nusabali

147 Pedagang Di-Rapid Test, 10 Orang Hasilnya Reaktif

  • www.nusabali.com-147-pedagang-di-rapid-test-10-orang-hasilnya-reaktif

DENPASAR, NusaBali
Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar kembali melakukan test ketiga terhadap pedagang pelataran Pasar Kumbasari, Senin (15/6).

Dari 147 orang pedagang yang dilakukan rapid test, sebanyak 10 pedagang hasilnya dinyatakan reaktif. Mereka langsung dilakukan swab test bersama 21 pedagang Pasar Badung yang melakukan swab test  yang kedua.

Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma, IB Kompyang Wiranata mengungkapkan, test ketiga ini diikuti 147 pedagang yang rencananya diikuti oleh 186 pedagang. Namun 39 pedagang kembali tidak hadir dalam test tersebut. “Selain pedagang Pasar Kumbasari juga ada 97 pedagang siang Pasar Gunung Agung di-rapid test,” ujarn Kompyang Wiranata.

Dikatakan, khusus pedagang Pasar Kumbasari, ada 10 orang yang dinyatakan reaktif hasil dari rapid test. Mereka yang reaktif langsung dilakukan swab test bersama 21 pedagang Pasar Badung yang melaksanakan test swab kedua untuk memastikan hasil mereka benar-benar negatif.

"Ada tiga pasar yang pedagangnya dilakukan test, yakni Pasar Kumbasari, Pasar Badung yang katanya harus melakukan swab dua kali dan Pasar Gunung Agung itu pedagang siang," kata Kompyang Wiranata.

Kendati pedagang Pasar Kumbasari ada yang reaktif, namun pedagang Pasar Gunung Agung semuanya dinyatakan nonreaktif. Mereka yang dinyatakan negatif swab dan non reaktif rapid sudah bisa berjualan kembali mulai Selasa (16/6) ini dengan menaati protokol kesehatan.

Perumda juga kembali akan melakukan rapid test terhadap 175 pedagang Pasar Kumbasari yang belum mendapatkan giliran termasuk yang tidak datang pada rapid test kloter ketiga. "Mereka yang dinyatakan negatif sudah bisa berjualan tetapi diatur sesuai protokol kesehatan. Yang positif sudah diisolasi dan yang belum dipercepat proses testnya biar bisa berjualan kembali. Itu kami lakukan sebagai bentuk mempercepat proses pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar terutama Pasar Kumbasari. Sebab, yang saat ini perlu tertangani secara cepat di Pasar Kumbasari sebagai clusternya," ungkap Kompyang Wiranata yang akrab disapa Gus Kowi, ini. *mis

Komentar