nusabali

Virus Kolera Babi Menyebar, 4.047 Ternak Mati

  • www.nusabali.com-virus-kolera-babi-menyebar-4047-ternak-mati

Virus kolera babi makin menyebar di Sumatera Utara (Sumut).

MEDAN, NusaBali

Tercatat 4.047 ekor babi mati karena virus ini dari September hingga awal November. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap mengatakan penyebaran virus bisa makin meluas karena sebagian peternak membuang babi mati ke sungai. Padahal, menurut dia, bangkai babi seharusnya ditanam.

"Penyebaran virus ini melalui udara. Jika bangkai tidak ditanam, maka virus akan semakin menyebar. Saat ini sudah sebelas daerah yang terkena," kata Harahap seusai rapat dengan Komisi E DPRD Sumut, gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (5/11) seperti dilansir detik.

Kasus pembuangan bangkai babi ke sungai itu semula diketahui terjadi di beberapa kabupaten di kawasan Tapanuli. Namun belakangan bangkai-bangkai babi juga sudah ditemukan di aliran sungai di Medan, seperti di Sungai Bedera, Medan Marelan.

Pembuangan bangkai secara sembarangan ini, menurut Harahap, akan membuat upaya menghadang penyebaran virus makin sulit. Berbagai upaya dilakukan, termasuk disinfektan dan pemberian vaksin kepada ternak di berbagai daerah.

Petugas, menurut Harahap, akan makin memperluas cakupan pemberian vaksin. Terutama daerah yang kini terjangkit di antaranya Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Karo, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai.

Selain itu, kata Harahap, pihaknya sudah meminta pemkab/pemkot membuat posko penanganan. Dengan begitu, penanganan kasus bisa dilakukan lebih cepat.

Warga sendiri mengeluhkan bau bangkai babi yang banyak mengapung di sungai-sungai yang ada di Medan. Bangkai hewan itu diduga sengaja dibuang oleh warga sehingga mengeluarkan aroma tak sedap.

Di Sungai Bedera, tampak beberapa ekor bangkai babi mengapung dan telah membusuk. "Sudah beberapa hari ini banyak bangkai babi yang mengambang di sungai ini. Enggak tahu kita siapa yang membuang ke sungai. Bau sekali, Kami jadi terganggu tiap lewat sini," kata Sinta, seorang warga Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Selasa (5/11) seperti dilansir cnnindonesia.

Menurutnya sejak Minggu (3/11), ada beberapa bangkai babi yang mengapung. Warga di sana tak tahu dari mana asal bangkai babi itu.

"Padahal sungai ini banyak dipakai warga untuk mandi dan mencuci. Kalau banyak bangkai babi di sini, kita pun enggak berani menggunakan air sungai ini," katanya. *

Komentar