Pedanda Siwa Buddha Karangasem Agendakan Loka Sabha
AMLAPURA, NusaBali
Loka Sabha Darma Upadesa Karangasem diagendakan digelar di Geria Suci, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (9/8).
Menghadirkan 60 Pedanda Siwa dan Buddha utusan dari 8 kecamatan, mewakili seluruh Pedanda Siwa dan Buddha se-Karangasem. Agendanya pergantian Ketua Darma Upadesa yang kini dipimpin Ida Pedanda Ketut Abah dari Geria Jungutan, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem.
Ketua Panitia Loka Sabha Darma Upadesa Karangasem, Ida Made Alit, mengatakan Loka Sabha Darma Upadesa digelar setiap lima tahun sekali untuk mengganti Ketua Darma Upadesa dan melakukan penyegaran pengurus. Syarat-syarat calon Ketua Darma Upadesa Karangasem yakni sulinggih dari Siwa atau Buddha yang telah menjadi nabe, memiliki kemampuan bidang sastra, dan paham menjalankan swadarmaning sulinggih. “Biasanya yang dipilih Ida Pedanda paling senior dan telah bergelar nabe,” kata Ida Made Alit, Senin (3/8).
Dikatakan, seorang sulinggih bisa menjadi guru nabe apabila telah ngelinggihang weda, melaksanakan lokapalasraya, dan tidak kasepungan (masalah). Ida Made Alit menyebutkan, tugas sulinggih yang telah dijalankan selama ini di antaranya ngeloka palasraya (muput upacara), penadahan upadesa (memberikan pencerahan kepada umat), nyurya sewana (menyucikan diri setiap pagi). Sesuai yang tertuang dalam Lontar Sarasamuscaya sulinggih diberi predikat satya wadi yakni selalu menyuarakan kebenaran, satya apta yakni patut dihormati dan diteladani, sang patirthan sebagai tempat mendapatkan penyucian.
Sedangkan dalam Lontar Ekapratama disebutkan sulinggih sebagai katrini katon atau wakil Tuhan. Sedangkan dalam kitab Taiteria Upanisad disebutkan sebagai acharya dewa bhawa atau perwujudan dewa. Keberadaan sulinggih Siwa dan Buddha di Karangasem tersebar di 8 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Karangasem sebanyak 27 sulinggih, Kecamatan Manggis 21 sulinggih, Kecamatan Bebandem 54 sulinggih, Kecamatan Selat 24 sulinggih, Kecamatan Sidemen 31 sulinggih, Kecamatan Rendang 6 sulinggih, Kecamatan Abang 4 sulinggih, dan Kecamatan Kubu 2 sulinggih. “Pra Loka Sabha Darma Upadesa telah dilaksanakan, tinggal memaparkan hasilnya dan pengukuhan pengurus pada pucak Loka Sabha,” terang Ida Made Alit. *k16
Ketua Panitia Loka Sabha Darma Upadesa Karangasem, Ida Made Alit, mengatakan Loka Sabha Darma Upadesa digelar setiap lima tahun sekali untuk mengganti Ketua Darma Upadesa dan melakukan penyegaran pengurus. Syarat-syarat calon Ketua Darma Upadesa Karangasem yakni sulinggih dari Siwa atau Buddha yang telah menjadi nabe, memiliki kemampuan bidang sastra, dan paham menjalankan swadarmaning sulinggih. “Biasanya yang dipilih Ida Pedanda paling senior dan telah bergelar nabe,” kata Ida Made Alit, Senin (3/8).
Dikatakan, seorang sulinggih bisa menjadi guru nabe apabila telah ngelinggihang weda, melaksanakan lokapalasraya, dan tidak kasepungan (masalah). Ida Made Alit menyebutkan, tugas sulinggih yang telah dijalankan selama ini di antaranya ngeloka palasraya (muput upacara), penadahan upadesa (memberikan pencerahan kepada umat), nyurya sewana (menyucikan diri setiap pagi). Sesuai yang tertuang dalam Lontar Sarasamuscaya sulinggih diberi predikat satya wadi yakni selalu menyuarakan kebenaran, satya apta yakni patut dihormati dan diteladani, sang patirthan sebagai tempat mendapatkan penyucian.
Sedangkan dalam Lontar Ekapratama disebutkan sulinggih sebagai katrini katon atau wakil Tuhan. Sedangkan dalam kitab Taiteria Upanisad disebutkan sebagai acharya dewa bhawa atau perwujudan dewa. Keberadaan sulinggih Siwa dan Buddha di Karangasem tersebar di 8 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Karangasem sebanyak 27 sulinggih, Kecamatan Manggis 21 sulinggih, Kecamatan Bebandem 54 sulinggih, Kecamatan Selat 24 sulinggih, Kecamatan Sidemen 31 sulinggih, Kecamatan Rendang 6 sulinggih, Kecamatan Abang 4 sulinggih, dan Kecamatan Kubu 2 sulinggih. “Pra Loka Sabha Darma Upadesa telah dilaksanakan, tinggal memaparkan hasilnya dan pengukuhan pengurus pada pucak Loka Sabha,” terang Ida Made Alit. *k16
Komentar