nusabali

Nyoman Adi Wiryatama Adi Wiryatama Turun Tangan

  • www.nusabali.com-nyoman-adi-wiryatama-adi-wiryatama-turun-tangan

Adi Wiryatama tidak mau mencampuri rumah tangga orang lain (partai lain), kecuali menyangkut kepentingan masyarakat luas dan publik.

Tengahi Dua Anggota Fraksi Golkar yang ‘Bentrok’ Soal Shortcut

DENPASAR, NusaBali
Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama menengahi anggota Fraksi Golkar DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry dan Ida Gede Komang Kresna Budi yang ‘bentrok’ soal pembangunan shorcut Denpasar-Singaraja. Adi Wiryatama usai sidang paripurna di DPRD Bali, Kamis (4/8) mengatakan pembangunan shorcut adalah kepentingan bersama rakyat Bali.

Adi Wiryatama selaku pimpinan dewan mengatakan harus ada penyikapan arif dan bijaksana soal pembangunan di Bali. “Pembangunan shorcut adalah keputusan pemerintah pusat melalui Balai Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (BJK-PU). Sehingga harus ada penyikapan jernih semua pihak. Kita tinggal melaksanakan saja di Bali,” mantan Bupati Tabanan 2000-2005-2005-2010 ini.

Adi Wiryatama tidak mau mencampuri rumah tangga orang lain (partai lain), karena adanya aroma konflik internal. Namun ketika menyangkut kepentingan masyarakat luas dan publik pihaknya akan berjibaku membela. “Ini kan bukan kepentingan satu kelompok, tetapi buat rakyat Bali secara keseluruhan,” ujar politisi senior PDIP yang Sekretaris Deperda DPD PDIP Bali ini.

Menurutnya shorcut yang melintasi Jalan Raya Bedugul, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini ditunggu-tunggu masyarakat Tabanan dan Buleleng. “Jadi shorcut sangat tepat dibangun di jalur Denpasar-Singaraja. Saya juga nggak tahu kenapa terjadi perbedaan pendapat antara anggota DPRD Bali Pak Sugawa dan Kresna Budi,” ujar Adi Wiryatama.

Adi Wiryatama kemarin maunya diskusi dengan Sugawa Korry dan Kresna Budi supaya bersama-sama mengawal pembangunan shorcut. Namun Kresna Budi tidak terlihat hadir di Gedung DPRD Bali. ”Ya lain kali kita akan bicara. Kami di DPRD Bali akan mengawal penuh program ini,” tegas mantan Sekretaris DPD PDIP Bali ini. Sebelumnya diberitakan dua anggota DPRD Bali dapil Buleleng dari Fraksi Golkar beda pendapat soal shorcut yang akan dibangun jurusan Denpasar Singaraja.

Anggota Komisi I DPRD Bali dari Fraksi Golkar, Ida Komang Gede Kresna Budi di ruangan Komisi II DPRD Bali, Rabu (4/8) mengatakan shorcut justru tidak efektif. “Ketimbang membuat shorcut lebih baik badan jalan di Denpasar-Singaraja yang sekarang lebarnya minimal agar dimaksimalkan saja,” ujar Kresna Budi.Pendapat Kresna Budi ini rupanya bertolak belakang dengan rekannya sesama Fraksi Golkar.

Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar, I Nyoman Sugawa Korry mengatakan analisa Kresna Budi dangkal. Politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini mengatakan mendukung dan apresiasi Pemprov Bali yang sukses mewujudkan shorcut. Saya yang koordinator Komisi III yang sebelumnya mengusulkan lebih paham masalah ini. Jadi kita harus apresiasi Pemprov Bali. Sudah ada feasibility study kok itu,” ujar politisi senior Golkar yang bergabung dengan Munas Nusa Dua Bali ini.

Aroma perbedaan dua kubu yang berbeda ‘bilik’ saat terjadinya dualisme Partai Golkar ini seperti membara. Sugawa Korry mengatakan Kresna Budi bukan Komisi III yang membidangi masalah infrastruktur melainkan masalah politik, hukum dan keamanan. “Sebagai wakil rakyat Buleleng saya sepakat dengan eksekutif. Kami akan kawal ini supaya terealisasi secepatnya,” ujar Sekretaris DPD I Golkar Bali ini. * nat

Komentar