nusabali

Dinas Pertanian dan Pangan Galakkan Program Rumah Pangan Lestari

  • www.nusabali.com-dinas-pertanian-dan-pangan-galakkan-program-rumah-pangan-lestari

MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung menggalakkan program rumah pangan lestari.

Sebab, di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 dikhawatirkan berdampak pada distribusi kebutuhan pokok terutama dari luar Bali.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Rabu (15/4), mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan lahan pekarangan di rumah masing-masing untuk menerapkan program rumah pangan lestari. Misalnya menanam cabai, sayur-mayur, umbi-umbian, dan lainnya.

“Dalam kondisi seperti sekarang ini (pandemi Covid-19) tentu sangat bermanfaat. Makanya, kami mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka. Program ini kita sebut program rumah pangan lestari,” ujar Wijana.

Di beberapa desa sudah mulai melakukan program ini. Seperti di Desa Sibang Gede, Darmasaba, Abiansemal, Tibubeneng, dan Kekeran. “Kami berharap di wilayah lainnya ikut memulai,” harapnya.

Mengenai ketersedian bahan pokok seperti beras, mantan Kabag Organisasi Setda Badung memastikan tetap terjamin. Masyarakat diingatkan tidak perlu khawatir kekurangan. Terlebih, kata dia, di Badung sedang memasuki musim panen raya. Di Badung, kata Wijana, panen raya padi seluas 5.266 hektare dengan produktivitas rata-rata 7 ton/ha, sehingga dalam tiga bulan ke depan stok beras masih mencukupi.

“Produksi gabah kering giling (GKG) sekitar 26.324 ton atau setara beras 14.883 ton, sedangkan kebutuhan beras 11.484 ton, sehingga masih ada surplus 3.398 ton,” tegasnya.

Kendati demikian, dia meminta para petani tidak menjual seluruh hasil panennya sebagai cadangan pangan ketika pasokan berkurang. “Kami meminta kepada petani untuk tidak menjual hasil panen seluruhnya. Sebagian disimpan sebagai cadangan pangan keluarga,” imbaunya.

Sementara, Kabag Perekonomian Setda Badung AA Sagung Rosyawati, belum lama ini menyatakan dari hasil koordinasi dengan pihak Bulog Sempidi, ketersediaan beras di gudang Bulog Sempidi dan Jimbaran sebanyak 2.500 ton, dan di gudang Bulog seluruh Bali 58.000 ton. “Cukup untuk memenuhi kebutuhan di Bali 5 sampai 6 bulan kedepan,” terangnya.

Untuk ketersediaan kebutuhan pokok lainnya seperti daging, telur juga masih aman. Rosyawati menjelaskan estimasi ketersediaan dan kebutuhan daging dan telur selama tiga bulan (April-Juni) masih relatif aman. Untuk daging ayam produksi 1.063,9 ton, sementara kebutuhan 441,35 ton, daging sapi produksi 149,17 ton, sementara kebutuhan 28,01 ton, daging babi produknya 1.314,07 ton, sedangkan kebutuhan 996,925. “Hanya telur saja yang kurang. Data kami, telur produksinya 231,4 ton, sementara kebutuhan 457,74 ton. Namun, telur dapat dipenuhi dari Kabupaten Bangli dan Tabanan,” kata Rosyawati. *asa

Komentar