nusabali

Bikin Champion Wirausaha bagi Mereka yang Sudah Dapat Pelatihan

Wisnu Bawa Tarunajaya, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata

  • www.nusabali.com-bikin-champion-wirausaha-bagi-mereka-yang-sudah-dapat-pelatihan

Wisnu Bawa Tarunajaya rangkul 109 perguruan tinggi untuk mengembangkan desa wisata di Indonesia

JAKARTA, NusaBali

Satu lagi putra Bali yang pegang posisi pennting di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dia adalah Wisnu Bawa Tarunajaya, 58, yang kini dipercaya menduduki jabatan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf. Salah satu teronbosan yang dilakukan Wisnu Bawa Tarunajaya adalah membuat Champion Wirausaha bagi masyarakat yang sudah mendapatkan pelatihan.

Wisnu Bawa Tarunajaya dilantik oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, sebagai Pimpinan Tinggi Madya Kemenparekraf, 14 Agustus 2020 lalu, dalam seremoni yang digelar di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta. Wisnu Bawa Tarunajaya merupakan putra Bali kelahiran Denpasar, 1 September 1962, asal Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung. Dia notabene merupakan adik kandung dari mantan Danjen Kopassus yang kini menjabat Ketua Umum PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.

Posisi baru yang diemban Wisnu Bawa Tarunajaya di Kemenparkeraf ini, menangani tentang pengembangan sumber daya manusia (SDM) pariwisata & ekonomi kreatif dan kelembagaan. Bidang tersebut sudah tidak asing lagi bagi Wisnu Bawa Tarunajaya. Pasalnya, sejak awal bertugas di Kemenpar tahun 2014 lalu, alumnus S1 Fakultas Eko-nomi Unud Denpasr ini sudah menggeluti bidang SDM.

"Dari awal saya menangani SDM. Namun, dulu masih Badan, sekarang Deputi. Ketika mengurusi STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Bali, saya juga sering membuat program pelajaran tentang SDM. Karenanya, saya tidak terlalu banyak belajar lagi saat mendapat kepercayaan sebagai Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemen-parkeraf," ujar Wisnu Bawa Tarunajaya saat ditemui NusaBali di Gedung Sapta Pesona Lantai 11 Jakarta Pusat, Rabu (19/8) lalu.

Selain itu, Wisnu Bawa Tarunajaya juga kerap menjadi narasumber di Kemenparekraf terkait sumber daya, saat masih bertugas di STP Bali. Wisnu Bawa Tarunajaya sendiri bertugas di Kemenparekraf sejak awal tahun 2014 lalu, ketika Menteri Pariwisata masih dijabat Mari Elka Pangestu. Jabatan pertama yang dipegang Wisnu Bawa Tarunajaya di Kemenpar adalah sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata.

Jabatan itu itu pegang Wisnu Bawa Tarunajaya selama 6 bulan, sebelum dialihkan menjadi Kepala Pusat Kompetensi Kemenpar (masih di tahun 2014). Ketika Menteri dijabat Arief Yahya periode 2014-2019, posisi Kepala Pusat Bagian SDM dilebur menjadi satu. Wisnu Bawa Tarunajaya kala itu dipercaya sebagai Asisten Deputi Pengembangan SDM Kemenpar. Kemudian, saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipegang Wishnutama Kusubandio sejak 2019, Wisnu Bawa Tarunajaya secara estafet menjadi Direktur SDM Kemenparkeraf, lalu Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparkeraf.

Wisnu Bawa Tarunajaya tidak tahu, sampai kapan jabatan Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparkeraf ini akan didudukinya. Semua tergantung kebijakan sang menteri. Dirinya hanya berusaha fokus dan total bekerja sebaik mungkin. Apalagi, saat jabatan Menteri Pariwisata dipegang Arief Yahya, Wisnu Bawa Tarunajaya beberapa kali ditekankan agar menjadi pekerja terbaik.

"Saya ditekankan untuk bekerja dengan integritas, antusias, dan totalitas agar menjadi the best. Hal ini tentu saya lakukan," papar anak keempat dari lima bersaudara pasangan almarhum I Made Dana dan Ni Made Nyableg ini.

Sebagai Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparkeraf yang baru, Wisnu Bawa Tarunajaya sudah menyiapkan sejumlah rencana. Termasuk membuat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan begitu, out put-nya benar-benar dinikmati masyarakat, khususnya bagi mereka yang dirumahkan atau di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Menurut Wisnu Bawa Tarunajaya, sesuai arahan Menparekraf Wishnutama, pasca pandemi Covid-19 destinasi pariwisata harus disiapkan dalam menghadapi perilaku wisman yang mengarah kepada penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability)---protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. “Kemudian, dalam menghadapi perubahan konsumen, demand dan supply mengikuti,” katanya.

Untuk itu, kata Wisnu Bawa Tarunajaya, harus segera dilakukan dua hal. Pertama, verifikasi destinasi. Kedua, sertifikasi destinasi. Bagi destinasi yang telah diverifikasi, akan dipasang logo indo care. Dengan begitu, bisa memberi keyakinan kepada wisatawan untuk datang ke destinasi tersebut, karena di sana bebas dan tidak ada penularan penyakit, lantaran menerapkan protokol kesehatan CHSE.

Sedangkan langkah kedua, verifikasi dan sertifikasi desa wisata guna menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian dari desa. Maka, kata Wisnu Bawa Tarunajaya, dibuat MoU dengan 109 perguruan tinggi untuk mengembangkan desa wisata. Kemudian, desa wisata diberi pendampingan pula.

Program lain yang juga akan dijalankan Wisnu Bawa Tarunajaya adalah membuat analisis supply dan demand SDM Parekraf. Tujuannya, untuk mengetahui jumlah kebutuhan dan permintaan SDM serta kualitas dan jabatan apa yang diperlukan dalam industri Parekraf. Lalu, memberikan short course kepada masyarakat yang berada di wilayah destinasi, bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata.

Kemudian, membuat champion wirausaha kepada masyarakat yang sudah mendapat pelatihan. Menurut dia, ada dua syarat untuk menjadi champion wirausaha. Pertama, mengikuti pelatihan modul CHSE, sapta pesona, dan layanan prima. Kedua, mengikuti Pengembangan Potensi Produk Pariwisata (P4).

“Champion wirausaha dibuat karena ada kaitan dengan gerakan sadar wisata. Gerakan sadar wisata tidak hanya cukup sadar saja, melainkan perlu mengerti bagaimana mengeksplor, packaging, dan presentasi sebuah produk. Pemandu wisata pun harus bisa melakukan hal tersebut,” papar ayah dua anak dari pernikahannya dengan Ni Made Any Rasmini ini.

Wisnu Bawa Tarunajaya merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Kakak sulungnya, Wisnu Bawa Temaja, adalah mantan pejabat tinggi Pemkab Badung yang ini menjadi Komisaris BPD Bali. Sedangkan kakak keduanya, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya adalah mantan Danjen Kopassus dan Pangdam IX/Udayana, yang kini menjabat Ketua Umum PHDI Pusat. Sementara kakak ketiganya, Wisnu Bawa Tanumejaya, adalah seprang wiraswastawan di Jakarta. Adik kandungnya, Helinawati, adalah ASN di Pemkab Badung.

Sang istri, Ni Made Any Rasmini, saat ini bekerja di bidang properti dan menjalani franchise Flip Burger bersama temannya di kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan. Sementara anak sulung dari Wisnu Bawa Tarunajaya, yakni Prastha Adiyatma, 26, merupakan lulusan S2 marketing sebuah perguruan tinggi di Inggris, yang saat ini juga menjalani franchise Flip Burger di Bali. Sedangan anak bungsunya, Ranggita Sastrin, 21, saat ini masih kuliah Semester VII Jurusan Marketing Communication Bina Nusantara. *k22

Komentar