nusabali

Esemka dan Jokowi

  • www.nusabali.com-esemka-dan-jokowi

PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) telah resmi meluncurkan mobil pada Jumat 6 September 2019. Sebenarnya Esemka mulai booming dan dikenal publik pada Tahun 2012.

Department of Quality Assurance Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Jokowi saat sebagai Walikota Solo memberikan dukungan penuh pengembangan mobil Esemka. Jokowi memakasi mobil Esemka untuk mobil dinas. Walaupun tidak digunakan lama karena mobil Esemka belum berijin dan layak digunakan di jalan.

Menurut data Badan Pusat Statistik jumlah mobil penumpang Tahun 2017 yaitu 15.493.068 dan mobil barang 7.523.550 (https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1133). Mobil Esemka yang diluncurkan bukan mobil penumpang. Mobil ini disiapkan untuk niaga ringan dan bukan mobil penumpang. Mobil Esemka ini diberi nama Mobil Bima. Mobil Bima ini dijual dengan harga dibawah Rp 150.000.000. Target pasar mobil Bima didaerah pinggiran Jawa. Apakah mobil Bima bisa bersaing dengan merk mobil lain?

Masyarakat seluruh Indonesia mendukung mobil Esemka dan kehadirannya sangat ditunggu-tunggu. Dan kemarin sudah sudah diluncurkan walaupun baru satu varian. Tetapi dukungan masyarakat masih setengah hati. Ketertarikan untuk memberli mobil Bima masih tanda tanya. Biasanya konsumen pemakai mobil selalu memperhatikan risiko-risiko.

Mobil Esemka dengan mobil Bimanya merupakan produk baru dan belum mampu memberikan bukti kualitas mobil produksinya. Ketahanan mesin mobil juga belum bisa teruji. Masyarakat pasti masih mempercayakan kebutuhan mobilnya kepada mobil-mobil yang sudah mempunyai merk bagus dan sudah teruji kualitas ketahanan mesinnya serta mempunyai suku cadang yang mudah dibeli. Sehingga perawatannya mudah dan tidak mengeluarkan biaya mahal.

PT Solo Manufaktur Kreasi hasil mempertimbangkan berbagai hal agar mobil produksinya dapat bersaing dengan merk lain. Seperti mempertimbangkan jumlah kapasitas produksi, jumlah permintaan mobil, nilai inflasi, harga mobil pesaing atau merk lain, sumber daya manusia, bahan baku, investasi. Kesemuanya ini harus diramu sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan jika mobil Esemka menjadi mobil nasional. 

Harapannya mobil Esemka dapat bersaing dengan gempuran mobil dari Jepang, Korea, China dan Eropa. Maka dukungan dalam negeri dan masyarakat sangat diperlukan. Semoga mobil Esemka bukan mobil “politik”. Muncul dalam pemberitaan hanya ketika ada kebutuhan pencitraan Jokowi saja. Sebab mobil Esemka sudah identik dengan Jokowi.


*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Komentar