nusabali

Buleleng Tambah Isolasi 1 Orang PDP

  • www.nusabali.com-buleleng-tambah-isolasi-1-orang-pdp

PDP 10 itu memiliki riwayat datang dari luar negeri dan sudah melakukan karantina mandiri sekaligus menjalani masa pantau 14 hari.

SINGARAJA, NusaBali

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng menerima tambahan satu orang Pasien Dengan Pengawasan (PDP) Covid-19. Pasien yang diberi kode PDP 10 itu memang memiliki riwayat datang dari luar negeri dan sudah melakukan karantina mandiri dan sudah habis masa pantau 14 hari. Hanya saja setelah melalui 14 hari masa katantina mandiri PDP 10 mengalami keluhan pada indra perasanya, sehingga diputuskan menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas.

Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, saat memberikan keterangan pers online, Jumat (10/4), mengatakan PDP 10 juga sudah diambil sampel hapusan tenggorakan sebagai bahan uji swab. Hasil yang pertama menunjukkan negatif dan saat ini masih menunggu hasil swab kedua. “Kalau hasil yang kedua nanti negatif, berarti yang bersangkutan bukan pasien covid-19 dan akan dipindahkan ke RSUD Buleleng untuk menjalani perawatan sebagai pasien umum. Kemarin diputuskan dikarantina tim medis, karena ada keluhan pada indra perasanya,” ujar Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.

Dengan penambahan satu orang PDP baru di RS Giri Emas yang menjadi rumah sakit penanganan Covid-19 di Buleleng ada dua pasien. Satu orang lainnya adalah PDP 03 yang terkonfirmasi positif dan masih menunggu hasil swab dua kali negatif. Selain PDP yang dirawat di Buleleng, GTPP Covid -19 juga mendapatkan data satu orang pasien importcase yang terkonfirmasi positif yang saat ini dirawat di RSUD Bali Mandara di Denpasar.

PDP terkonfirmasi yang berKTP Buleleng ini ditangani Satgas Covid-19 Provinsi Bali ini dan dirawat di Denpasar. PDP importcase yang merupakan pekerja kapal pesiar, terjaring pemeriksaan kesehatan di Bandara Ngurah Rai dan langsung dirujuk ke RSUD Bali Mandara karena menunjukkan gejala klinis. “Jadi PDP terkonfirmasi ini ditangani di Denpasar dan oleh Satgas Covid-19 Provinsi Bali. Memang asal dan KTPnya Buleleng tetapi belum sempat pulang dan belum ada kontak dengan siapa sehingga kami tidak dapat melakukan tracing,” imbuh mantan Kadisdikpora Buleleng ini.

GTPP Covid-19 Buleleng menurut Suyasa masih terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Provinsi Bali terkait perhitungan data PDP terkonfirmasi yang muncul. PDP terkonfirmasi positif yang ditangani Satgas Covid-19 masuk dalam hitungan jumlah kasus Covid-19 di Buleleng. Padahal yang dirawat dan ditemukan di Buleleng sejauh ini hanya 4 kasus terkonfirmasi positif dari 10 PDP yang pernah ditangani. “Sejauh ini yang dirawat dan ditemukan di Buleleng dari 10 PDP empat terkonfirmasi positif, tiga orang sudah sembuh dan dipulangkan, tinggal 1 PDP terkonfirmasi yang masih dirawat, sisanya 6 orang negatif. Ini masih konfirmasi ke provinsi karena data kasus positif di Buleleng yang muncul angkanya 5, terakumulasi dari yang importcase penanganan Satgas Provinsi Bali. Kemungkinan besar dicatatkan bagian dari kita,” kata Gede Suyasa.

GTPP Covid-19 Buleleng juga masih melakukan pemantauan terhadap 22 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih menjalani masa pantau 14 hari. Selain juga ada 984  Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masuk dalam pemantauan yang terdiri dari 336 orang pekerja kapal pesiar, 10 TKI, 4 WNA, 5 WNI yang pulang dari luar negeri dan 629 orang yang baru pulang dari daerah transmisi lokal di Indonesia. *k23

Komentar