nusabali

Pameran Cagar Budaya Dekati Generasi Muda

  • www.nusabali.com-pameran-cagar-budaya-dekati-generasi-muda

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali, menggelar pameran cagar budaya di SMPN 1 Singaraja, dari tanggal 27-30 Maret mendatang.

SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah koleksi BPBC Bali, ditata dan dipamerkan di aula SMPN 1 Singaraja. Pameran yang bertajuk Cagar Budaya Masuk Sekolah itu merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan cagar budaya kepada generasi muda.

Kepala Seksi Pelindungan Pegembangan dan Pemanfatan BPBC, Ni Komang Anik Purniti, Rabu (27/3) kemarin menjelaskan, program Cagar Budaya Masuk Sekolah itu merupakan salah satu program kerja BPCB Bali. Menyasar siswa dan generasi muda, pameran ini pun diputuskan dilaksanakan di SMPN 1 Singaraja yang kebetulan adalah sekolah memiliki bangunan zaman kolonial Belanda yang terdaftar dalam bangunan yang diduga cagar budaya.

“Kami sebelumnya mendapat rekomendasi dari LPMP Bali, sekolah yang menjadi contoh program pendidikan karakter yakni SMPN 1 Singaraja, pas sekali dengan tujuan kami, selain itu juga ada bangunan diduga cagar budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini,” jelas Anik. Selain memperkenalkan cagar budaya kepada siswa, pameran cagar budaya itu diharapkan dapat membentuk karakter siswa.

Dengan mengetahui apa saja dan bagaimana cagar budaya, diharapkan ke depannya mereka tahu cara melestarikan peninggalan yang bersejarah. Anik pun berharap dengan adanya kegiatan ini, bisa mendorong Bupati Buleleng untuk menetapkan sejumlah bangunan maupun peninggalan yang sudah masuk ke daftar cagar budaya.

“Di Buleleng sendiri banyak sekali bangunan yang tercatatkan berkarakter kolonial dan benda peninggalan lainnya yang masuk dalam daftar diduga cagar budaya. Saran kami supaya pelestarian cagar budaya memiliki payung hukum dan lebih greget, itu perlu ditetapkan,” kata dia.

Hanya saja sejauh ini Kabupaten Buleleng belum membentuk tim ahli kabupaten yang akan melakukan kajian bangunan atau benda diduga cagar budaya untuk di-assesment sebelum ditetapkan oleh Bupati. Tim ahli Kabupaten itu disebut terdiri dari lima orang yang memiliki disiplin ilmu yang menyangkut cagar budaya. “Buleleng belum ada tim ahlinya, kami harapkan segera dibentuk, sehingga potensi cagar budaya di Buleleng bisa ditetapkan agar tetap lestari,” imbuh dia.

Sementara itu Kepala SMPN 1 Singaraja,  Ni Putu Karnadhi mengapresiasi jawatan dari BPCB Bali menggelar pameran di sekolahnya. Secara langsung sekolahnya mendapatkan banyak manfaat, baik dari kesempatan siswa dapat belajar langsung terkait benda, situs dan bangunan cagar budaya, selain juga mendapatkan kesempatan fasilitasi perehaban gedung utama yang bernuansa kolonial jika mengalami kerusakan. “Kami dapat manfaat banyak, kredit point kami pemerintah lihat bangunan cagar budaya, selain berikan porsi kenal ke anak lainnya SMPN 1 Singaraja punya bangunan cagar budaya. Secara tidak langsung juga siswa kami mendapatkan pembelajaran langsung dengan dibawakannya sejumlah bahan pameran kesini yang selama ini mereka hanya melihat gambarnya di buku, anak-anak kami sangat antusias,” jelas Karnadhi. *k23

Komentar