nusabali

Sudikerta Kirim Utusan ke Carangsari

  • www.nusabali.com-sudikerta-kirim-utusan-ke-carangsari

Sejumlah kader senior berikrar setia untuk terhadap Golkar, tidak terpengaruh jurus Gung Daniel hengkang dari naungan Beringin.

Menyusul Hengkangnya Putra IGN Alit Yudha dari Beringin

DENPASAR, NusaBali
Hengkangnya I Gusti Ngurah Agung Daniel Yunandha Yudha alias Gung Daniel dari naungan Beringin, membuat DPD I Golkar Bali kalangkabut. Ketua DPD I Golkar Bali 2016-2021, Ketut Sudikerta, pun secara khusus mengutus Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah, I Gusti Putu Wijaya, untuk menemui Gung Daniel di kediamannya Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung.

I Gusti Putu Wijaya diutus Ketut Sudikerta untuk menjinakkan Gung Daniel, agar kader yang putra sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha teresebut mengurungkan niatnya cabut dari naungan Beringin. Perintah Sudikerta untuk menemui dan menjinakkan Gung Daniel tersebut diungkapkan IGP Wijaya di sela-sela acara Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Denpasar di Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Kamis (23/6) sore.

IGP Wijaya menyebutkan, dirinya segera akan menemui Gung Daniel di Puri Carangsari, sesuai perintah Sudikerta, untuk bicara dari hati ke hati. "Ya, secepatnya saya akan ke sana (Puri Carangsari). Ini perintah dari Pak Ketua DPD I Golkar bali (Sudikerta)," tegas Wijaya.

Menurut Wijaya, Gung Daniel sebelumnya memang tidak masuk dalam kepengurusan DPD I Golkar Bali 2016-2021 hasil Musda di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, 10 Desember 2015 lalu. Namun, dalam reshuffle kepengurusan yang baru dilakukan sepekan lalu, Gung Daniel (yang mantan Wakil Ketua AMPG Bali) dipasang sebagai fungsionaris DPD I Golkar Bali 2016-2021.

Ditegaskan Wijaya, DPD I Golkar Bali telah mengakomodasi Gung Daniel sebagai pengurus partai. Namun, Wijaya tidak merinci kenapa baru sekarang hal ini disampaikan ke publik, setelah Gung Daniel putuskan hengkang dari Golkar.

Wijaya sendiri tidak mau komentar banyak soal keputusan Gung Daniel cabut dari Golkar. Sebab, menurut Wijaya, dirinya akan bertemu langsung Gung Daniel terlebih dulu untuk bicara dari hati ke hati. "Saya harus ketemu Gung Daniel dulu. Setelah itu, barulah saya sampaikan dan laporan kepada ketua partai," ujar Wijaya yang mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan 2005-2010.

Gung Daniel merupakan kader militan yang selama ini jadi salah salah satu ikon Golkar. Dia adalah cucu dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, yang keluarganya begitu mengakar di Golkar. Ayah Gung Daniel, IGN Alit Yudha, merupakan mantan Ketua DPD I Golkar Bali 1999-2005 (di era sulit saat dihujat gerakan Reformasi). Alit Yudha yang mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, sempat menjadi Ketua Dewan Penasihat Golkar Bali. Sedfangkan adik kandung Gung Daniel, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha adalah mantan Ketua DPD II Golkar Badung versi Munas Ancol.

Dalam kepengurusan periode sebelumnya, Gung Daniel sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Wilayah Denpasar-Gianyar-Klungkung DPD I Golkar Bali 2010-2015. Saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (22/6) lalu, Gung Daniel membenarkan dirinya lebih memilih cabut dari Golkar. Hanya saja, politisi berusia 44 tahun ini enggan merinci alasan cabut dari Golkar. "Apa alasannya saya cabut, nanti akan sampaikan langsung kepada pimpinan Golkar di Bali," ujarnya kala itu.

Gung Daniel juga menolak komentar terkait kemungkinan dirinya pergi dari Golkar karena ketidakpuasan dengan kepemimpinan Sudikerta, sebagaimana rumor yang berkembang. "Soal ketidakpuasan, siapa pun pemimpin di dunia ini, pasti ada kekurangan-kekurangannya. Demikian pula kepemimpinan di Golkar, bisa kita terima. Kelebihan harus dipakai,” tandas Gung Daniel. “Tapi, ada yang sangat prinsip yang mungkin tidak bisa saya buka kepada Anda (wartawan)."

Sementara itu, sejumlah kader senior berikrar untuk loyal dengan Golkar. Ikrar tersebut dikumandangkan di arena Musda Golkar Denpasar, Kamis sore. Intinya, deretan kader senior ini menyatakan tidak akan terpengaruh dengan cabutnya Gung Daniel dari Golkar.

Mereka yang berikrar untuk loyal ke Partai Beringin, kemarin sore, masing-masing I ketut Suwandhi (anggota adalah Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali yang kini Ketua Komisi II DPRD Bali), AA Ngurah Rai Wiranata (poliisi senior asal Puri Kesiman, Denpasar yang kini Wakil Ketua Bidang Buruh-Tani DPD I Golkar Bali), Mangku Pande Arnaya (politisi asal Wangaya, Denpasar Utara yang kini Ketua Harian DPD II Golkar Denpasar), dan I Made Dauh (politisi asal Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar yang kini menjabat Ketua DPD II Golkar Gianyar 2016-2021).  "Kita tidak pernah berpikir yang sudah lalu, meskipun itu penting. Kami ini tidak perlu dibuatkan tanda jasa. Kami akan loyal kepada Golkar," ujar Ketut Suwandhi, politisi senior asal Denpasar yang berjuluk ‘Jenderal Kota’.

Suwandhi menegaskan, sebagai kader partai, pihaknya memandang penting bangun soliditas Golkar. "Makanya, kami bersama para kader hari ini (kemarin) mengajak supaya membangun partai lebih solid. Kebesaran masa lalu adalah penting dikenang, tapi tantangan ke depan harus dijawab," ujar mantan Ketua DPD II Golkar Denpasar 2005-2010 sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini. 7 nat

Komentar