nusabali

Gus Adhi vs Geredeg Memanas

  • www.nusabali.com-gus-adhi-vs-geredeg-memanas

Berdasarkan hasil perhitungan sementara, PDIP dominasi 6 kursi DPR RI Dapil Bali, sementara Golkar kebagian 2 kursi, dan Demokrat curi 1 kursi

Dipicu Saling Klaim Unggul Perolehan Suara Kursi DPR RI


DENPASAR, NusaBali
Golkar sudah dipastikan meraih 2 kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019, dengan bermodalkan perolehan 319.324 suara berdasarkan perhitungan sementara. Satu dari 2 kursi milik Golkar tersebut direbut oleh incumbent Gede Sumarjaya Linggih, sementara 1 kursi lagi masih jadi rebutan antara AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (caleg incumbent) vs Wayan Geredeg (new comer). Bahkan, Gus Adhi dan Wayan Geredeg kini memanas karena saling klaim unggul perolehan suara.

Ada 9 jatah kursi DPR RI Dapil Bali yang diperebutkan dalam Pileg 2019. Dari jumlah itu, 6 kursi sudah dikunci PDIP, masing-masing melalui Made Urip (caleg incumbent), IGN Alit Kusuma Kelakan (new comer), I Nyoman Parta (new comer), I Wayan Sudirta (new comer), IGA Rai Wirajaya (incumbent), dan I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer). Sedangkan 1 kursi lagi diprediksi akan direbut Demokrat melalui Putu Supadma Rudana (caleg incumbent).

Nah, internal Golkar yang berhasil merebut 2 kursi DPR RI Dapil Bali, justru memanas karena saling klaim antara Gus Adhi vs Wayan Geredeg. Keduanya memperebutkan sisa 1 kursi yang telah diambil Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Berdasarkan perhitungan sementara hasil Pileg 2019 hingga Jumat (3/5), Demer telah mengantongi 111.262 suara. Demer adalah politisi asal De-sa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini menjabat Plt Ketua DPD I Golkar Bali.

Sebagai peraih suara tertinggi di internal caleg Golkar, Demer pun lolos ke DPR RI Dapil Bali buat keempat kalinya. Sedangkan Gus Adhi, caleg incumbent DPR RI dari Golkar Dapil Bali, buat sementara menduduki posisi kedua dengan memperoleh 64.839 suara. Sebaliknya, Wayan Geredeg, politisi Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangsem disebut-sebut meraih 64.101 suara.

Gus Adhi sendiri mengklaim telah memperoleh 66.126 suara atau unggul 2.025 suara dari Geredeg. Data ini dikumpulkan para pendukung Gus Adhi dari form C1 dan diperkuat dengan hasil pleno tingkat kecamnatan di 57 kecamatan se-Bali. Atas hasil tersebut, relawan Gus Adhi bahkan sudah langsung naur sesangi (bayar kaul) dengan memotong rambut hingga kepalanya plontos.

Di sisi lain, kubu Wayan Geredeg juga klaim telah memperoleh 63.109 suara, mengungguli Gus Adhi yang disebutnya baru meraih  61.672 suara atau selisih 1.437 suara. Data yang dikantongi Geredeg berdasarkan C1 Golkar. Informasinya, data ini sudah dilaporkan ke DPP Golkar. Geredeg yang notabene mantan Bupati Karangasem 2005-2010 dan 2010-2015, bahkan juga telah memastikan unggul suara dari Gus Adhi di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali. Relawan dan pendukung Geredeg pun sudah menggelar syukuran.

Karena saling klaim keunggulan ini, hubungan Gus Adhi dan Geredeg disebut-sebut kian memanas. Bahkan, sumber internal Golkar mengatakan sengketa perolehan suara Gus Adhi dan Geredeg yang terpaut tipis ini akan berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK). Betulkah?

Saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin, Wayan Geredeg tidak mau komentar dulu masalah perolehan suara dalam perebutan kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019. "Biar saja dulu. Tunggu pleno KPU saja, supaya nggak saling klaim. Nanti saya akan bicara," ujar Geredeg yang notabene ayah dari caleg incumbent terpilih DPRD Bali dari Golkar Dapil Karangasem, Ni Putu Yuli Artini.

Seperti halnya Geredeg, Gus Adhi juga tidak mau mau membahas masalah ini lebih jauh, termasuk terkait informasi adanya kemungkinan penyelesaian klaim suara ke MK. “Sebaiknya kita tunggu saja pleno di KPU. Nanti akan ada pleno KPU Kabupaten/Kota, pleno KPU Provinsi, hingga pleno KPU RI. Saya nggak mau berandai-andai,” tandas Gus Adhi saat dikonfirmasi terpisah, Jumat kemarin.

Yang jelas, menurut Gus Adhi, perolehan suaranya yang disebut mencapai 66.126 suara tersebut sudah berdasarkan hasil rekap dan pleno Panitia Pemilihan Kecamatan. “Data sementara yang saya kantongi itu, berdasarkan pleno tingkat kecamatan. Jadi, ini bukan data yang tidak ada dasarnya,” terang Gus Adhi yang notabene putra dari mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali 2009-2014, I Gusti Ketut Adhiputra.

Sementara itu, Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, menegaskan partainya sudah pasti merebut 2 kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019. Ini sama seperti prestasi dalam Pileg 2009 (ketika Golkar merebut kursi DPR RI Dapil Bali melalui Demer dan I Gusti Ketut Adhiputra) dan Pileg 2014 (ketika Golkar raih kursi DPR RI Dapil Bali melalui Demer dan Gus Adhi).

“Untuk kursi pertama milik Golkar, kemungkinan saya sendiri yang merebutnya, karena perolehan suara saya sudah di atas 110.000. Namun, kursi kedua Golkar ini masih ada selisih antara Gus Adhi dan Geredeg. Selisih suaranya tipis-tipis. Tetapi, saya tidak bisa ngomong sekarang, supaya nggak bias informasinya,” tandas Demer, Jumat sore.

Demer pun mengakui, jika memang tipis perbedaan suara antara suara Gus Adhi dan Geredeg, maka keduabelah pihak dipersilakan menunggu pleno KPU RI. “Sebaiknya tunggu pleno dan penetapan dari KPU RI saja,” saran Demer.

Bagaimana kalau terjadi saling gugat ke MK seperti yang berhembus di internal Golkar? “Ya, kalau perbedaan suara keduanya tipis dan masing-masing punya data, susah saya bicara. Saya nggak mau bicara dulu. Kalau mentok di KPU, ya terserah mereka berkedua,” sergah Demer.

Di sisi lain, PDIP dipastikan mendominasi 6 kursi dari total 9 kursi yang diperebutkan di Dapil Bali dalam Pileg 2019. Berdasarkan hasil perhitungan sementara, I Made Urip (caleg incumbent PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan) meraih suara terbanyak mencapai 253.024 suara.

Sedangkan IGN Alit Kusuma Kelakan, politisi PDIP asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar yang mantan Wagub Bali (2003-2008) dan anggota DPD RI Dapil Bali (2009-2014), lolos dengan perolehan 168.446 suara. Kemudian, I Nyoman Parta, politisi PDIP asal Dersa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini masih menjabat Ketua Komisi IV DPRD Bali, lolos ke Senayan dengan koleksi 165.431 suara.

Menurut kemudian I Wayan Sudirta (politisi PDIP asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem yang mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, 2009-2014) lolos ke Senayan dengan 113,442 suara, IGA Rai Wirajaya (politisi PDIP asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara yang sudah tiga periode duduk di DPR RI Dapil Bali) lolos dengan 99.048 suara, dan I Ketut Kariyasa Adnyana (politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang kini masih duduk di DPRD Bali) lolos dengan perolehan 74.417 suara.

Sebaliknya, Putu Supadma Rudana, politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Wakil Sekjen DPP Demokrat, diprediksi lolos lagi ke DPR RI Dapil Bali dengan perolehan 37.332 suara. *nat

Komentar