nusabali

PDIP Kompromikan Satu AKD di Badung

  • www.nusabali.com-pdip-kompromikan-satu-akd-di-badung

Parwata Ketua Dewan, Anom Gumanti Ketua Fraksi PDIP

MANGUPURA, NusaBali
DPRD Badung 2019-2024 terbentuk dengan tiga fraksi, yang terdiri dari Fraksi PDIP, Fraksi Golkar, dan Fraksi Gabungan (Demokrat-Gerindra-NasDem). PDIP selaku pemegang suara mayoritas disebut-sebut kompromikan satu jatah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) untuk Golkar, yakni jabatan Ketua Komisi IV DPRD Badung.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya 5 parpol yang berhasil meraih kursi DPRD Badung 2019-2024. PDIP tampil sebagai jawara dengan dominasi 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau kuasai 70,00 persen suara parlemen. Sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan 7 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau kuasai 17,50 persen suara parlemen.

Selanjutnya, Demokrat dan Gerindra sama-sama merebut 2 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau 5,00 persen suara parlemen. Satu parpol lagi, NasDem, hanya mengantongi 1 kursi DPRD Badung atau kuasai 2,5 persen suara parlemen.

Informasi terakhir yang dihimpun NusaBali, Minggu (4/8), trio Demokrat-Gerindra-NasDem sudah mengarah berkoalisi untuk membentuk Fraksi Gabungan DPRD Badung 2019-2024, dengan kekuatan total 5 kursi legislatif atau 12,50 persen suara parlemen. Demokrat disebut-sebut dapat jatah jabatan Wakil Ketua DPRD Badung dari Fraksi Gabungan. Kursi tersebut kemungkinan besar akan diduduki I Made Sunarta.

Made Sunarta adalah politisi asal Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung yang kini menjabat Ketua DPC Demokrat Badung dan sudah sempat dua kali periode menjadi Wakil Ketua DPRD Badung dari Fraksi Demokrat (2009-2014, 2014-2019). Dalam Pileg 2019, politisi-tokoh adat yang masih menjabat Bendesa Adat Abianbase ini lolos lagi ke legislatif dengan perolehan raih 6.230 suara.

Dalam skenario koalisi ini, Gerindra kebagian jatah jabatan Ketua Fraksi Gabungan DPRD Badung 2019-2024. Jatah tersebut disebut-sebut akan jatuh ke tangan I Gede Aryantha, politisi Gerindra yan dalam Pileg 2019 lolos ke kursi legislatif dari Dapil VI (Kecamatan Kuta Utara) dengan perolehan 2.638 suara.

Sebaliknya, Golkar menempatkan I Wayan Suyasa sebagai Wakil Ketua DPRD Badung 2019-2024. Wayan Suyasa adalah politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi yang kini menjabat Plt Ketua DPD II Golkar Badung dan sekaligus Ketua Fraksi Golkar DPRD Badung 2014-2019. Dalam Pileg 2019, Suyasa lolos lagi ke kursi legislatif dengan raihan 5.352 suara.

Sementara, jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Badung 2019-2024 kabarnya dipercayakan kepada I Nyoman Karyana, yang kini menjadi Wakil Ketua Bappilu DPD I Golkar Badung. Nyoman Karyana merupakan politisi asal Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini menjabat Wakil Ketua I DPRD Badung 2016-2019. Dalam Pileg 2019, Karyana lolos dengan perolehan 4.842 suara.

Sebaliknya, PDIP selaku pemegang suara mayoritas sudah menetapkan I Putu Parwata sebagai Ketua DPRD Badung 2019-2024 dan I Gusti Anom Gumanti sebagai Ketua Fraksi PDIP. Putu Parwata adalah politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Badung dan sekaligus Ketua DPRD Badung 2016-2019. Dalam Pileg 2019, Putu Parwata lolos ke legislatif dengan raihan 8.879 suara.

Sedangkan I Gusti Anom Gumanti adalah politisi asal Desa/Kecamatan Kuta, Badung yang kini menjabat Wakil Ketua Bappilu DPC PDIP Badung. Dalam Pileg 2019, Anom Gumanti lolos ke kursi legislatif dengan perolehan 5.586 suara.

Selain dapat jatah jabatan Ketua Dewan, PDIP selaku pemegang suara mayoritas juga potensial sapu bersih seluruh 6 AKD DPRD Badung 2019-2024, yakni Ketua Komisi I, Ketua Komisi II, Ketua Komisi III, Ketua Komisi IV, Ketua Bamperda, dan Ketua Badan Kehormatan (BK). Namun, informasi yang beredar, PDIP disebut-sebut kompromi-kan satu AKD untuk Golkar, yakni kursi Ketua Komisi IV.

Konon, jabatan Komisi IV DPRD Bali dihadiahkan kepada AAN Ketut Agus Nadi Putra, politisi Golkar asal kawasan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.  Saat ini, AAN Ketut Agus Nadi Putra masih menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Badung 2014-2019. Dalam Pileg 2019, Nadi Putra lolos ke kursi legislatif dari Dapil Kecamatan Kuta Utara dengan perolehan 6.018 suara.

Sedangkan 5 AKD lainnya diborong PDIP, yakni Ketua Komisi I, Ketua Komisi II, Ketua Komisi III, Ketua Bapemperda, dan Ketua BK. Posisi Ketua Komisi I DPRD Badung digadang-gadang akan jatuh ke tangan I Wayan Regep, sementara Ketua Komisi II DPRD Badung dipercayakan kepada I Nyoman Dirga Yusa), jabatan Ketua Komisi III DPRD Badung diberikan kepada I Putu Alit Yandinata, posisi Ketua Bapemperda DPRD Badung dipercayakan kepada I Made Sumerta, dan Ketua BK DPRD Badung dipercayakan kepada I Nyoman Satria.

Betulkah? Saat dikonfirmasi NusaBali, Sekretaris DPC PDIP Badung Putu Parwata enggan banyak komentar. Sejauh ini, baru posisi Ketua DPRD Badung dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung yang jelas penetapan orangnya. Ketua DPRD Badung dipercayakan kepada Putu Parwata, sementara I Gusti Anom Gumanti menjadi Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung.

Putu Parwata menyebutkan, untuk posisi AKD DPRD Badung sedang dipersiapkan dan dimatangkan. “Partai sudah menyiapkan orang yang akan ditugaskan di Komisi dan AKD lainnya. Kita tunggu sajalah siapa yang ditugaskan partai,” jelas Putu Parwata.

Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Badung I Made Sunarta mengungkapkan partainya telah mengusulkan dua nama untuk dipilih sebagai Wakil Ketua II DPRD Badung. Selain dirinya, juga muncul nama I Made Retha, politisi Demokrat asal Desa Adat Bualu, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. “Karena kami hanya dua orang saja, keduanya diusulkan ke partai. Yang mana dipilih, belum diputuskan,” kata Sunarta.

Meski demikian, Sunarta berpeluang lebih besar ketimbang Made Retha, karena berpengalaman dan pegang jabatan struktural tertinggi di partai, yakni sebagai Ketua DPC Demokrat Badung. “Tapi, kita tunggu apa keputusan,” tandas Sunarta.

Di sisi lain, Ketua DPC Gerindra Badung I Gusti Ketut Puriartha alias Gus Krobo mengakui pihaknya sudah berkomunikasi dengan Demokray untuk pembentukan Fraksi Gabungan DPRD Badung. “Secara non formal sudah ada komunikasi ke arah sana. Tapi, formalnya belum,” papar Gus Krobo. *asa

Komentar