nusabali

KPK 'Abaikan' Jual Beli Jabatan Rektor

  • www.nusabali.com-kpk-abaikan-jual-beli-jabatan-rektor

Masih Minim Bukti

JAKARTA, NusaBali

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan mengakui, institusinya banyak menerima laporan terkait dugaan suap jual beli jabatan rektor di beberapa universitas di bawah naungan Kementerian Agama. Tapi, KPK belum menemukan bukti-bukti permulaan yang cukup untuk meningkatkan status laporan tersebut ke tahap berikutnya.

"Itu dia yang saya katakan tadi, laporan itu ada tapi kan dua alat bukti itu (harus ada). Misalnya kami dengar ada jual beli tapi kalau misalnya secara hukum dalam penyelidikan, dua alat bukti tidak ditemukan, ya tidak akan diproses," kata Basaria dikonfirmasi awak media, Kamis malam (28/3) seperti dilansir vivanews.

Menurut Basaria, itu sebabnya KPK dalam memanggil saksi-saksi terkait kasus jual beli jabatan yang menjerat mantan Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy (Rommy) dan dua tersangka lainnya, turut menggali keterangan ihwal jual beli jabatan rektor. Upaya itu untuk pengembangan penyidikan.

"Itu sebabnya kami panggil beberapa (saksi) apakah ada informasi-informasi lain. Upaya-upaya itu telah dilakukan penyidik kami," kata Basaria.

Sebelumnya, pasca-terbongkarnya kasus dugaan suap pengisian jabatan Kepala Kanwil Jatim Kemenag serta Kepala Kantor Kemenag Gresik, mencuat dugaan suap pengisian jabatan rektor di sejumlah universitas yang berada di bawah naungan Kemenag. Meski demikian, lembaga antirasuah itu sejauh ini berdalih belum temui bukti-bukti terkait kasus itu.

Sementara itu KPK menjadwalkan pemeriksaan dua tersangka suap jual beli jabatan di Kementerian Agama. Mereka adalah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur, Haris Hasanuddin.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, keduanya akan diperiksa dalam kapasitas saksi untuk mendalami suap kepada mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy alias Rommy.

"Keduanya akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RMY (Rommy),"  kata Febri melalui pesan singkat, Jumat (293).

Pada perkembangan penyidikan, KPK menemukan ada indikasi Rommy tak hanya bermain pada proses jual beli jabatan di Kanwil Kemenag Jawa Timur. Lembaga anti-rasuah itu mengaku menerima banyak laporan bahwa Rommy bermain di banyak daerah di Tanah Air. KPK menyatakan, akan menindaklajuti temuan tersebut.

Pada perkara ini, KPK juga sudah menggeledah beberapa ruangan di Kemenag. Salah satunya, ruang kerja Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan ruang kerja Sekjen Kemenag, Nur Kholis Setiawan.*

Komentar