nusabali

2020, Gianyar Garap 140 Bedah Rumah

  • www.nusabali.com-2020-gianyar-garap-140-bedah-rumah

Pemohon bedah rumah dominan di Kecamatan Blahbatuh dan Payangan. Selebihnya tersebar merata di kecamatan lain.

GIANYAR, NusaBali

Tahun 2020 Kabupaten Gianyar menganggarkan Rp 11,15 miliar untuk program bedah rumah. Dari dana tersebut, Rp 7 miliar untuk perencanaan bedah rumah total dan Rp 4,15 miliar untuk peningkatan atau rehab rumah. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Gianyar IGN Suwastika di ruang kerjanya, Selasa (19/11).

“Dari APBD, per unit rumah dicanangkan Rp 50 juta. Sehingga ada pengerjaan sekitar 140 unit bedah rumah untuk tahun 2020 mendatang,” jelasnya, didampingi Kabid Perumahan IB Mahardika. Untuk program rehab yang dianggarkan Rp 4,15 miliar disesuaikan dengan jumlah proposal yang masuk.

Diakui, 140 unit tersebut masih jauh dari jumlah KK miskin di Gianyar di angka 5.600an. Namun demikian, pihaknya mengungkapkan bahwa program bedah rumah kali ini meningkat signifikan dari tahun 2019 yang dianggarkan Rp 2 miliar. Terkait syarat penerima bantuan, antara lain masuk dalam database penduduk miskin, berpenghasilan rendah, serta kondisi rumah yang memang tidak layak huni. “Sesuai dengan proposal yang masuk, kemudian kami verifikasi lapangan,” jelasnya.

Dikatakan, verifikasi ini sudah dilakukan dan ditarget rampung akhir tahun 2019. “Proposal diajukan melalui kelian dinas, perbekel langsung ke Bupati. Kami verifikasi ke lapangan karena bisa jadi yang mengajukan tidak memenuhi kriteria. Sejauh ini, baru delapan unit yang kami verifikasi. Kami masih bergerak, sembari menunggu aplikasi sosial, karena itu datanya lebih valid dan terbaru,” jelasnya.

Jelas Suwastika, para pemohon bedah rumah ini tersebar merata di tujuh kecamatan. “Pemohon bedah rumah dominan di Kecamatan Blahbatuh dan Payangan. Selebihnya tersebar merata di kecamatan lain,” imbuhnya. Mengenai luas bangunan bedah rumah, sesuai rancangan yakni minimal 4 meter x 6 meter dengan syarat lahan memang milik sendiri. “Itu paling kecil,” jelasnya. Konstruksi bangunan yang akan didapatkan antara lain, pondasi dasar, tembok dan atap. “Plester tembok dan keramik tidak masuk. Tapi kalau mau swadaya menambahkan silahkan,” jelasnya.  Dia memastikan, masyarakat penerima bantuan bedah rumah memang tepat sasaran. “Penerima hanya sekali. Makanya sekarang ada data aplikasi social. Kalau sudah pernah menerima, otomatis system akan menolak saat proses verifikasi,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Bupati Gianyar Made Mahayastra sejak dilantik mengaku konsen pada bidang pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Bupati sudah mengerahkan seluruh OPD untuk mengaktifkan program desa binaan dan sekaligus mendata kemiskinan di desa binaan masing-masing.*nvi

Komentar