nusabali

Muncul 15 Perahu Seberangkan Warga dan Turis

  • www.nusabali.com-muncul-15-perahu-seberangkan-warga-dan-turis

Pasca ambruknya Jembatan Kuning, belasan perahu bermunculan di jalur penyeberangan Nusa Ceningan-Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung sejak Selasa (18/10).

Dia menyebutkan, pada hari-hari sebelumnya, perahu-perahu ini hanya mengangkut wisatawan untuk aktivitas snorkling dan diving, paling 2-3 kali angkutan sehari. Sekali angkut, satu perahu rata-rata berisi penumpang 8 orang. Nah, setelah terjadi musibah Jembatan Kuning ambruk, penyedia jasa perahu ini pilih merapat untuk melayani penyeberangan Nusa Lembongan-Nusa Ceningan.

Dalam sehari kemarin, kata dia, melakukan 100 kali penyeberangan Nusa Lembongan-Nusa Ceningan. Penumpang yang diseberangkan didominasi krama lokal dan siswa, hanya 20 persennya kalangan wisatawan. “Kami siap melayani krama dan para siswa menyeberang. Namun, di sisi lain kami juga harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membeli bahan bakar. Karena itu, kami berharap kepada pemerintah agar bisa diberikan bantuan untuk sekadar biaya operasional yaitu membeli bahan bakar,” katanya.

Sementara itu, Perbekel Ketut Gede Arjaya menyatakan pihaknya sudah memohon kepada para pemilik perahu supaya memberikan tumpangan gratis terhadap siswa yang mau menyeberang Nusa Lembongan-Nusa Ceningan, pasca ambruknya Jembatan Kuning. Tapi, untuk kepentingan wisatawan dan pelaku bisnis, mereka tetap harus bayar jasa penyeberangan.

Hanya saja, kata Arjaya, karena kondisi ini diprediksi akan berlangsung cukup lama, maka pihaknya juga berupaya mencarikan solusi untuk biaya operasional bagi penyedia jasa perahu. Menurut Arjaya, pihaknya sempat berkordinasi dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta terkait persoalan ini, Selasa pagi.

Hasilnya? Pemkab Klungkung akan mengupayakan memberikan bantuan berupa biaya operasional terhadap pemilik perahu yang notabene berasal dari warga sekitar Nusa Lembongan. “Termasuk sistemnya nanti, akan disepakati terlebih dulu, untuk penyesuaian tarif yang dikenakan kepada warga sekitar maupun wisatawan,” jelas Arjaya.

Namun, yang menjadi kendala nanti adalah pelayanan untuk menyeberang malam hari di atas pukul 19.00 Wita. Sebab, penyedia jasa perahu sudah pulang ke rumah masing-masing. “Kami berharap penyedia jasa angkutan laut ini bisa berlangsung sampai malam pukul 21.00 Wita, agar mobilitas masyarakat tetap berjalan,” harapnya.  wa

Komentar