nusabali

Pangayah Bangke-bangkean Dikubur 4 Jam

  • www.nusabali.com-pangayah-bangke-bangkean-dikubur-4-jam

Krama Banjar Getakan, Desa Pakraman Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menggelar Calonarang spektakuler, Wraspati Umanis Pahang, Kamis (13/10) malam.

Kata dia, persiapan pentas calonarang ini sudah dilakukan sejak beberapa minggu lalu. Antara lain, tragtag atau undakan tinggi sekitar 11 meter dan peti. Pada pentas nanti, mayat atau watangan akan diupacarai layaknya orang meninggal, kemudian diarak dari Banjar Getakan di arah paling utara tepatnya berbatasan dengan Banjar Sari Merta, Dusun Gunung, Getakan, menuju arah selatan ke Setra Banjar Getekan, sekitar 1 kilometer. Setelah dikubur selama empat jam, maka Ida Sasuhunan Tapakan Ratu Mas Klungkung akan ke setra untuk menghidupkan watangan tersebut. “Rangkaian prosesi ini akan disineb Sukra Paing Pahang, Jumat (14/10),” ujarnya.

Sementara itu, Dewa Aji Tapakan,55, beristrikan Desak Tapakan, saat ditemui mengaku siap lahir-bathin untuk ngayah. Dia bersama keluarga sudah menandatangani surat kesepakatan, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk dalam surat tersebut, jika dia meninggal segala upacara akan ditanggung oleh pihak adat. “Saya sudah ikhlas untuk ngaturang ayah,” ucapnya dengan raut wajah tenang.

Dewa Aji Tapakan menuturkan, sebelum ngayah menjadi watangan tersebut. Dia sempat mengalami sakit ayan atau epilepsi yang tak kunjung sembuh. Hingga suatu ketika hendak tidur dia merasa didatangi sesosok ular naga dan diminta untuk ngayah sebagai watangan ketika pergelaran Calonarang di Banjar Getakan. Saat itulah penyakit epilepsi yang dideritanya berangsur-angsur sembuh.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Banjarangkan AKP Ni Luh Wirati membenarkan prajuru adat Banjar Getakan sempat berkordinasi. Ia mengakui hal itu berisiko, namun pihaknya tidak bisa melarang karena itu sudah menjadi keputusan adat. * wa

Komentar