Pemprov Bali Berencana Gelar Makan Babi Guling Bersama
Pemprov Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berencana menggelar makan babi guling bersama.
DENPASAR, NusaBali
Tujuannya, memulihkan kondisi bisnis peternakan babi, yang terpuruk menyusul kematian babi secara massif di sejumlah kabupaten/kota di Bali. Diantaranya Tabanan, Badung, Denpasar, dan Gianyar.
Kabid Kesehatan Hewan Verteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali IGK Nata Kesuma mengatakan hal tersebut, Senin (3/2). “Rencananya seperti itu, Namun masih akan dirapatkan besok (Selasa, 4/2- hari ini),” ujarnya.
Menurut Nata Kesuma, upaya tersebut dilakukan untuk memulihkan kondisi bisnis babi, apalagi jelang Galungan. Bahwa menkosumsi daging babi aman. Rencananya pesta babi guling bersama akan melibatkan para peternak dan pihak terkait lainnya.
Sementara itu, disebutkan total kematian babi di seluruh Bali, mencapai 800 -an ekor. Harga per ekor, sekitar Rp 2 juta. Sedang pemicu kematian tersebut, kata dia, karena virus. Hanya jenis virus apa, dia belum bisa memastikan. Alasannya masih menunggu pemeriksaan atau cek lab di Medan.
Meski demikian, dia menyarankan, ada sejumlah langkah untuk menanggulangi serangan virus. Pertama, jangan sembarang orang masuk kandang, maksudnya jaga kebersihan kandang dengan menyemprotkan disinfektan. “Memang lewat bio security salah satunya,” ujarnya. Terus tumpung (wadah babi) mesti bersih. Dia perkirakan, tumpung yang bebas keluar masuk itulah salah satu pemicu penyebaran virus yang menyebabkan kematian babi. *k17
Kabid Kesehatan Hewan Verteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali IGK Nata Kesuma mengatakan hal tersebut, Senin (3/2). “Rencananya seperti itu, Namun masih akan dirapatkan besok (Selasa, 4/2- hari ini),” ujarnya.
Menurut Nata Kesuma, upaya tersebut dilakukan untuk memulihkan kondisi bisnis babi, apalagi jelang Galungan. Bahwa menkosumsi daging babi aman. Rencananya pesta babi guling bersama akan melibatkan para peternak dan pihak terkait lainnya.
Sementara itu, disebutkan total kematian babi di seluruh Bali, mencapai 800 -an ekor. Harga per ekor, sekitar Rp 2 juta. Sedang pemicu kematian tersebut, kata dia, karena virus. Hanya jenis virus apa, dia belum bisa memastikan. Alasannya masih menunggu pemeriksaan atau cek lab di Medan.
Meski demikian, dia menyarankan, ada sejumlah langkah untuk menanggulangi serangan virus. Pertama, jangan sembarang orang masuk kandang, maksudnya jaga kebersihan kandang dengan menyemprotkan disinfektan. “Memang lewat bio security salah satunya,” ujarnya. Terus tumpung (wadah babi) mesti bersih. Dia perkirakan, tumpung yang bebas keluar masuk itulah salah satu pemicu penyebaran virus yang menyebabkan kematian babi. *k17
Komentar