nusabali

Gubernur Koster Janjikan BKK untuk Bangli Naik

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-janjikan-bkk-untuk-bangli-naik

Pembangunan Bangli Diarahkan Menjadi Wilayah Konservasi

BANGLI, NusaBali

Gubernur Wayan Koster siap memenuhi usulan Pemkab Bangli, salah satunya terkait insentif yang diterima Gumi Sejuk sebagai daerah penyangga Bali. Bangli ke depan akan dibangun sebagai daerah konservasi. Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Bangli pun akan diplot lebih besar.

Janji ini disampaikan Gubernur Wayan Koster saat tatap muka bersama seluruh komponen masyarakat Bangli di Wantilan Desa Penglipuran, Keca-matan Bangli, Minggu (31/3). Acara tatap muka yang sekaligus dijadikan Gubernur Koster sebagai ajang sosialiasikan visi misi dan program ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ kemarin, dihadiri para bendesa adat, perbekel, kelian subak, se-Bangli, serta jajaran PHDI Bangli, Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Banglo, dan FKUB Bangli.

Dalam tatap muka tersebut, Bupati Bangli I Made Gianyar didampingi Wabup Sang Nyoman Sedana Arta, Sekda Bangli IB Gede Giri Putra, dan jajaran Pimpinan OPD lingkup Pemkab Bangli. Sedangkan Gubernur Koster didampingi sang istri, Ni Putu Putri Suastini.

Saat tatap muka dengan Gubernur Koster kemarin, Bupati Made Gianyar menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi Bangli. Salah satunnya, Bangli sebagai kawasan penyangga Bali, namun tidak mendapatkan kontribusi. Bupati Made Gianyar mencontohkan masalah air, di mana air dari Bangli (Danau Batur di Kintamani, Red) dimanfaatkan beberapa kabupaten lain. "Bangli disuruh menjaga sumber air dan kawasan hutan," jelas Made Gianyar.

Made Gianyar pun meminta untuk daerah perbatasan diberikan pengecualian dalam pengembangan akomodasi pariwisata, seperti hotel berbintang. "Daerah perbatasan mesti diberikan pengecualian, seperti kawasan Desa Tamanbali (Kecamatan Bangli) dengan kawasan Temen, Kecamatan Tampaksiring (Gianyar). Untuk Bangli memang tidak ada masuk dalam kawasan pariwisata, namun kami berharap adanya pengembangan antar kawasan," harap Bupati dsua kali periode asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli yang diusung PDIP ini.

Selain itu, Gianyar juga menyinggung masih ada satu desa pakraman di Bangli belum terakomodasi, sehingga tak dapat bantuan dari provinsi. Kemudian, dari 381 subak di Bangli, 85 di antaranya yang masih tercecer. "Memang yang tercecer ini mendapat bantuan dari APBD Bangli. Saya harap yang tercecer ini bisa diakomodir oleh Pemprov Bali. Terkait usulan ini, kami akan serahkan dukumen usulan kepada Gubernur," tandas Gianyar.

Menanggapi penyampaikan Bupati Bangli, Gubenur Koster meyakinkan seluruh usulan tersebut akan diakomodasi. Gbernur Koster nengaku sependapat dengan usulan Pemkab Bangli. Sebenarnya, Bangli adalah kawasan yang dilindungi, sehingga pembangunan di sini berbeda dari daerah lainnya di Bali.

Gubenur Koster pun berjanji akan mengalokasikan dana BKK yang lebih besar untuk Bangli. Hal ini dilakukan untuk penyeimbangan pembangunan Bangli dengan daerah lainnya. "Bangli selama ini dituntut menjaga (air dan hutan, Red), tapi tidak dikasi sesuatu," jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster menyebutkan, pembangunan Bangli dari segi geografis memiliki keunggulan dari segi alam. Jadi, arah kebijakan pembangunan yang dilaksanakan di Bangli mengutamakan perlindungan terhadap alam, mengembangkan sektor-sektor lain agar bisa menjadi unggulan yang berkembang, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan daerah maupun mendukung perekonomian masyarakatnya.

"Sesuai konsep kami, Bangli akan kami kembangkan sebagai kawasan konservasi. Sebab, Bangli memiliki keunggulan alam yang juga mendukung kabupaten lainnya, semisal sumber air. Jadi, harus dipastikan kawasannya tetap terjaga, jangan sampai pembangunan merusak alam,” tandas Koster.

Maka, sektor-sektor yang harus dikembangkan di Bangli, antara lain, pertanian. Menurut Koster, pihaknya ingin menjadikan Bangli sebagai sentra dan siap mendukung pemasaran hasil produksi pertaniannya. Selain pertanian, Bangli juga akan didukung pengembangannya sebagai pusat pendidikan di Bali.

Menurut Koster, pihaknya ingin membangun sekolah yang berbasis Hindu, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga perguruan tinggi. “Institut Hindi Dharma Negeri (IHDN) Denpasar sedang berproses untuk menjadi Universitas Jaya Pangus. Kalau sudah terbentuk, tentunya bisa dipusatkan di Bangli,” kata Koster.

Selain itu, KONI Bali juga akan membangun sarana olahraga. Untuk itu, Koster menyarankan agar pembangunan sarana olahraga bisa dilakukan di Bangli. “Kami rasa Bangli lokasi yang tepat, suasana dan alamnya sangat mendukung,” papar mantan anggota Komisi X DPR RI (membidangi pendidikan, kepemudaan, olahraga, adat, budaya, pariwisata, ekonomi kreatsif) tiga kali periode ini.

Koster memaparkan arah kebijakan dan program Pemprov Bali adalah visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkun kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno: berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi.

Akan ada beberapa program yang dikembangkan di Bangli, seperti pengembangan kawasan tanaman herbal. "Memang di Bangli sudah ada yang mengambangkan, namun skala masih kecil. Ke depan, tanaman herbal bisa menjadi ikon Bangli, selain jeruk Kintamani."

Guna mendukung pembangunan di Bangli, Pemprov Bali akan memikirkan pemberian insentif yang bisa imanfaatkan pengembangan sektor-sektor tersebut maupun pengembangan Bangli secara menyeluruh. "Jika Bangli menjadi kawasan konservasi tentu tidak bisa sembarangan membangun, jadi kita harus pikirkan pemberian insentif, agar bisa mendukung pengembangan sektor lainnya di Bangli," ujarnya.

Terkait masih adanya satu desa adat dan 85 subak di Bangli yang tercecer, kata Koster, pihaknya akan menganggarkannya lewat APBD Bali 2020. "Di kabupaten lain, jumlah subak terus berkurang. Sebaliknya, subak di Bangli bisa bertambah, tentunya ini hal yang bagus. Ini menunjukkan pertanian di Bangli sehat. Kami pasti mendukung untuk meningkatkan pertanian di Bangli. Hal ini juga bagian dalam visi misi dan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali," tandas Koster. *esa

Komentar