nusabali

Layang Ngangsut, Listrik Se Banjar Padam

  • www.nusabali.com-layang-ngangsut-listrik-se-banjar-padam

Sebagai efek jera, PLN membuat berita acara dengan pecalang setempat.

GIANYAR, NusaBali

Sebuah layangan Celepuk ngangsut (nyangkut) di kabel listrik. Akibatnya, listrik se Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, padam, Selasa (21/7).

Salah satu warga I Wayan Sanjaya mengaku aliran listrik ke rumahnya sempat padam. Padahal saat itu sedang mengikuti kuliah online. Sehingga pelaksanaan daring sempat terganggu. "Listriknya mati, otomatis membuat tugas juga ngadat dan sempat tertinggal beberapa menit,” jelasnya.

Untuk menyiasati hal itu, Sanjaya pun beralih melakukan daring dengan handphonenya. Sehingga ia bisa langsung melanjutkan pertemuan tersebut. “Untung saja daya hp masih terisi setengah, kalau tidak bisa ketinggalan membuat tugas dan pertemuan dengan dosen,” imbuhnya.

Padamnya listrik di Banjar Banda langsung diatensi Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) Gianyar Billy Ramadhana. Layangan Celepuk yang nyangkut di jaringan listrik dievakuasi oleh petugas PLN. Setelah diturunkan, tampak layangan juga rusak. Sebagai efek jera, PLN membuat berita acara dengan pecalang setempat. Tujuannya agar anak-anak atau masyarakat tidak bermain layangan dekat jaringan listrik.

Hanya saja, PLN tidak langsung melaporkan si pemilik layangan seperti kasus layangan jatuh timpa gardu induk di Pesanggaran, Denpasar. "Kami akan membuat berita acara dengan pecalang setempat untuk melakukan penertiban jika ada anak yang bermain layangan di dekat tiang listrik," ujarnya. Berita acara tersebut, juga ditandatangani pemilik layangan, Kepala Desa, dan Bhabinkamtibmas setempat. "Tujuannya untuk menjadikan ini pelajaran dan supaya tidak terulang kembali,” jelasnya Billy.

Ditambahkan, untuk di Gianyar sampai dengan Selasa (21/7) total gangguan yang disebabkan karena layangan sebanyak 22 kali. "Di Bulan Juni 11 kali dan Juli ini sudah 11 kali juga. Jadi total gangguan 22 kali," jelas Bily.

Dari gangguan tersebut ada sekitar 31.870 pelanggan yang terdampak. "KWh yang tidak tersalur sebanyak 2365,67 kWh atau Rp 3,5juta. Tetapi jika gangguan layangan ini sering terjadi di jaringan maka akan berpotensi merusak peralatan distribusi kami dan jika dirupiahkan kurang lebih kerugiannya sekitar Rp 250 juta," ungkapnya.

Dia mewanti-wanti agar masyarakat tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik. Bahkan agar tidak mengulangi, pemilik layangan yang pernah merusak jaringan diberikan teguran tertulis. "Semua pemilik layangan yang menyebabkan pemadaman listrik kami surati," jelasnya. *nvi

Komentar