nusabali

Galian C Ilegal di Sebudi Disegel

  • www.nusabali.com-galian-c-ilegal-di-sebudi-disegel

Tim Yustisi amankan kunci alat berat yang ditinggal kabur operator sebagai barang bukti.

AMLAPURA, NusaBali
Tim Yustisi Pemkab Karangasem menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi galian C di Banjar Badeg Kelodan, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (25/8) siang. Para buruh pasir lari tunggang langgang masuk hutan dan menyusuri sungai begitu melihat kedatangan petugas. Dua orang buruh berhasil dicegat dan diinterogasi petugas.

Kasatpol PP Karangasem, Iwan Suparta mengaku dua kali gagal saat menggelar sidak galian C ilegal di Desa Sebudi. Sehingga sebelum turun ke Banjar Badeg Kelodan, tim menggelar evaluasi untuk menentukan waktu yang tepat melakukan penggerebekan. Setelah mempelajari lokasi, diyakini sidak akan berhasil tanpa kebocoran informasi. Benar saja, saat bergerak tim melihat kesibukan buruh melayani pembeli pasir. Begitu mengetahui ada petugas gabungan datang, para buruh penambang pasir langsung lari tunggang langgang.

Mereka kabur masuk hutan, ada pula menyusuri alur sungai. Operator alat berat juga ikut kabur. Alat berat yang tinggal operator, kuncinya masih nyantol. Kunci itu kemudian diamankan tim sebagai barang bukti. Sementara dua buruh yang tak sempat lari mengungkapkan galian itu milik Siong alias Budi dari Singaraja namun tinggal di Denpasar. “Kami akan melayangkan surat agar pemilik galian datang ke kantor, Selasa (30 Agustus),” kata Iwan Suparta.

Saat itu pula, Iwan Suparta menghubungi pemilik galian ilegal itu, namun yang bersangkutan mengaku lagi di luar Bali. Ia mengakui, selama ini ada indikasi operasi galian C selalu bocor ke pengusaha sehingga sidak langganan tanpa hasil. “Namanya juga anggota banyak, bisa saja ada yang membocorkan,” duga Iwan Suparta. Ia menambahkan, operasi berikutnya mengincar Banjar Pura, Banjar Sebudi, dan Banjar Lebih di Desa Sebudi. Galian itu tergolong besar dan semuanya ilegal.

NusaBali juga sempat menghubungi Siong alias Budi, namun yang bersangkutan tidak mengangkat telepon. Saat dihubungi kembali, HP-nya off. Terpisah, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mencurigai oknum anggota Tim Yustisi membocorkan operasi kepada pengusaha galian ilegal. “Saya curiga karena operasi sebelumnya selalu tanpa hasil. Syukur kali ini ada hasilnya,” ungkap Bupati Mas Sumatri.

Sementara Ketua Asosiasi Galian C Karangasem I Gusti Made Tusan pada dua operasi sebelumnya mencurigai anggota Tim Yustisi membocorkan operasi kepada pengusaha nakal. “Tim Yustisi itu kan petugas negara, jangan sampai kalah dengan pemilik galian tanpa izin, mesti konsekuen tegakkan aturan,” katanya. Sedangkan Bendesa Adat Duda, Kecamatan Selat I Komang Sujana, Perbekel Desa Duda I Gusti Agung Ngurah Putra, dan Perbekel Amerta Bhuana I Wayan Suara mendukung penutupan galian ilegal tersebut. * k16

Komentar