nusabali

Puluhan Guru Dilatih Jadi Fasilitator Kebencanaan

  • www.nusabali.com-puluhan-guru-dilatih-jadi-fasilitator-kebencanaan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung bersama United Nations Development Programme (UNDP) dan UNESCO memberikan pelatihan peningkatan kapasitas dalam menghadapi bencana di lingkungan sekolah.

MANGUPURA, NusaBali

Puluhan guru dari berbagai sekolah di kawasan Badung Selatan dilatih untuk menjadi fasilitator menghadapi situasi darurat. Dengan demikian, bisa mencegah jatuhnya korban jiwa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Badung I Wayan Netra, menerangkan kegiatan pelatihan fasilitator kesiapsiagaan bencana berkat kerjasama dengan pihak UNDP dan UNESCO, sehingga dilakukan pelatihan tersebut selama dua hari pada 5 dan 6 Agustus bertempat di SMP Sunari Loka, Kecamatan Kuta.

Menurut Netra, kegiatan itu sangat diperlukan oleh pihak sekolah khusus wilayah Badung Selatan yang sebagian besar berada di pesisir. Sehingga, dengan pelatihan terutama memahami dasar dalam menghadapi berbagai kebencanaan, bisa mencegah hal yang tidak diinginkan.

“Fasilitator diharap bisa memahami secara garis besar rencana aksi sekolah, prosedur evakuasi, jalur evakuasi, SOP sekolah, dan hal lainnya dalam menghadapi situasi kebencanaan,” kata Netra, Senin (5/8) siang.

Diakuinya, dalam kegiatan itu pihaknya menekan pada kemampuan para guru yang nantinya akan menjadi fasilitator saat terjadi bencana seperti gempa bumi ataupun tsunami, sehingga saat ada kejadian seperti itu, para fasilitator ini sudah memahami standar evakuasi yang harus ditempuh. Dengan demikian, risiko jatuhnya korban jiwa bisa diantisipasi. “Yang terlibat dalam kegiatan ini ada 31 guru dari berbagai sekolah di Badung Selatan. Tentu harapannya, para fasilitator ini nanti bisa mengambil peran yang sangat penting saat ada kejadian (bencana alam) seperti itu,” ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, pihak UNESCO perwakilan Jakarta yang dihadiri oleh Ardito Kodijat dan UNDP perwakilan Indonesia Andrys, memberikan materi berkaitan dengan kebencanaan. Peserta kegiatan itu sebagian besar adalah guru SD dan SMP. Selain memberikan materi, juga akan digelar simulasi yang akan dilaksanakan secara serentak pada 26 Agustus mendatang. “Dengan pelatihan ini, bisa memberikan gambaran-gambaran terkait langkah yang diambil saat kejadian. Dengan demikian, ketika sudah sesuai prosedur yang baik, risiko jatuhnya korban bisa diantisipasi,” kata Netra. *dar

Komentar