nusabali

Rumah Pemotongan Hewan Unggas Pertama Dilaunching

  • www.nusabali.com-rumah-pemotongan-hewan-unggas-pertama-dilaunching

Kapasitas Produksi 2.000 Ekor Per Jam

TABANAN, NusaBali

Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) yang dibangun di atas lahan seluas 3 hektare di Banjar Tireman, Desa Bengkel Sari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan diresmikan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, Selasa (9/7) pagi. Perushaan modern pertama di Bali milik PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) ini mampu lakukan produksi (pemotongan ayam) hi-ngga 2.000 ekor per jam.

Acara launching RPHU di Desa Bengkel Sari, Kecamatan Selemadeg Barat, Selasa kemarin, dihadiri Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mewakili Gubernur Wayan Koster, serta Asisten II Setda Tabanan AA Ngurah Tresna Dalem mewakili Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti, dan Kadis Pertanian Tabanan I Nyoman Budana.

Presdir PT CPI, Thomas Effendy, mengatakan RPHU di Desa Bengkel Sari ini merupakan yang pertama di Bali dan keenam di Indonesia, se-telah RPHU di Medan (Sumatra Utara), Serang (Banten), Bandung (Jawa Barat), Salatiga (Jawa Tengah), dan Mojokerto (Jawa Timur). Pembangunan RPHU ini dilakukan setelah melihat antusiasme masyarakat dalam usaha peternakan. “Selain itu, permintaan daging ayam di pasaran juga sangat tinggi, apalagi di Bali sebagai daerah pariwisata,” tandas Thomas.

Menurut Thomas, RPHU pertama di Bali ini dioperasikan dengan kapasitas produksi 2.000 ekor per jam dan menjalankan 1 shift selama 7 jam. Seiring dengan peningkatan kebutuhan, produksi dapat ditingkatkan hingga 28.000 ekor per hari selama 14 jam. "Tidak hanya untuk pemotongan ayam saja, RPHU ini juga memiliki cold storage (fasilitas pendingin) dengan kapasitas 45 ton untuk ayam segar, 50 ton untuk ayam beku, dan 50 ton untuk food process product," katanya.

Dengan kehadiran RPHU pertama di Bali ini, Thomas berharap dapat bantu menunjang tuntutan kebutuhan daging ayam yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) di Bali sebagai daerah tujuan wisata bagi wiasatawan dari dalam dan luar negeri. "Kami produksi daging di dalam RPHU dengan teknologi modern, bukan manual," tegas Thomas.

Sedangkan untuk sasaran pemasarannya, kata Thomas, adalah hotel dan restouran. Pihaknya tidak menyentuh pasar tradisional. Kelebihan poroduksinya tidak dilempar ke pasar tradisional, melainkan disimpan di mesin pendingin. Untuk pasokan ayam, tidak ada didatangkan dari luar Bali. Sebab, di Bali sudah ada mitra kerja sebanyak 800 peternak untuk diajak bekerjasama dalam pemenuhan produksi. "Kami tak punya peternak sendiri, kami kerja dengan kemitraan.”

Thomas menegaskan, pihaknya langsung tangani pendistribusian produk ayam potong ke konsumen, melalui gerai-gerai Prima Freshmart. Sampai akhir tahun 2019 nanti akan dibuka kurang lebih 600 gerai, sehingga konsumen dapat langsung menikmati ayam beku ASUH yang telah diproses di RPHU dengan harga cukup terjangkau.

Sementara, di atas lahan seluas 3 hektare tersebut, saat ini baru 1 hektare dibangun RPHU, dengan 300 tenaga kerja. Menurut Thomas, per shift tenaga kerja yang dipekerjaan sebanyak 150 orang.

Sementara itu, Gubernur Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, I Wayan Mardiana, menyatakan hasil produksi RPHU Desa Bengkel Sari ini tidak akan dilempar ke pasar tradisional. Alasannya, biar tidak menganggu harga dan pengusaha kecil.

Sebelum RPHU ini dibangun, pihak PT CPI sudah berjanji bahwa produk mereka sasarannya adalah hotel dan restoran. “Jika kedapatan melanggar janji, maka pemerintah akan memberikan sanski. Kami akan awasi, setiap hari kita minta laporan. Jika sampai melanggar, izinnya akan dicabut," tendas Gubernur Koster.

Koster berharap dengan kehadiran RPHU di Desa Bengkel Sari ini, bisa membantu para peternak lokal dalam mengembangkan usaha, saat kelebihan produk dan bantu memasarkan produknya ke hotel dan restoran. "Sebelum ini dibangun, kami sudah ada komitmen dengan PT CPI untuk membantu peternak sekaligus tidak memasarkan produknya ke pasar becek. Itu dibuktikan dengan pakta integritas," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Disebutkan, mitra kerja yang bekerjasama dengan PT CPI adalah Asosisai Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Bali dan Perhimpunan Ayam Potong. Maka, peternak mandiri diharapkan ikut gabung dalam komunitas Pinsar. "Jangan tidak ikut, karena produk yang bisa masuk ke PT CPI adalah kelompok yang ikut tergabung dalam Pinsar," katanya.

Sementara, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, menyatakan berdirinya RPHU di Tabanan ini sebagai bentuk kesungguhan pemerintah menangani permasalahan perunggasan. Pembangunan RPHU diharapkan berlanjut ke Sulawesi dan NTT. "RPHU dibangun bentuk kelengkapan perdagangan produksi," jelasnya. *des

Komentar