nusabali

Diduga Bunuh Diri dengan Gorok Leher Usai Nonton TV

Kematian Tragis I Nengah Husen, Siswa Cerdas dari SMKN 1 Abang, Karangasem

  • www.nusabali.com-diduga-bunuh-diri-dengan-gorok-leher-usai-nonton-tv

Curiga terjadi sesuatu, pihak keluarga minta jenazah korban I Nengah Husen diotopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Jenazah siswa SMKN 1 Abang ini pun sudah dibawa ke RSUP Sanglah

AMLAPURA, NusaBali

Seorang siswa cerdas dari SMKN 1 Abang, Karangasem, I Nengah Husen, 15, diduga te-was bunuh diri dengan menggorok leher menggunakan senjata golok, Minggu (27/10) malam. Sebelum nekat ulahpati, siswa Kelas X Jurusan Desain Permodelan dan Instruktur Bangunan SMKN 1 Abang ini sempat nonton TV hingga disuruh tidur oleh ibunya.

Heboh dugaan bunuh diri dengan gorok leher ini dilakukan korban I Nengah Husen di rumahnya kawasan Banjar Darma Karya, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Ka-rangasem, Minggu malam jelang pukul 22.00 Wita. Informasi di lapangan, sebelum bunuh diri, siswa berusia 15 tahun ini sempat nonton TV hingga malam pukul 20.00 Wita.

Usai nonton TV, korban disuruh ibunya, Ni Luh Merta, 47, untuk tidur. Korban pun menuruti nasihat ibunya dan langsung masuk kamar sembari tidur-tiduran bersama kakaknya, I Made Samudra, 16 (siswa Kelas XI SMKN 1 Amlapura), sambil mendengarkan musik dari HP.

Setelah anaknya masuk kamar, Ni Luh Merta lanjut tidur di kamar lain. Sedangkan ayah korban, I Nengah Sudana, 48, malam itu tidak ada di rumah karena sedang pergi ke rumah temannya, I Gede Sudiarsa.

Malam sekitar pukul 22.00 Wita, barulah sang ayah Nengah Sudana pulang. Saat baru tiba, Nengah Sudana terkejut menemukan anak bungsunya dari dua bersaudara, Nengah Husen, terkapar bersimbah darah di halaman rumah, dalam posisi telungkup dan masih mengenakan headset. Sedangkan HP korban tergeletak tak jauh dari posisinya tergeletak. Ada sebilah golok di sebelah tubuh korban.

Nengah Sudana semula mengira anaknya pingsan karena muntah darah, hingga langsung dirangkul, diangkat, dan diamati, sambil membersihkan darahnya, serta diberikan napas bantuan dari mulutnya. Ternyata, korban Nengah Husen sudah tak bernyawa. Sudana pun memanggil anak sulungnya yang tengah tidur, Made Samudra.

Karena ayahnya berteriak, Made Samudra pun bangun, lanjut keluar ke halaman rumah. Made Samudra menemukan ada sebilah golok yang masih berlumuran darah tergelatak, sementara adiknya mengalami luka sayatan sepanjang panjang 9 cm sedalam 2 cm di leher kiri. Luka tersebut menganga dengan lebar 3 cm. Saat itu pula, Samudra curiga adiknya bunuh diri dengan aksi gorok leher.

Dalam kondisi panik, Samudra malam itu langsung membangunkan ibunya, Luh Merta. Tak lama berselang, para tetangga berdatangan ke lokasi TKP. Salah seorang tetangga, I Kadek Suparta, 34, berinisiatif melaporkan kasus ini ke Polsek Bebandem.

Begitu mendapat laporan, petugas kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Bebandem, AKP I Wayan Sukarita, terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Jenazah korban selanjutnya dievakuasi untuk dititipkan ke RSUD Karangasem di Amlapura.

Dari hasil olah TKP, korban Nengah Husen, siswa berusia 15 tahun yang memiliki tinggi badan 164 cm disimpulkan meninggal karena bunuh diri dengan cara gorok leher menggunakan golok. Namun, belum diketahui apa motif di balik aksi ulahpati siswa pintar SMKN 1 Abang ini.

Menurut ketarangan sang ayah, Nengah Sudana, selama ini korban Nengah Husen termasuk sosok pendiam dan jarang bicara. Hanya saja, beberapa hari sebelum peristiwa maut, korban Nengah Husen sempat mengeluh sakitnya tidak kunjung sembuh, usai menjalani operasi usus buntu. "Selama ini, anak saya tidak memiliki masalah. Orangnya agak tertutup dan pendiam, tapi rajin sekolah," ungkap Sudana, Senin (28/10).

Sebagai orangtua, Sudana sangat sedih anaknya tewas mengenaskan. Dia heran kenapa putranya sampai tewas dengan leher tergorok dan ditemukan sebilah golok di sebelah tubuhnya. Curiga terjadi sesuatu, Sudana dan keluarganya pun minta jenazah Nengah Husen agar diotopsi, untuk mengetahu penyebab pasti kematiannya. Jenazah korban Nengah Husen yang sempat dititipkan di RSUD Karangasem sudah dikirim ke Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar untuk dilakukan otopsi.

Meski demikian, Kapolsek Bebandem KAP I Wayan Sukarita, menegaskan korban Nengah Husen disimpulkan meninggal karena bunuh diri. "Ada luka panjang 9 cm, dalam 2 cm, sebagai penyebab korban meninggal," kata AKP Wayan Sukarita.

Sementara itu, rombongan dari SMKN1 Abang melayat ke rumah duka di Banjar Darma Karya, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Senin kemarin. Rmbingan dipimpin Plt Kasek SMKN 1 Abang, I Wayan Darmayasa, didampingi Wakasek Humas I Wayan Berata dan Wakasek Kesiswaan Ni Wayan Yuli Adnyani, serta sejumlah siswa.

Menurut Wayan Darmayasa, korban Nengah Husen termasuk salah satu siswa pintar di sekolahnya. Saat Bulan Bahasa, korban Nengah Husen ikut lomba cerdas cermat dan baca puisi mewakili Kelas X DPIB SMKN 1 Abang, 15 Oktober 2019 lali. “Anak itu tergolong pendiam, tapi cukup pintar," ungkap Plt Kasek SMKN 1 Abang ini. *k16

Komentar