nusabali

Diurug, Jalan Putus Diterjang Banjir

  • www.nusabali.com-diurug-jalan-putus-diterjang-banjir

Jalan yang diurug khusus untuk jalur dari barat-utara, kini bisa dilalui kendaraan roda empat kecil. Namun jalan yang dari dan ke timur, hanya bisa dilintasi sepeda motor.

NEGARA, NusaBali

Jalan kabupaten di Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, yang putus akibat diterjang banjir Sungai Ijogading, Kamis (23/5), telah ditangani sementara oleh Pemkab Jembrana dengan mengurug sebagian akses jalan tersebut, Minggu (26/5). Pengurugan jalan dengan mengerahkan ekskavator itu merupakan penanganan darurat agar aman dilalui kendaraan.

Selain mengurug jalan, alat berat yang didatangkan pada Minggu kemarin itu juga dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang menyumbat saluran drainase di sekitar lokasi. Pengurugan jalan yang putus tepat di pertigaan itu, ditargetkan rampung selama tiga hari. “Urukan kami gunakan sisa-sisa pasangan senderan dan batu-batu di sungai. Kebetulan juga ada tanah di sekitar lokasi,” ujar Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, Minggu kemarin.

Setelah rampung diurug, jalan tembusan menuju Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, serta Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, itu diharapkan bisa lebih aman dilalui kendaraan. Dari sebelumnya hanya bisa dilalui sepeda motor, nantinya khusus untuk jalur yang dari barat-utara atau dari Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung-Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, bisa dilalui kendaraan roda empat kecil.

“Kalau yang dari timur ataupun yang akan ke timur (Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung), tetap hanya bisa dilintasi sepeda motor. Karena yang di timur itu rusak paling parah. Walaupun diurug, kami tidak berani ambil risiko untuk memberikan izin mobil lewat. Ini masih penanganan darurat, dan kami berusaha semaksimal mungkin menanganinya. Nanti alat berat juga kami turunkan ke sungai untuk memperkokoh jalan yang putus itu,” ungkapnya.

Menurut Darwin, terkait perbaikan jalan yang tergerus bersama senderan sungai itu, rencananya akan dianggarkan di APBD Perubahan 2019 atau APBD 2020 nanti. Sebelum perbaikan jalan, diharapkan kerusakan senderan sungai itu bisa segera diperbaiki pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. “Nanti tetap akan kami koordinasi ke Balai. Tetapi untuk sementara, ya kami ambil langkah dari pemkab agar jalan di sana bisa lebih aman dilalui kendaraan. Karena kasihan, di sana juga banyak anak-anak sekolah,” tandas Darwin.

Sebelumnya diberitakan, akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Jembrana, Kamis (23/4) sore hingga malam, mengakibatkan air Sungai Ijogading meluap hingga menggerus senderan dan badan jalan kabupaten di Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung. Badan jalan yang menjadi jalur alternatif tembusan menuju Lingkungan Dewasana dan Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Baler Bale Agung itu putus total sepanjang 10 meter.

Putusnya badan jalan ini membuat kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Sedangkan kendaraan roda dua masih bisa lewat dengan ekstra hati-hati. “Mobil sudah pasti tidak bisa lewat. Cuma motor yang bisa lewat. Itu pun, harus hati-hati, karena celahnya sempit,” ujar seorang warga setempat, I Kadek Citra Utama, 23.

Menurut Citra Utama, jebolnya senderan beserta badan jalan sepanjang 10 meter ini terjadi Kamis petang sekitar pukul 18.00 Wita, saat hujan deras. Ketika itu, air Sungai Ijogading meluap hingga ke jalan raya. Untungnya, saat kejadian tidak ada warga yang melintas, sehingga bencana ini tak sampai menelan korban.

Putusnya jalan kabupaten di Lingkungan Pangkung Manggis ini sempat ditinjau Asisten II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, Jumat (24/5). IGN Sumber Wijaya ke lokasi bersama Camat Negara I Wayan Andi Suka Anjasmara dan Kapolsek Negara Kompol I Ketut Maret.

Menurut Sumber Wijaya, jalan putus ini buat sementara ditangani dengan pengurugan tanah di senderan. “Untuk perbaikan jalan, tidak bisa langsung. Mungkin nanti dianggarkan di APBD Perubahan 2019 atau tahun depan. Untuk senderannya, ya kita koordinasi ke Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP),” ujarnya. *ode

Komentar