nusabali

Lagi, Pasien Sembuh Covid-19 Lampaui Kasus Baru

140 Orang Sembuh, 85 Kasus Baru, 7 Meninggal

  • www.nusabali.com-lagi-pasien-sembuh-covid-19-lampaui-kasus-baru

DENPASAR, NusaBali
Dalam beberapa hari terakhir kasus sembuh Covid-19 di Bali berhasil lebih tinggi dari kasus baru, meski kasus meninggal dunia masih tetap berjatuhan.

Per Sabtu (19/9), kasus sembuh bertambah sebanyak 140 orang. Sedangkan kasus baru bertambah sebanyak 85 orang, dan meninggal 7 orang.Mengutip data dari website infocorona.baliprov.go.id, penambahan kasus sembuh sebanyak 140 orang menjadikan total kumulatif kasus sembuh menjadi 6.213 orang (6.193 WNI dan 20 WNA). Jika dipresentasikan, angka kesembuhan di Bali menjadi 81,45 persen dari total 7.628 kasus positif. Pasien sembuh antara lain berasal dari Gianyar sebanyak 39 orang, Tabanan 19 orang, Denpasar 19 orang, Buleleng 17 orang, Jembrana 14 orang, Bangli 10 orang, Karangasem 9 orang, Badung 6 orang, Klungkung 6 orang, dan daerah lain 1 orang.
 
Dengan demikian, kasus yang masih dalam perawatan berjumlah 1.209 orang (1.204 WNI dan 5 WNA) atau 15,85 persen yang berada di semua rumah sakit rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering.

Sementara itu, sebanyak 85 orang kasus baru semuanya merupakan kasus transmisi lokal. Sebaran kasus baru antara lain berasal dari Gianyar sebanyak 21 orang, Denpasar 19 orang, Badung 18 orang, Klungkung 11 orang, Bangli 7 orang, Karangasem 5 orang, Tabanan 3 orang, dan Buleleng 1 orang. Hingga saat ini jumlah kumulatif kasus covid-19 di Bali mencapai 7.628 orang (7.601 WNI dan 27 WNA).

Jika dirinci berdasarkan sumber penularan, kasus transmisi lokal mencapai 7.235 orang (7.218 WNI dan 17 WNA) atau 94,85 persen. Sedangkan PPLN WNI sebanyak 297 orang atau 3,90 persen, kasus imported case WNA sebanyak 8 orang atau 0,10 persen, dan kasus PPDN sebanyak 88 orang (86 WNI dan 2 WNA) atau 1,16 persen.

Sedangkan 7 orang kasus meninggal berasal dari Denpasar sebanyak 2 orang, Tabanan 2 orang, Karangasem 2 orang, dan Buleleng 1 orang. Dengan demikian, total kasus meninggal menjadi 206 orang (204 WNI dan 2 WNA). Jika dipersentasekan, kasus meninggal mencapai 2,70 persen dari total 7.628 kasus positif. Sebanyak 206 kasus meninggal di antaranya berasal dari Denpasar 41 orang, Gianyar 31 orang, Badung 28 orang, Bangli 28 orang, Buleleng 26 orang, Karangasem 22 orang, Tabanan 15 orang, Klungkung 8 orang, Jembrana 5 orang, dan WNA 2 orang.

Sementara dari Kota Denpasar kabar duka kembali berhembus di tengah penanganan Covid-19. Pada Sabtu kemarin diketahui 2 orang pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Di hari yang sama, kasus positif diketahui bertambah 19 orang yang tersebar di 10 desa/kelurahan. Sementara itu, kasus sembuh juga  bertambah sebanyak 19 orang.

“Kami mengajak seluruh masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat penularan Covid-19 masih terus terjadi,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota Denpasar, Sabtu kemarin.

Terkait kasus meninggal dunia, Dewa Rai menjelaskan secara rinci bahwa pasien  pertama diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia 70 tahun dengan domisili di Kelurahan Dauh Puri, Denpasar Barat. Pasien dinyatakan meninggal dunia pada 11 September lalu. Untuk pasien kedua, diketahui berjenis kelamin perempuan berusia 80 tahun dengan domisili di Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat. Pasien dinyatakan meninggal dunia pada 12 September 2020 dengan penyakit bawaan atau komorbid diabetes melitus.

“Mari bersama-sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster, yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih  mendominasi. Hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, di samping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran," ujar Dewa Rai

Terpisah Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng kembali mencatatkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada, Jumat (18/9). Pasien Covid-19 yang meninggal terakhir merupakan pemuda asal Kecamatan Banjar yang baru berusia 29 tahun. Dia dinyatakan meninggal dunia setelah tertular Covid-19 dan menjalani isolasi di RSUD Buleleng selama 12 hari. Pasien yang bersangkutan tercatat datang ke IGD RSUD Buleleng pada, Minggu (6/9) lalu dengan keluhan nyeri hulu hati, muntah sejak seminggu sebelumnya dan mulai demam sehari sebelum dilarikan keluarganya ke rumah sakit. Saat dilakukan tes swab hasilnya pun positif dan diputuskan untuk menjalani isolasi di RSUD Buleleng.

Pasien yang masih sangat muda ini akhirnya tak dapat sembuh dan bertahan dari virus yang bersarang di tubuhnya. Penyakit penyerta, yakni diabetes militus, gagal ginjal kronis dan HIV yang dideritanya membuat kondisinya semakin melemah hingga dinyatakan meninggal dunia pada, Jumat (18/9). Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng, I Ketut Suweca, mengatakan penambahan satu pasien Covid-19 yang meninggal dunia membuat jumlah kasus konfirmasi meninggal dunia total berjumlah 25 orang.

Namun jika dilihat dari perkembangan kasus di Buleleng kemarin menunjukkan statistik membaik. Penambahan kasus baru hanya satu orang dari Kecamatan Buleleng dan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 17 orang. Belasan pasien yang sudah mendapatkan diagnosis klinis dari Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) tersebar 10 orang di Kecamatan Buleleng, 3 orang di Kecamatan Seririt, 2 orang di Kecamatan Sawan dan 1 orang masing-masing di Kecamatan Tejakul dan Gerokgak.

“Perkembangan kasus hari ini membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif berjumlah 737 orang, 667 orang diantaranya dinyatakan sembuh, meninggal 25 orang, dan sisa yang masih menjalani perawatan sebanyak 45 orang,” jelas Suweca yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (Kominfo-Santi) Buleleng ini.

Dia pun merinci dari 45 orang yang masih menjalani perawatan 25 orang diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing karena hanya bergejala ringan. Sedangkan 20 orang lainnya yang terkonfirmasi dengan gejala sedang dan berat menjalani isolasi di rumah sakit pemerintah dan swasta. *ind, mis, k231

Komentar