Wayan Wirawan sendiri kemarin langsung dibawa petugas Dinas Sosial
Ka-bupaten Tabanan dan Polsek Marga ke RSJ Provinsi Bali di Bangli,
sekitar pukul 10.30 Wita, untuk mendapatkan perawatan. Sejumlah anggota
keluarga ikut mengantar si orgil ke RSJ Bangli. "Pelaku dibawa ke RSJ
Bangli, agar tidak terulang hal-hal yang tak diinginkan,” jelas Kapolsek
Surya Kusuma.

Sementara itu, kakak tiri pelaku Wayan Wirawan
yakni Ketut Semadi mengatakan adiknya yang menderita gangguan jiwa ini
sudah 5 kali keluar masuk RSJ Bangli. Terakhir, orgil yang masih
membujan g hingga usia 35 tahun itu menjalani perawatan selama sebulan
di RSJ Bangli, sebelum hari Raya Galungan lalu. "Adik saya (Wirawan)
pulang dari RSJ Bangli jelang Galungan. Kadang-kadang dia mau minum
obat. Tapi, kalau dipaksa, pasti dia marah hingga mau mukul. Badannya
memang kekar," jelas Semadi.

Semadi mengisahkan, adik tirinya
yang tamatan SMA ini mengalami gangguan jiwa sejak 5 tahun silam.
Awalnya, Wirawan depresai gara-gara diputus cinta oleh wanita pujaan
hatinya. "Dengar-dengar begitu, adik saya ini depresi karena perempuan,"
kenang Semadi.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis
kemarin, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten
Tabanan, Rika Rona, mengatakan saat ini ada sekitar 600 orang penderita
gangguan jiwa di Gumi Lumbung Beras. Mereka terbagi dalam tiga kelompok,
yakni kategori berat, kategori sedang, dan kategori ringan. . "Kalau
yang sudah bengong-bengong, itu pasti ada gejala depresi," ujar Rika.

Penanganan
bagi penderita gangguan jiwa yang baru pulang dari perawatan di RSJ
bisa dibilang riskan. Harus ada perawatan yang rutin dari keluarga,
seperti mencarikan obat yang sudah habis, selain menciptakan suasana
tenang dan nyaman di rumah. "Mereka (penderita gangguan jiwa yang baru
pulang dari RSJ) pasti kerap merasa inguh, makanya harus diperhatikan
dan dirawat dengan baik," katanya.  cr61

Komentar