nusabali

Orang Bali Melapor

  • www.nusabali.com-orang-bali-melapor

Jika orang Bali hendak melakukan perjalanan jauh, mereka akan sembahyang di merajan. Kalau seorang anak muda hendak belajar di luar Bali atau manca negara, si ibu akan mempersiapkan sesaji pemberitahuan yang dihaturkan di merajan. 

Alasan pemuka desa melaksanakan ritual itu karena dulu pasangan itu ketika kawin sembahyang di Pura Puseh, saat bercerai pun mereka harus melapor juga ke pura. Dalam sembahyang mereka diminta untuk memohon, semoga perceraian ini untuk kali pertama dan terakhir. Usai sembahyang bersama, mereka menandatangani surat kesepakatan bercerai. Boleh jadi ada yang diam-diam memohon agar cepat dapat pasangan pengganti. Yang sudah dapat pasangan baru mungkin melapor untuk segera diberi restu oleh Hyang Widhi segera ke pelaminan, menjadi pengantin baru lagi.  

Tradisi melapor secara niskala ini oleh orang Bali disebut sebagai matur piuning, ritual pemberitahuan, permakluman. Dulu, hampir semua orang Bali taat melapor lewat matur piuning, sekarang tentu saja tidak. Tapi, kini masih banyak yang melakukan matur piuning dengan khusuk. Mereka melakukannya di hari khusus, waktu tersendiri, hening, dan sujud penuh. Ritual hening itu seakan menjadi jalan, agar yang hendak dikerjakan berjalan mulus, teduh, full success. Orang Bali menyebut perjalanan sukses ini sebagai mamargi antar, berjalan mulus tanpa rintangan.

Tentu, tidak semua orang Bali melaksanakan ritual matur piuning, atau ada yang melaksanakannya setengah-setengah. Misalnya, ketika hendak berangkat bekerja ke kapal pesiar melapor di merajan, setelah datang membawa banyak dolar merasa tak butuh melakukan matur piuning. Orang-orang Bali seperti ini tergolong yang melaksanakan ajaran tradisi sebagian-sebagian saja, tak perlu seluruhnya. Mereka orang-orang Bali modern yang lebih percaya pada dunia nyata tinimbang kehidupan niskala. Mereka lebih senang berhubungan dengan yang nyata-nyata dan jelas-jelas saja. Tentu mereka akan melapor ke PLN jika listrik padam. Melapor marah-marah jika provider internet lelet atau ngadat, karena chatting terganggu. Sepatutnya mereka juga melapor ke alam niskala, berdoa, menenangkan diri sehingga tak perlu marah-marah.

Melapor kepada leluhur, kepada Hyang Widhi, kepada hening dan sujud, penting untuk menjaga keseimbangan jiwa-raga.

Komentar