nusabali

Penataan Besakih Ditarget Tuntas Akhir 2021

Dibangun Parkir 4 Lantai, Pamedek Dibuatkan Jalur Melingkar

  • www.nusabali.com-penataan-besakih-ditarget-tuntas-akhir-2021

AMLAPURA, NusaBali
Penataan Kawasan Suci Pura Besakih di Desa Adat Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem ditarget tuntas Desember 2021 mendatang atau lebih cepat dari rencana semula tahun 2023.

Penataan kawasan yang menelan anggaran sekitar Rp 1 triliun ini diper-cepat, mengingat tahun 2022 mendatang akan ada upacara besar Maribu Bhumi di Pura Besakih.

Anggaran penataan Kawasan Suci Pura Besakih sebesar Rp 1 triliun tersedia atas kolaborasi Pemprov Bali dan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rayat (PUPR). Hal ini terungkap saat Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono bersama Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peninjauan Penataan Pelestari Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih, Kamis (6/8) pagi.

Dalam keterangan persnya di Bencingah Agung Pura Besakih, kemarin pagi pukul 10.00 Wita, Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono menyebutkan penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini merupakan tindak lanjut dari usulan Pemprov Bali di bawah Gubernur Wayan Koster, yang telah disampaikan kepada Presiden Jokowi. "Penataan Kawasan Suci Pura Besakih sudah 2 tahun direncanakan oleh Pemprov Bali, kemudian dilaporkan kepada Presiden. Insya Allah tahun 2021 bisa mulai kita kerjakan selama setahun,” kata Basoeki. “Pura Besakih ini kebanggaan Indonesia, bukan hanya jadi kebanggaan masyarakat Bali. Ini aset bangsa," imbuhnya.

Disebutkan, anggaran untuk penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini mencapai Rp 1 triluan, yang merupakan kolaborasi antara Pemprov Bali dan Kementerian PUPR. Dalam hal ini, Pemprov Bali menyediakan lahan sekitar 52.000 meter persegi senilai Rp 124 miliar. Sedangkan bangunannya dibiayai Kementerian PUPR. "Saya janjikan pembangunan tuntas Desember 2021. Jadi, awal Januari 2021 agar sudah tender," tegas Basoeki.

Terungkap, ada 9 paket penataan di Kawasan Suci Besakih ini. Sembilan (9) paket penataan itu meliputi Parkir 4 Lantai di soring (jaba) Pura Manik Mas Besakih, Pembangunan Taman, Kios untuk merelokasi seratusan pedagang, Jalan Margi Agung, Bale Pesandekan, Jalan untuk Pejalan Kaki, Graha Wiyata (tempat memutar film sejarah Pura Besakih dan rangkaian upacara), Sarana Umum, dan Penataan Terminal Kedundung.

"Kami pemerintah pusat akan membangun parkir di kawasan Pura Manik Mas Besakih seluas 52.000 meter persegi, kemudian menata kawasan bencingah seluas 12.287 meter persegi, total anggarannya sekitar Rp 500 miliar," katanya.

Karena Pura Besakih sebagai kawasan cagar budaya, maka Basoeki memastikan penataan akan memperhatikan adat istiadat dan kearifan lokal budaya Bali. "Sehingga gedung parkir yang akan dibangun nanti, tidak bertingkat ke atas, namun ke bawah 4 lantai (basement). Ini sebagai salah satu aturan di Bali yang harus tetap dipegang."

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan Penataan Pelestarian Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih dilakukan dengan tujuan untuk mengakomodir kepentingan umat Hindu di seluruh nusantara. Karena itu, penataannya dilakukan dengan merelokasi seluruh kios, Kantor Desa Besakih, dan Terminal Pura Manik Mas. Nantinya parkir terpusat di gedung empat lantai.

Sesuai gambar perencanaan, bangunan parkir 4 lantai ini akan dibangun di soring Pura Manik Mas Besakih. Penambahan lantai ke bawah (basement), bukan bertingkat ke atas, yang mampu menampung ribuan kendaraan berbagai jenis.

Di Lantai IV nantinya khusus untuk menampung kendaraan bus besar, dengan kapasitas 500 bus. Sedangkan Lantai III khusus untuk kendaraan minibus dengan daya tampung 800 unit kendaraan. Sementara Lantai II khusus untuk mobil pribadi (kendaraan roda empat), dengan daya tampung 2.000 kendaraan. Sebaliknya, Lantai I khusus untuk sepeda motor dengan data tampung 4.471 unit motor.

Sedangkan untuk jalur pamedek, agar tidak terjadi desak-desakan antara yang baru datang dengan yang akan meninggalkan Pura Besakih, akan dibuatkan jalur melingkar. Sehingga, pamedek yang hendak meninggalkan Pura Besakih tidak lagi bertemu pamedek yang baru datang.

Sedangkan penataan Margi Agung dilakukan dengan pelebaran jalan, yang dikerjakan tahun 2021. Margi Agung ini meliputi Ruas Jalan Klungkung-Objek Wisata Bukit Jambul tembus Desa Menanga, akses jalan Desa Muncan (Kecamatan Selat, Karangasem) menuju Banjar Batusesa, Desa Menanga (Kecamatan Rendang, Karangasem), tembus Pura Besakih.

Sementara jalan baru yang akan dibangun, kata Gubernur Koster, adalah jalur Banjar Kedundung (Desa Besakih) menuju Pura Manik Mas, jalan keluar dari Pura Manik Mas, jalan Banjar Kedundung (Desa Besakih) menuju Banjar Batusesa (Desa Menanga), dan jalan Banjar Kedundung (Desa Besakih) menuju Desa Pempatan (Kecamatan Rendang). Gubernur Koster berharap penataan Kawasan Suci Pura Besakih dapat selesai sebelum tahun 2022. Pasalnya, tahun 2022 mendatang akan ada upacara besar Maribu Bhumi di Pura Besakih.

Gubernur Koster menyebutkan, Penataan Kawasan Suci Pura Besakih dilakukan, karena selama ini kondisi di jaba pura sangat semrawut. “Jaba Pura Besakih terlihat kotor, makanya ditata. Tujuan utama program penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini agar bisa mengakomodir umat Hindu di Bali dan Indonesia yang hadir dalam upacara keagamaan, sehingga niat orang sembahyang jadi nyaman dan khusyuk,” tegas Koster.

Menurut Koster, masyarakat Bali mestinya bersyukur dengan pembangunan Pelestarian Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih yang didukung penuh Kementerian PUPR ini. “Untuk itu, masyarakat Bali sepatutnya berterima kasih kepada Kementerian PUPR, karena telah membantu penataan kawasan Pura Besakih ini," jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. *k16

Komentar