nusabali

Pangayah Bangke-bangkean Dikubur 4 Jam

  • www.nusabali.com-pangayah-bangke-bangkean-dikubur-4-jam

Krama Banjar Getakan, Desa Pakraman Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menggelar Calonarang spektakuler, Wraspati Umanis Pahang, Kamis (13/10) malam.

Calonarang di Desa Getakan, Klungkung, Besok Malam


SEMARAPURA, NusaBali
Pada calonarang ini, krama yang jadi bangke-bangkean atau watangan, harus dikubur empat jam di setra (kuburan) setempat. Penguburan bangke ini sesuai pawisik berturut-turut sejak 2005. Kendati sempat dikawatirkan oleh prajuru dan krama setempat, penguburan itu akhirnya disetujui. Calonarang di Banjar Getakan digelar setahun sekali, di catus pata Banjar Getakan, sehari setelah ritual Mamasar dan Mamungel, Buda Kliwon Pahang, Rabu (12/10). Selama ini pementasan berjalan lancar layaknya

Saat pentas Calonarang tahun 2005, turun pawisik lewat krama karauhan, agar bangke-bangkean Calonarang ke-11 (tahun 2016), dikubur di setra. Calonarang tahun 2005 yang menjadi watangan, Dewa Aji Tapakan. Selama 10 tahun menjadi watangan, Dewa Aji Tapakan.

Untuk persiapan penguburan bangke-bangkean di Setra Banjar Getakan, Kamis malam nanti, krama menyiapkan sebuah peti dengan panjang 2 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1,2 meter. Dalam peti itu Dewa Aji Tapakan akan masuk, kemudian dikubur selama 4 jam, dari pukul 24.00 Wita sampai Jumat (14/11) dinihari sekitar pukul 04.00 Wita. Oleh sebab itu. Dewa Aji Tapakan dan keluarganya juga sudah menandatangani kesepakatan untuk tidak melakukan penuntutan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kelian Banjar Getakan Made Sucana mengatakan, pentas Calonarang kali ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena watangan harus dikubur selama empat jam di setra setempat. Karena cukup ekstrim, pihaknya pun sudah berkordinasi dengan pihak berwajib. “Setelah menggelar paruman banjar hal ini bisa disepakati,” ujar pria yang juga Bendesa Pakraman Getakan ini, Selasa (11/10).


SELANJUTNYA . . .

Komentar