nusabali

Pastika: Program Inovatif Daerah Tak Perlu Diubah

  • www.nusabali.com-pastika-program-inovatif-daerah-tak-perlu-diubah

Digelar Piala Presiden Kompetisi Nasional Media

MANGUPURA, NusaBali

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terpilih periode 2019-2024 asal Dapil Bali, Made Mangku Pastika, berharap pemerintah pusat tak menghilangkan program-program inovatif di daerah yang sudah terbukti berjalan baik dan nyata-nyata memberi pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Mantan Gubernur Bali dua periode (2008-2013 dan 2013-2018) ini pun mencontohkan dua program inovatif di era pemerintahannya di Bali, yakni Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang selanjutnya melebur ke dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta SMA/SMK Bali Mandara.

“SMA/SMK Bali Mandara ini didirikan untuk mereka yang benar-benar miskin,” ujar Mangku Pastika saat berbicara tentang ‘Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Berkeadilan Sosial’ dalam acara Urun Rembug Tokoh Pers Tentang Masalah Bangsa dalam rangka Sosialisasi Piala Presiden Kompetisi Nasional Media di Hotel Santika Seminyak, Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Jumat (23/8). Menurutnya, untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, mata rantai miskin, bodoh, sakit, makin miskin dan seterusnya harus dipotong oleh pemerintah. “Rumusnya menurut saya, ada fokus anggaran untuk mengurangi pengeluaran mereka yang miskin dengan menjamin, kesehatan dan pendidikan,” ungkap mantan Kapolda Bali ini.

Dalam pandangan Mangku Pastika, kini kesenjangan masih mewarnai bangsa Indonesia, istilah kaya-miskin, pintar-bodoh dan lainnya masih berpasangan erat. “Garis-garis kesenjangan itu harus dihapus, nanti istilahnya kaya-cukup kaya, pintar-cukup pintar. Jangan mencolok lagi kesenjangan itu,” tegasnya.

Selain Mangku Pastika, pembicara lain yang berbicara dalam kegiatan ini, yakni Redaktur Senior Tempo, Bambang Harymurti, Wapemred Kompas Rikard Bagun, Direktur Komunikasi Piala Presiden Kompetisi Nasional Media, Usman Kansong, dan Pemilik Bali Post ABG Satria Naradha.

Sementara terkait event Piala Presiden Kompetisi Nasional Media, Direktur Komunikasi Piala Presiden, Usman Kansong mengatakan, tujuan penyelenggaraan event ini adalah untuk menyerap masukan kepada pemerintah dalam mempercepat kemajuan Indonesia. “Kita menginginkan karya jurnalistik yang kritis, tapi memberikan solusi. Bukan cuma kritik yang nyinyir. Juga bukan puja-puji. Intinya, harus bersifat konstruktif atau membangun,” katanya. Piala Presiden Kompetisi Nasional Media ini adalah yang pertama kali diselenggarakan, dan rencananya akan digelar setiap tahun.

Kompetisi ini dibagi menjadi beberapa kategori seperti media cetak atau siber, televisi, radio, ataupun media sosial seperti YouTube. Bentuknya bisa berita, feature, indepth reporting atau dokumenter, artikel opini, ataupun tajuk rencana. Selengkapnya tentang event ini bisa dilihat di kompetisinasionalmedia.id. *sur

Komentar