Desa Tajen Tak Gelar Pilkel 2019, Warga Khawatir
Masa jabatan perbekel Tajen sekarang habis pada 23 Desember 2019. Sedangkan pilkel serentak pada 26 Oktober 2019 dan pelantikan di awal Desember 2019.
TABANAN, NusaBali
Masyarakat Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan dilanda khawatir. Hal ini karena belum ada tanda-tanda persiapan pemilihan perbekel (Pilkel) serentak. Padahal akhir 2019 masa jabatan Perbekel Desa Tajen akan berakhir.
Warga khawatir jika tahun ini tidak digelar pilkel, dan dipimpin pelaksana tugas perbekel, roda pemerintahan dikhawatirkan berjalan tak sesuai harapan masyarakat, mengingat pelaksana tugas memiliki kewenangan terbatas.
“Kebijakan-kebijakan strategis nantinya bisa tidak berjalan baik dan akan mempengaruhi program kegiatan,” ujar sumber yang menolak namanya dikorankan.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Tabanan Roemi Liestyowati mengatakan Desa Tajen tidak termasuk dari 98 desa di Tabanan yang menyelenggarakan pilkel serentak. Sebab masa jabatan perbekel sekarang habis pada 23 Desember 2019.
Sedangkan target Dinas PMD, penyelenggaraan pilkel serentak pada 26 Oktober 2019 dan pelantikan di awal Desember 2019. “Targetnya pilkel serentak di 26 Oktober dan pelantikan di awal Desember, supaya tidak mempengaruhi penetapan APBDes. Jadi benar (Desa Tajen) memang tidak ikut Pilkel 2019,” kata Roemi, Minggu (22/9).
Selama masa jabatan perbekel habis, untuk mengisi kekosongan perbekel di Desa Tajen dipimpin oleh pelaksana tugas. Nantinya Desa Tajen akan mengikuti proses pilkel serentak di 2021. “Untuk mengisi kekosongan, BPD di Desa Tajen mengusulkan siapa yang akan dijadikan penjabat berdasarkan hasil berita acara yang dibuat,” tandas Roemi.
Roemi mengaku hal tersebut sudah dijelaskan ke BPD Desa Tajen dan seluruhnya telah mengerti. “BPD sudah kami berikan penjelasan, mereka (BPD) sudah mengerti itu. Karena memang Desa Tajen tidak termasuk ikut pilkel bersama 98 desa yang menyelenggarakan pilkel serentak 2019," tandasnya. *des
Warga khawatir jika tahun ini tidak digelar pilkel, dan dipimpin pelaksana tugas perbekel, roda pemerintahan dikhawatirkan berjalan tak sesuai harapan masyarakat, mengingat pelaksana tugas memiliki kewenangan terbatas.
“Kebijakan-kebijakan strategis nantinya bisa tidak berjalan baik dan akan mempengaruhi program kegiatan,” ujar sumber yang menolak namanya dikorankan.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Tabanan Roemi Liestyowati mengatakan Desa Tajen tidak termasuk dari 98 desa di Tabanan yang menyelenggarakan pilkel serentak. Sebab masa jabatan perbekel sekarang habis pada 23 Desember 2019.
Sedangkan target Dinas PMD, penyelenggaraan pilkel serentak pada 26 Oktober 2019 dan pelantikan di awal Desember 2019. “Targetnya pilkel serentak di 26 Oktober dan pelantikan di awal Desember, supaya tidak mempengaruhi penetapan APBDes. Jadi benar (Desa Tajen) memang tidak ikut Pilkel 2019,” kata Roemi, Minggu (22/9).
Selama masa jabatan perbekel habis, untuk mengisi kekosongan perbekel di Desa Tajen dipimpin oleh pelaksana tugas. Nantinya Desa Tajen akan mengikuti proses pilkel serentak di 2021. “Untuk mengisi kekosongan, BPD di Desa Tajen mengusulkan siapa yang akan dijadikan penjabat berdasarkan hasil berita acara yang dibuat,” tandas Roemi.
Roemi mengaku hal tersebut sudah dijelaskan ke BPD Desa Tajen dan seluruhnya telah mengerti. “BPD sudah kami berikan penjelasan, mereka (BPD) sudah mengerti itu. Karena memang Desa Tajen tidak termasuk ikut pilkel bersama 98 desa yang menyelenggarakan pilkel serentak 2019," tandasnya. *des
1
Komentar