Ormas 'Rumah Jokowi' Gelar Seminar Pancasila
Ormas ‘Rumah Jokowi’ mengaku lega atas hasil Pemilu Presiden (Pilpres) dan ending ‘rekonsiliasi’ pasca pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
DENPASAR, NusaBali
Pilpres yang dinilai ‘panas’, akhirnya bisa dilalui dengan baik. “Kami terus terang khawatir dengan panasnya Pilpres, terutama dari kelompok-kelompok radikalisme,” kata Yongki Jonacta Yani, Ketua Umum DPP (Dewan Pengelola Pusat) ‘Rumah Jokowi’ saat menjadi pembicara dalam seminar ‘Pancasila sebagai Sumber dan Arah Kebaikan Bangsa Indonesia’ di Hotel Nikki Denpasar, Rabu (7/8).
Yongki mengaku cemas melihat gerakan radikalisme yang merongrong NKRI dengan dasar Negara Pancasila. “Terasa berat sekali Pilpres yang membuat terbelah, lalu muncul julukan cebong dan kampret. Jujur saja, saya cemas terjadi perang saudara,” ujar Yongki.
Sebagai pimpinan ormas yang berdiri pada 11 April 2014, Yongki mengingatkan agar semua elemen masyarakat berpijak pada Pancasila. Sementara itu Ida Bagus Radendra Suastama menyatakan bahwa ideologi Pancasila adalah ideologi yang terbaik. Namun Bagus Radendra yang seorang akademisi ini tak sependapat jika sekadar dilakukan doktrin. “Pada pertemuan Rektor di Bali akhir 2018 lalu, disepakati agar menyusun kurikulum soal Pancasila agar lebih gaul. Yang pasti, anak-anak jangan dijejali indoktrinasi dogmatis,” kata Radendra yang juga seorang advokat ini.
Sementara itu Wayan Darma, selaku Ketua DPD (Dewan Pengelola Daerah) ‘Rumah Jokowi’ Bali, mengatakan bahwa tujuan seminar sehari membahas Pancasila tak lepas dari kegelisahan elemen radikal yang mencuat pada masa Pilpres lalu. “Seminar ini sekaligus memperkuaT rasa kebangsaan, dan mengingatkan betapa pentingnyaa Pancasila sebagai sumber dari sumber segala hukum,” kata Wayan Darma. *mao
Yongki mengaku cemas melihat gerakan radikalisme yang merongrong NKRI dengan dasar Negara Pancasila. “Terasa berat sekali Pilpres yang membuat terbelah, lalu muncul julukan cebong dan kampret. Jujur saja, saya cemas terjadi perang saudara,” ujar Yongki.
Sebagai pimpinan ormas yang berdiri pada 11 April 2014, Yongki mengingatkan agar semua elemen masyarakat berpijak pada Pancasila. Sementara itu Ida Bagus Radendra Suastama menyatakan bahwa ideologi Pancasila adalah ideologi yang terbaik. Namun Bagus Radendra yang seorang akademisi ini tak sependapat jika sekadar dilakukan doktrin. “Pada pertemuan Rektor di Bali akhir 2018 lalu, disepakati agar menyusun kurikulum soal Pancasila agar lebih gaul. Yang pasti, anak-anak jangan dijejali indoktrinasi dogmatis,” kata Radendra yang juga seorang advokat ini.
Sementara itu Wayan Darma, selaku Ketua DPD (Dewan Pengelola Daerah) ‘Rumah Jokowi’ Bali, mengatakan bahwa tujuan seminar sehari membahas Pancasila tak lepas dari kegelisahan elemen radikal yang mencuat pada masa Pilpres lalu. “Seminar ini sekaligus memperkuaT rasa kebangsaan, dan mengingatkan betapa pentingnyaa Pancasila sebagai sumber dari sumber segala hukum,” kata Wayan Darma. *mao
Komentar