Pengajuan Anggaran Perbaikan SDN 6 Ubung Terkendala Perbaikan Senderan yang Longsor
Siswa dan guru di SDN 6 Ubung di Jalan Kertanegara, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara nampaknya harus bersabar dengam kondisi sekolahnya yang hingga saat ini belum mendapatkan perbaikan setelah dinding sempadan sungai mengalami longsor.
DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota, I Wayan Gunawan, Kamis (30/1) malah mengaku belum berani mengajukan anggaran. Alasannya, senderan sungai yang harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum bisa memperbaiki wilayah sekolah yang terkena dampak. Jika dipaksakan untuk dikerjakan, dia mengkhawatirkan tidak akan efektif. Sebab, pondasi penahan sekolah yang merupakan dinding sungai belum diperbaiki.
Gunawan mengatakan, perbaikan tersebut merupakan ranah dari Badan Wilayah Sungai (BWS) Penida Provinsi Bali. Dikatakan, jika kawasan ranahnya di luar dari Pemkot Denpasar maka pihaknya tidak bisa menganggarkan. Sehingga, dengan belum pastinya penanganan tersebut berimbas pada perbaikan sekolah yang juga belum memiliki kepastian. "Itu anggarannya memang belum kami ajukan, kami tidak berani. Karena kan perbaikan senderan itu dari BWS Provinsi. Itu sudah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang berkomunikasi, kami belum tahu bagaimana hasilnya," katanya.
Menurut Gunawan, setelah ada kepastian perbaikan senderan sungai, maka pihaknya baru bisa mengajukan anggaran untuk pembangunan. "Karena ini belum pasti kan kami belum ajukan. Kalau kami ajukan harus ada pekerjaan yang terealisasi, tetapi kondisinya seperti itu kan kita gak berani. Kalau memaksakan membangun tiba-tiba jebol lagi karena belum ada perbaikan kan rugi juga," imbuhnya.
Untuk sementara, kata Gunawan, siswa di kelas sebelah selatan yang terdampak longsor tersebut terpaksa dipindahkan ke gedung timur untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. "Kasihan juga siswa dan gurunya. Tetapi mau bagaimana lagi kami masih menunggu informasi dari PUPR yang mengajukan ke BWS," imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta mengatakan, pihaknya sudah mengajukan senderan sungai itu untuk diperbaiki. BWS, kata Jimmy, sudah mengajukan ke Pusat. Namun, hingga kini belum ada kepastian terkait dengan perbaikan tersebut. Padahal, pengajuan pihaknya sudah dilakukan dua kali, tahun 2018 dan 2019. "Sudah diajukan bahkan dua kali dari 2018 dan 2019. Tapi belum ada kepastian sampai sekarang, tetapi dari provinsi mengatakan sudah diajukan langsung ke pusat. Kami masih nunggu, nanti kami follow up lagi terkait hal tersebut," jelasnya.
Anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Demokrat, AA Susruta Ngurah Putra mengatakan, SDN 6 Ubung malah sampai sekarang belum ada pengajuannya. Dia mengaku akan mengajukan langsung ke pemerintah agar diprioritaskan. Terkait senderan itu, Susruta mengatakan akan melakukan pemanggilan kepada pihak-pihak terkait. Pihak-pihak seperti PUPR, BWS dan Disdikpora harus segera dipertemukan untuk membahas kendala yang bisa dipecahkan bersama. "Kami akan mengajukan ke pimpinan untuk segera memanggil pihak-pihak terkait dan merapatkannya. Soalnya ini saya harus segera ditangani permasalahannya juga sudah lama," katanya. *mis
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota, I Wayan Gunawan, Kamis (30/1) malah mengaku belum berani mengajukan anggaran. Alasannya, senderan sungai yang harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum bisa memperbaiki wilayah sekolah yang terkena dampak. Jika dipaksakan untuk dikerjakan, dia mengkhawatirkan tidak akan efektif. Sebab, pondasi penahan sekolah yang merupakan dinding sungai belum diperbaiki.
Gunawan mengatakan, perbaikan tersebut merupakan ranah dari Badan Wilayah Sungai (BWS) Penida Provinsi Bali. Dikatakan, jika kawasan ranahnya di luar dari Pemkot Denpasar maka pihaknya tidak bisa menganggarkan. Sehingga, dengan belum pastinya penanganan tersebut berimbas pada perbaikan sekolah yang juga belum memiliki kepastian. "Itu anggarannya memang belum kami ajukan, kami tidak berani. Karena kan perbaikan senderan itu dari BWS Provinsi. Itu sudah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang berkomunikasi, kami belum tahu bagaimana hasilnya," katanya.
Menurut Gunawan, setelah ada kepastian perbaikan senderan sungai, maka pihaknya baru bisa mengajukan anggaran untuk pembangunan. "Karena ini belum pasti kan kami belum ajukan. Kalau kami ajukan harus ada pekerjaan yang terealisasi, tetapi kondisinya seperti itu kan kita gak berani. Kalau memaksakan membangun tiba-tiba jebol lagi karena belum ada perbaikan kan rugi juga," imbuhnya.
Untuk sementara, kata Gunawan, siswa di kelas sebelah selatan yang terdampak longsor tersebut terpaksa dipindahkan ke gedung timur untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. "Kasihan juga siswa dan gurunya. Tetapi mau bagaimana lagi kami masih menunggu informasi dari PUPR yang mengajukan ke BWS," imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta mengatakan, pihaknya sudah mengajukan senderan sungai itu untuk diperbaiki. BWS, kata Jimmy, sudah mengajukan ke Pusat. Namun, hingga kini belum ada kepastian terkait dengan perbaikan tersebut. Padahal, pengajuan pihaknya sudah dilakukan dua kali, tahun 2018 dan 2019. "Sudah diajukan bahkan dua kali dari 2018 dan 2019. Tapi belum ada kepastian sampai sekarang, tetapi dari provinsi mengatakan sudah diajukan langsung ke pusat. Kami masih nunggu, nanti kami follow up lagi terkait hal tersebut," jelasnya.
Anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Demokrat, AA Susruta Ngurah Putra mengatakan, SDN 6 Ubung malah sampai sekarang belum ada pengajuannya. Dia mengaku akan mengajukan langsung ke pemerintah agar diprioritaskan. Terkait senderan itu, Susruta mengatakan akan melakukan pemanggilan kepada pihak-pihak terkait. Pihak-pihak seperti PUPR, BWS dan Disdikpora harus segera dipertemukan untuk membahas kendala yang bisa dipecahkan bersama. "Kami akan mengajukan ke pimpinan untuk segera memanggil pihak-pihak terkait dan merapatkannya. Soalnya ini saya harus segera ditangani permasalahannya juga sudah lama," katanya. *mis
1
Komentar