nusabali

Obati Korban Banjir, KMHDI Kirim Dokter

  • www.nusabali.com-obati-korban-banjir-kmhdi-kirim-dokter

Umat Hindu yang menjadi korban banjir di kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai terserang penyakit.

JAKARTA, NusaBali

Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) bersinergi dengan Peradah, STAH Batara Guru Kendari, SSG Kendari serta Bhakti Menawa Wedanta (BMW) yang berisikan perawat dan dokter asal Bali untuk melakukan pengobatan gratis pada Minggu kemarin (23/6).

"Minggu kemarin, kami menyalurkan bantuan sekaligus melaksanakan pengobatan gratis kepada masyarakat yang mengungsi," ujar Ketua PC KMHDI Kendari, Nyoman Andre Mahendra kepada NusaBali, Senin (24/6).

Mereka menggelar pengobatan gratis, lantaran masukan dari masyarakat setempat yang mengalami gatal-gatal akibat mengonsumsi mie instant berlebihan dan air bersih untuk mandi kurang. Mereka juga terserang diare, panas dan dehidrasi.

Ada tiga orang dokter dan 20 perawat BMW ikut serta dalam pengobatan gratis tersebut. Sementara bantuan yang mereka salurkan berupa sembako, pakaian layak pakai, peralatan mandi dan air bersih. Mereka menyalurkan ke desa Linonggasay, kecamatan Wonggeduku.

Lalu desa Ambulanu dan desa Sulimandara di kecamatan Pondidaha. Perjalanan dari posko menuju kesana memakan waktu 1 jam 20 menit. Itu merupakan kedua kali bagi mereka menyalurkan bantuan kesana.

Perbedaan kunjungan pertama dan kedua mulai nampak, karena banjir sudah surut. Lokasi yang sulit ditempuh lewat jalur darat, kini dapat dilewati meski harus berjalan kaki di atas tanggul selebar dua meter. "Walau kondisi jalan becek, akses saat ini sudah kondusif," ucap Andre.

Ketika menyalurkan bantuan dan melakukan pengobatan gratis, masyarakat disana sangat antusias lantaran mereka merasa mendapat perhatian dari sesama saudara. Mereka pun tertawa serta tidak sungkan bercerita suka dan duka selama berada di pengungsian.

"Mereka berharap, kami sebagai mahasiswa dan pemuda mencarikan solusi agar banjir berikutnya bisa lebih kecil dampaknya. Mereka juga berharap agar setiap hujan tidak selalu kebanjiran sehingga peran kalangan pemuda sangat perlu selain pemerintah," papar Andre.

Ketua Departemen Sosial Kemasyarakatan Pimpinan Pusat KMHDI I Wayan Yogi Mirzagita mengungkapkan bahwa penggalang bantuan melalui gerakan KMHDI Peduli Sultra dimulai sejak 12 Juni lalu dan saat ini masih terus berlanjut.

"Gerakan ini akan terus kami lakukan hingga keadaan kembali pulih sepenuhnya. Kami juga akan terus menyalurkan bantuan ditempat-tempat lain yang terkena dampak banjir bandang," imbuh Yogi. Bagi Yogi itu merupakan komitmen KMHDI dalam melakukan pengabdian masyarakat dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

"Kader KMHDI merupakan generasi millenial tidak boleh apatis terhadap sesama. Dengan memberikan bantuan secara langsung kami dapat melihat kondisi dan tahu bantuan apa yang mereka butuhkan sehingga bantuan tepat sasaran," kata Yogi. *k22

Komentar