nusabali

Kendaraan Yus-Marwati Tidak Jelas

  • www.nusabali.com-kendaraan-yus-marwati-tidak-jelas

Golkar dan Demokrat sama-sama komitmen dengan kesepakatan koalisi yang kemungkinan usung Rochineng-Ariadi ke Pilkada Buleleng

Jadi, menurut sumber tersebut, peluang Yus-Marwati untuk diusung gabungan parpol ke Pilkada Buleleng 2017 praktis sudah tertutup. Apalagi, Adi Yustika Ariawan menyebut mereka diusung berpasangan dengan Luh Made Marwati. “Dari mana lagi parpolnya, sudah tidak ada itu,” tandas sumber tadi.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah di Singaraja, Kamis kemarin, Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen mengakui pihaknya masih komitmen dengan kesepakatan koalisi yang sudah ditandatangani bersama Demokrat-PPP-PKS-PAN. Menurut Putu Singyen, tidak ada arah Golkar akan mengusung Yus-Marwati ke Pilkada Buileleng, 17 Februari 2017. “Ah, tidak ada itu, kami masih komitmen dengan koalisi,” tegas politisi asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt yang baru sebulan lebih menjabat sebagai nakhoda Golkar Buleleng ini.

Paparan senada juga disampaikan Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani. Srikandi Demokrat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini menyebut partainya tidak akan mengusung calon di luar kesepakatan koalisi. “Kalau Yus-Marwati merapat ke Demokrat, ah itu hanya isu saja. Tidak ada itu. Demokrat kan sudah berkoalisi dengan Golkar,” tandas Luh De Herryani.

Sementara, kubu Gerindra sebagai satu-satunya parpol yangbelum punya cantelan politik menuju Pilkada Buleleng 2018, belum diketahui sikapnya terkait Paket Yus-Marwati. Ketua DPC Gerindra Buleleng, Jro Nyoman Rai Yusha, belum bisa dikonfirmasi, karena ponselnya selalu mailbox, Kamis kemarin.

Sehari sebelumnya, Rabu (10/8), Paket Yus-Marwati putuskan mundur dar pencalonan ke Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur Independen, meskipun klaim telah punya dukungan 60.000 KTP. Paket Yus-Marwati menyatakan mundur dari pencalonan jalur Independen, dengan dalih sudah ada partai yang siapkan kendaraan politik.

“Kami sebenarnya sudah kantongi dukungan 62.000 KTP. Tapi, karena ada deal politik, maka kami putuskan tidak serahkan dukungan,” ujar Adi Yustika saat mendatangi Kantor KPU Buleleng di Singaraja bersaama p[asangannya, Luh Made Marwati.

Adi Yustika menyebutkan, deal politik dengan parpol tersebut baru terjadi Rabu pagi sekitar pukul 09.30 Wita. Itu sebabnya, keputusan untuk tidak serahkan syarat dukungan ke KPU Buleleng baru bisa disampaikan, Rabu siang.

Sayangnya, Adi Yustika enggan menyebut partai mana yang bakal mengusungnya ke Pilkada Buleleng 2017 nanti. “Kita lihat saja nanti, karena kami sudah sepakat tidak akan menyebut dulu (nama partai pengusung, Red) sebelum jadwalnya nanti. Karena kami sudah susun jadwal tersendiri,” kilah kandidat non kader berusia 34 tahun asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt ini.

Adi Yustika mengakui, kunci dirinya batal menyerahkan syarat dukungan KTP ke KPU Buleleng, karena Paket Surya benar-benar datang serahkan syarat dukungan. “Sejak  awal kami memang sudah ada komunikasi politik dengan beberapa parpol. Ya, tentunya selain parpol merah (PDIP). Tapi, saya melihat perkembangan dulu, apakah Pak Dewa Sukrawan maju lewat parpol atau independen? Setelah serius beliau lewat independen, berarti kan tidak mungkin maju lewat parpol lagi. Jadinya, kami putar haluan untuk seriusi komunikasi sejumlah parpol,” tegas Adi Yustika saat kembali dikonfirmasi malam harinya.

Sementara itu, proses verifikasi dukungan yang disetor pasangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya) di KPU Buleleng masih berjalan. KPU Buleleng terpaksa minta bantuan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk ikut menghitung jumlah dukungan Paket Surya dari masing-masing kecamatan.

“Kami harus berhati-hati, banyak yang kami harus cocokkan, sehingga ini menyita waktu cukup banyak. Kami sudah libatkan PPK ikut menghitungnya, agar verifikasi berjalan lebih cepat dan lancar,” ujar Ketua KPU Buleleng, Gede Suardana, di Singaraja, Kamis kemarin.

Didesak soal kapan penghitungan akan selesai, menurut Suardana, belum bisa dipastikan. Suardana bejanji akan berusaha keras untuk menyelesaikannya. “Setelah selesai penghitungan, baru kami bisa mengambil kepetusan, apakah jumlah dukungan Paket Surya memenuhi syarat atau tidak. Nanti akan kami tuangkan dalam berita acara,” tegas Suardana.

Paket Surya sendiri sebelumnya setor syarat dukungan ke Kantor KPU Buleleng, Rabu sore pukul 15.12 Wita. Mantan ketua DPC PDIP Buleleng ini mengakui jumlah dukungan KTP yang diserahkan ke KPU Buleleng sesuai dengan syarat minimum yang ditetapkan, yakni 40.283 KTP. Dukungan KTP itu tersebar di 5 kecamatan dari total 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng. * k19

Komentar