nusabali

6 Pelaku Penyerangan Siswa SMP Ditangkap

  • www.nusabali.com-6-pelaku-penyerangan-siswa-smp-ditangkap

Setelah selama sepekan diburu, 6 pelaku bercadar yang serang dan melukai 3 siswa SMP di depan Alfa Mart Jalan Gatot Subroto Barat Wilayah Kelurahan Kerobokan, Keca-matan Kuta Utara, Badung, Rabu (10/8) dinihari, akhirnya ditangkap polisi.

Dari pengakuan, para pelaku menyatakan aksi penyerangan tersebut dipicu cekcok antar geng motor. Para pelaku sebelumnya sempat cekcok dengan kelompok korban di lokasi TKP. “Para pelaku mengaku sakit hati dengan korban. Sebab, beberapa hari sebelumnya sempat terjadi ketegangan di lokasi yang sama. Tapi, kita masih pelajari, apa benar peng-akuannya tersebut,” jelas Kapolres Ruddi Setiawan. Akibat ulahnya, para pelaku dijerat Pasal 170 ayat (1) KUHP subsider Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Insiden penyerangan yang menyerat 6 pelaku sebagai tersangka ini terjadi 10 Agustus 2016 dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Tiga siswa SMP yang jadi korban penyerangan kelompok pria bercadar hingga terluka dan dilarikan ke rumah sakit, masing-masing Putu Ngurah Bagus Rama Wimaya, 14, I Putu Krisna Adinata, 13, dan I Komang Adi, 14.

Korban Bagus Rama Wijaya sendiri sempat menceritakan sekilas kejadian berdarah yang menimpanya kepada NusaBali. Semula, korban Putu Krisna Adinata yang diserang di depan Alfa Mart Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, Rabu dinihari pukul 02.00 Wita. Setelah rekannya diserang, Bagus Rama Wijaya yang ketakutan, berusaha menyelamatkan diri. Namun, siswa SMP yang tinggal di Jalan Cokroaminoto, Gang Bangau Denpasar ini ikut dikejar dan diserang saat berupaya menyelamatkan diri.

Bagus menceritakan, saat itu dia terluka akibat tebasan bersama tiga temannya: Komang Adi, Andi, dan Anom. Bagus kala itu berboncengan dengan Andi menggunakan motor Scoopy, sedangkan motor Beat warna putih miliknya dibawa Komang Adi boncengan dengan Anom.

Menurut Bagus, Komang Adi yang lebih dulu terkena tebasan, tidak diketahui bagaimana nasibnya, karena mereka berpencar menyelamatkan diri masing-masing. "Kami sudah pisah saat kejadian itu. Sudah tidak tahu siapa-siapa lagi, pokoknya menyelamatkan diri saja. Tahu-tahu, Komang Adi malah ketemu saya sudah di sini (RS Sanglah)," kenang Bagus. * da

Komentar