nusabali

Krama Bungaya Ngalang

  • www.nusabali.com-krama-bungaya-ngalang

Segenap krama Desa Pakraman Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem menggelar acara ngalang (mencari bahan-bahan upakara) di wilayah desa, jelang usaba Sumbu, diawali 24 Juni.

Jelang Usaba Sumbu

AMLAPURA, NusaBali
Krama berasal dari 15 banjar adat dilibatkan, menjadi pusat perhatian masyarakat melintas di tegalan, dengan mengenakan kain tanpa busana atas. Jro Kubayan Wayan yang mengoordinasikan acara itu, terpencar di 15 banjar adat. Setiap krama yang terlibat membawa senjata tajam seperti sabit, caluk dan tah, untuk memetik pisang, kelapa dan sejenisnya. Kegiatan itu yang digelar di Desa Pakraman Bungaya, Jumat (17/6).

Sesuai ketentuan awig-awig yang berlaku, krama Desa Pakraman Bungaya, berhak memetik buah pisang, kelapa, dan keperluan lainnya yang ada di kebun warga asalkan masih di wilayah Desa Pakraman Bungaya untuk keperluan upacara. Misalnya untuk buah kelapa, ketentuannya setiap satu tandan hanya dibolehkan memetik dua butir, sedangkan untuk pisang hanya bisa memetik satu ijah.

Segenap krama Desa Pakraman Bungaya, berkeliling memetik bahan upakara sejak pagi hingga siang hari.  Sesuai dudonan upacara Usaba Sumbu, Jumat (24/6) upacara masucian, Sabtu (25/6) upacara di Pura Paswikan, Selasa (28/6) upacara di Pura Ulun Toya dan 29-30 Juni dan 1 Juli upacara terpusat di Pura Bale Agung.

Krama dari 15 banjar adat yang terlibat di acara itu yakni: Banjar Desa, Banjar Kelod, Banjar Tengah, Banjar Beji, Banjar Telaga, Banjar Timbul, Banjar  Subagan, Banjar Darma Laksana, Banjar Papung, Banjar Kecicang Bali, Banjar Abian Soan, Banjar Sesana, Banjar Triwangsa, Banjar Darma Karya, dan Banjar Bukit.

Kelian Kerta Desa Bungaya, I Gede Krisna Adi Widana mengatakan, Usaba Sumbu terlaksana setiap setahun sekali, sebelum memulai upacara tahapannya, dengan menggelar ngalang. “Ngalang itu untuk mencari kebutuhan upakara, di wilayah tegalan di Desa Pakraman Bungaya,” katanya.7k16

Komentar