nusabali

Potensi Bencana Tinggi, Sarpras BPBD Terbatas

  • www.nusabali.com-potensi-bencana-tinggi-sarpras-bpbd-terbatas

Topografi wilayah Buleleng nyegara gunung (bukit dan laut), membuat potensi bencana yang diakibatkan sangat kompleks.

SINGARAJA, NusaBali
Mulai dari banjir, tanah longsor, gempa, kebakaran hutan hingga tsunami. Hanya saja sejauh ini peralatan yang digunakan untuk penanganan bencana sangat terbatas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng pun hanya bisa memaksimalkan alat yang ada. Bahkan untuk membersihkan lumpur tanah longsor masih menggunakan skop dan cangkul. Upaya menambah sarana prasara (sarpras) untuk mempercepat penanganan bencana pun sudah dilakukan, seperti pengajuan pengadaan alat berat. Hanya saja usulan dicoret dari daftar pengadaan APBD di tahun 2019.

“Peralatan masih kurang, BPBD Buleleng sudah berdiri sembilan tahun, dengan pemetaan potensi bencana kami belum punya alat yang ideal untuk penanganan, apalagi alat berat yang kami ajukan tahun ini belum dapat bersetujuan,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana.

Padahal pengadaan alat berat itu menurut Suadnyana merupakan kebutuhan krusial. Bencana longsor yang terdata setiap tahunnya dengan skala besar penangan selama ini masih mengandalkan alat berat Balai Jalan atau dari Pemprov Bali. “Kalau ada alat berat minimal 15 menit sudah bergerak mempercepat penanganan. Tapi tahun depan kami fokus ajukan kembali penambahan alat berat,” jelas dia.

Selain alat berat untuk penanganan longsor, BPBD Buleleng juga memerlukan truk penebang pohon. Kebutuhan itu pun dinilai krusial, mengingat Buleleng juga sanga rentan becana pohon tumbang. BPBD Buleleng yang selama ini menangani pohon perindang tepi jalan di jalur-jalur nasional mendapatkan kendala saat menangani pohon besar dan sudah tua.

Penataan pohon perindang jalan selama ini masih menggunakan armada seadanya dan mengabaikan keselamatan kerja. Petugas BPBD sering kali naik ke kap truk BPBD untuk dapat menjangkau dahan pohon. Mereka pun memerlukan teknik dan strategi yang tepat untuk memangkas pohon dna penanganan pohon tumbang. “Selain sarpras safety kerja saat pekerjaan ringan belum kami punya, ini yang segera harus kami siapkan,” tegas mantan Kadisdukcapil Buleleng ini.*k23

Komentar