nusabali

20 Warga Pering Terima Santunan Kematian

  • www.nusabali.com-20-warga-pering-terima-santunan-kematian

Sejak diluncurkan awal Januari 2019, santunan kematian di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, kian dirasakan manfaatnya oleh warga.

GIANYAR, NusaBali

Hingga pertengahan tahun ini, tercatat 20 warga yang meninggal dunia, melalui keluarga duka, telah menerima santunan Rp 1 juta.  Desa ini menganggarkan sekitar Rp 50 juta per tahun untuk santunan kematian ini. Hal itu berdasarkan angka kematian rata-rata di desa per tahun berkisar antara 40 sampai 50 orang. Hal itu diungkapkan Perbekel Pering, Gusti Ngurah Arika Sudewa, Rabu (22/5).  “Program ini sudah berjalan sejak awal 2019, sampai saat ini sudah lebih dari 20 warga yang diberikan santunan,” jelasnya.

Program ini, katanya berawal dari keprihatiannya melihat warga yang pada saat ada duka, kesulitan mendapatkan keuangan. “Paling tidak dari desa ada sumbangsih dan bisa meringankan beban warga,” jelasnya. Sedangkan rata-rata kematian di desanya berkisar antara 40-50 warga setahun dari jumlah penduduk yang mencapai 8.000 jiwa.

Di samping meringankan biaya keluarga, program ini dibuat agar pihak keluarga yang meninggal lebih pro aktif mengurus akta kematian. Program ini sekaligus untuk mengajak penduduknya agar tertib administrasi.

Dijelaskannya, sumber dana untuk program tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak (BHP) yang masuk ke Desa Pering. “Ada dua hal yang melandasi program ini, dimana setiap kematian biasanya warga kesulitan keuangan dan warga menjadi tertib mengurus akta kematian,” beber Perbekel asal Banjar Pering ini. Dikatakannya, idealnya ada santunan kematian, ada santunan kelahiran. Namun santunan kelahiran belum bias diberikan, selain karena belum ada regulasi yang mendukung, juga melihat kemampuan anggaran di desa.  “Tujuan utama kami, meringankan beban warga dan tertib administrasi akta kematian. Kami bukan mendoakan orang agar meninggal,” terang suami dari Ida Ayu Ratna Dwijayanti ini. Sehingga dengan warga mengurus akta kematian, maka secara tidak langsung warga mulai tertib administrasi.

Secara terpisah, Plt Kadissos Gianyar Made Watha mendukung langkah yang dilaksanakan Desa Pering, Gianyar memberikan santunan kemarin bagi warganya. Dikatakan Watha, langkah tersebut juga membantu pemerintah dalam hal penanganan persoalan social di sebuah desa. Ia mengingatkan agar program tersebut dilaksanakan sudah sesuai dengan regulasi yang ada. “Saya menyambut baik program itu. Asalkan ada regulasinya,” tambahnya.

Walau Desa Pering sudah melaksanakan program tersebut, Plt Kadissos tidak serta-merta berharap seluruh desa melaksanakan program yang sama. Dikatakannya, setiap desa memiliki otonomi terkait pengelolaan keuangan di desa. “Yang jelas, setiap desa memiliki otonomi pengelolaan keuangan. Selanjutnya setiap desa memiliki skala prioritas yang dikerjakan lebih awal. Kalau buat program yang sama juga boleh dan sesuaikan dengan regulasi,” sarannya. *nvi

Komentar