nusabali

Burung Kacer Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Garuda

  • www.nusabali.com-burung-kacer-rp-150-juta-hilang-di-bagasi-garuda

Burung kicau jenis kacer seharga Rp 150 juta milik penumpang Garuda Indonesia hilang di bagasi pesawat. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/12).

PONTIANAK, NusaBali

Seusai mengikuti kontes kicau di Jakarta pada Kamis (12/12), pemilik burung Rendy Lesmana melakukan penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak menggunakan maskapai pelat merah, Garuda Indonesia. Ia berangkat dari Jakarta pukul 18.15 WIB dan tiba di Pontianak sekitar pukul 20.00 WIB.

Rendy langsung menuju antrean bagasi. Namun, setelah semua sangkar diperiksa satu per satu, burung kacer sudah tidak ada.

Ada delapan ekor burung yang ditaruhnya dalam enam sangkar di bagasi pesawat itu. Terdiri dari tiga ekor burung murai, dua ekor burung kacer, dan tiga ekor burung love bird.

Rendy sengaja tidak menggunakan kargo, dengan alasan tidak ingin burung peliharaan yang diikutkan dalam kontes nasional itu mengalami stres.

Ia juga memastikan saat membawa burungnya di dalam bagasi pesawat itu sudah melalui prosedur yang benar dan sesuai ketentuan berlaku. Bahkan, ia juga telah membayar biaya sebesar Rp 3,5 juta untuk membawa burung  yang telah dia pelihara selama 4 tahun ini melalui bagasi Garuda Indonesia tersebut.

"Kami tidak mau burung ini stres, burung ini untuk kontes tingkat nasional, enggak mungkin kami gunakan kargo, karena kami jaga stamina dan kondisi burung, jangan sampai stres," ujarnya seperti dilansir kompas.

Namun demikian, setelah mendarat di Pontianak, ia terkejut karena burung kacernya yang pernah ditawar seharga Rp 150 juta itu hilang. Saat diperiksa, sangkarnya telah rusak meski masih dalam keadaan tertutup kain.

"Kalau kerugian ini tidak bisa dinominalkan, karena ini burung kesayangan, berprestasi lagi," ucap dia. Rendy menegaskan, akan terus mengejar kepastian dari pihak Garuda untuk mengungkap kehilangan burungnya tersebut.

"Saya hari ini berencana ke Jakarta, untuk melapor di Polres kawasan Bandara Soekarno Hatta dan manajemen Garuda di sana," tutup dia. *

Komentar