nusabali

Gus Sukarta Legowo Terpental dari Senayan

  • www.nusabali.com-gus-sukarta-legowo-terpental-dari-senayan

Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, menyatakan legowo dengan hasil Pileg 2019 di Bali.

DENPASAR, NusaBali

Gus Sukarta pun legowo kehilangan kursi DPR RI Dapil Bali, yang sempat didudukinya periode 2014-2019. Gus Sukarta mengatakan, Gerindra mengedepankan kondusivitas dan dituasi damai dalam Pileg/Pilpres 2019. Karenanya, apa yang sudah ditetapkan dan diputuskan KPU Bali dalam pleno rekapitulasi suara tingkat provinsi dan penetapan di KPU RI, itulah yang diterima hasilnya.

“Kita tetap menghormati keputusan KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu. Apa pun yang sudah ditetapkan, itulah yang kita terima,” ujar Gus Sukarta kepada NusaBali di Denpasar, Sabtu (11/5) malam.

“Sudah diputuskan hasilnya oleh KPU, kita legowo dengan hasil itu. Yang terpenting, Bali ini aman, kondusif, dan damai dalam menjalankan pesta demokrasi. Apa pun hasilnya, bagi kami situasi aman dan damai di Bali yang lebih penting,” tandas politisi asal Griya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan yang masih duduk di Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali 2014-2019 ini.

Perolehan suara Gerindra di Bali dalam Pileg 2019 ini memang menurun dibanding hasil Pileg 2014 silam. Dalam Pileg 2014, Gerindra meraih 220.063 suara untuk kursi DPR RI Dapil Bali. Gerindra pun berhak atas 1 kursi DPR RI Dapil Bali 2014-2019, yang diduduki Gus Sukarta selaku caleg peraih suara terbanyak di internal partainya saat itu.

Sedangkan dalam Pileg 2019, Gerindra hanya mampu tembus 109.600 suara di Bali untuk kursi DPR. Gerindra pun tidak kebagian kursi DPR RI Dapil Bali 2019-2024. Gerindra terpuruk di bawah Demokrat, yang meraih 118.830 suara hingga berhak atas 1 kursi DPR RI Dapil Bali yang diduduki caleg incumbent Putu Supadma Rudana.

Sebaliknya, PDIP tampil sebagai jawara di Bali dengan perolehan 1.257.590 suara untuk kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019. PDIP pun berhak sapu 6 kuri dari total 9 kursi DPR RI Dapil Bali yang diperebutkan. Enam (6) kursi PDIP tersebut masing-masing direngkuh I Made Urip (caleg incumbent asal Desa Tua Kecamatan Marga, Tabanan), I Gusti Ngurah Alit Kesuma Kelakan (caleg new comer asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat), I Nyoman Parta (caleg new comer asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar), I Wayan Sudirta (caleg new comer asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem), I Gusti Agung Rai Wirajaya (caleg incumbent asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara), dan I Ketut Kariyasa Adnyana (caleg new comer asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng).

Sedangkan Golkar berada di posisi kedua di Bali dengan perolehan 380.607 suara untuk kursi DPR RI hasil Pileg 2019. Golkar pun berhak atas 2 kursi DPR RI Dapil Bali, yang masing-masing diduduki Gede Sumarjaya Linggih (caleg incumbent asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra (caleg incumbent asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung).

Dengan terpentalnya Gus Sukarta, maka Gerindra untuk kali pertama gagal meloloskan wakil ke DPR RI Dapil Bali sejak Pileg 2009. Awalnya, Gerindra meloloskan Anak Agung Djelantik Sanjaya (asal Singaraja, Buleleng) ke DPR RI hasil Pileg 2009. Kiprah Djelantik Sanjaya dilanjutkan Gus Dukarta dalam Pileg 2019.

Kini, dalam Pileg 2019, Gus Sukarta terpental bersama dua caleg incumbent DPR RI Dapil Bali lainnya asal parpol berbeda yang ikut bertarung. Mereka masing-masing I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (caleg incumbent PDIP asal Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung) dan Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani (caleg incumbent Demokrat asal Singaraja, Buleleng).

Sementara itu, Ketua DPRD Bali 2014-2029, Nyoman Adi Wiryatama, apresiasi atas kedewasaan masyarakat Bali dalam pesta gong demokrasi Pileg/Pilpres 2019 ini. Pasalnya, pelaksanaan Pemilu 2019 di Bali berlangsung kondusif, tanpa gejolak.

“Bali layak menjadi percontohan pesta demokrasi yang damai. Bali kondusif karena peran masyarakat, peserta Pemilu, petugas keamanan, penyelenggara (KPU), dan pengawas Pemilu (Bawaslu),” ujar Adi Wiryatama yang juga Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali.

Adi Wiryatama mengajak seluruh elemen masyarakat di Bali untuk bersatu kembali, walaupun mereka beda pilihan dalam Pileg 2019. “Penyamabrayaan (persaudaraan) tetap harus rekat, tidak boleh lepas, terpisah, apalagi sampai pecah-pecah. Saya mengajak seluruh elemen bersatu membangun Bali,” tegas politisi senior asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang kembali lolos ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Tabanan dalam Piuleg 2019 ini. *nat

Komentar