nusabali

Desa Adat Kubutambahan Gelar Ngaben Sedaya

  • www.nusabali.com-desa-adat-kubutambahan-gelar-ngaben-sedaya

Desa Adat Kubutambahan, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng untuk keempat kalinya menggelar upacara Ngaben Sedaya (bersama).

SINGARAJA, NusaBali

Kali ini, Ngaben Sedaya itu mengikutkan 131 sawa dan 201 Ngelungah/Ngerapuh dari 43 Dadia. Puncak upacara Ngaben yakni Pagesengan/Pangutangan ke Sentra, pada Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (26/9).

Sehari sebelum Pagesengan ke Setra, tepatnya pada Buda Pon Mendangkungan, Rabu (25/9) hari ini, akan dilaksanakan prosesi Padeengan, dengan jumlah Deeng diperkirakan seratusan orang.

Prosesi Padeengan ini akan melintasi ruas jalan utama Singaraja-Karangasem. Demikian pula pada saat Pagesengan nanti. Karena lokasi Payadnyan (tempat sawa) berada di Gor Besi Bejajar di Banjar Adat Kuta Banding, Kubutambahan sedangkan lokasi Setra berada di Banjar Adat Tegal, Kubutambahan, yang berjarak sekitar 2,5 kilometer. Sehingga iring-iringan saat prosesi Padeengan dan iring-iringan Bade pada waktu Pagesengan nanti akan melintasi ruas jalan utama Singaraja- Karangasem sejauh 2,5 kilometer.

Bendesa Adat Kubutambahan Jero Pasek Ketut Warkadea yang ditemui Selasa (24/9), telah berkoordinasi dengan Polsek Kubutambahan untuk ikut mengatur arus lalulintas saat proses Pedeengan dan pada waktu Pagesengan nanti. Dikatakan, proses Padeengan akan dilaksanakan mulai pukul 13.00 Wita hingga selesai. Sedangkan Pagesengan dilaksanakan sejak pagi, pukul 08.00 Wita hingga selesai. “Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek Kubutambahan, jadi kami mohon kepada masyarakat penggunan ruas jalan agar bisa memaklumi bila nanti perjalanan agak terhambat. Kalau bisa, mohon menghidari berpergian di jam tersebut, karena arus lalulintas pasti macet,” katanya.

Dikatakan, untuk prosesi Padeengan akan melintasi ruas jalan utama Singaraja-Karangasem dari tempat Payadnya di Gor Besi Bejajar menuju ke barat ke Pura Dalem yang berada di dekat Setra, sejauh 2,5 Kilometer. “Padeengan ini juga untuk Manah Toya Ning di dekat Pura Dalem itu, setelah itu kembali lagi ke Payadnya. Jumlah Deeng tidak kami batasi, kami serahkan kepada kerama yang memiliki sawa,” terang Jero Pasek Warkadea.

Dalam upacara Ngeben Sedaya itu, biaya ditanggung bersama. Masing-masing sawa dikenakan biaya bervariasi. Bagi pemilik 1-2 sawa dikenakan biaya sebesar Rp 7,5 juta persawa, kemudian 3-10 sawa dikenakan Rp 5,5 juta persawa, dan diatas 10 sawe dikenakan biaya Rp 3,5 juta persawa. *k19

Komentar