nusabali

Cuma Punya 2.882 Pemilih, Kelurahan Serangan Sering Loloskan Wakil Rakyat

  • www.nusabali.com-cuma-punya-2882-pemilih-kelurahan-serangan-sering-loloskan-wakil-rakyat

Dari 42 desa/kelurahan yang ada di Kota Denpasar, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan merupakan wilayah dengan jumlah pemilih paling kecil.

DENPASAR, NusaBali 
Untuk tarung Pileg 2019, jumlah pemilih di Kelurahan Serangan hanya mencapai 2.882 orang. Meski jumlah pemilihnya sedikit, namun kawsasan ini kerap sukses meloloskan wakil rakyat ke DPRD Denpasar.                                                                                                         
  
Berdasarkan data di KPU, Kelurahan Serangan menduduki tangga teratas sebagai kawasan dengan jumlah pemilih terkecil di Kota Denpasar, yakni hanya 2.882 orang. Mereka tinggal tersebar di 6 banjar dan 1 kampung, masing-masing Banjar Ponjok, Banjar Kaja, Banjar Tengah, Banjar Kawan, Banjar Peken, Banjar Dukuh, dan Kampung Bugis. 

Sedangkan kawasan dengan jumlah pemilih terkecil kedua adalah Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat yakni sebanyak 3.228 pemiih. Sementara kawasan dsengan jumlah pemilih terkecil ketiga diduduki Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan yakni 5.975 pemilih.

Sebaliknya, kawasan dengan jumlah pemilih terbesar di Kota Denpasar adalah Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Jumlah pemilih di Kelurahan Sesetan mencapai 26.239 orang, di mana saat Pileg/Pilpres, 17 april 2019 nanti, mereka akan nyoblos di 103 tempat pemungutan suara (TPS).

Sedangkan kawasan dengan jumlah pemilih terbanyak kedua adalah Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat mencapai 24.162 pemilih, disusul Desa Pemecutan Kaja (Kecamatan Denpasar Utara/dengan 20.774 pemilih), Kelurahan Padangsambian (Denpasar Barat/20.557 pemilih), Desa Pemogan (Denpasar Selatan/19.560 pemilih), Desa Pedungan (Denpasar Selatan/17.796 pemilih), Kelurahan Panjer (Denpasar Selatan/16.655 pemilih), Kelurahan Pemecutan (Denpasar Barat/16.594 pemilih), Desa Ubung Kaja (Denpasar Utara/16.021 pemilih), dan Desa Padangsambian Kelod (Denpasar Barat/15.129 pemilih).

Kelurahan Serangan punya catatan sendiri dalam sejarah kepemiluan, meskipun memiliki jumlah pemilih palings sedikit di Kota Denpasar. Kelurahan Serangan pernah tiga kali berhasil meloloskan wakil rakyat ke kursi DPRD Denpasar. Pertama, meloloskan Made Mudana Wiguna ke kursi Fraksi PDI DPRD Denpasar 1992-1997. Kedua, Made Mudana Wiguna kembali lolos ke kursi PDI DPRD Denpasar 1997-1999. Ketiga, Kelurahan Serangan kembali meloloskan I Ketut Arya Saputra (dari Demokrat) ke kursi DPRD Denpasar 2009-2014.

Sayang, dalam Pileg 2014 lalu, tidak ada satu pun caleg dari Kelurahan Serangan yang lolos ke kursi legislatif. Bahkan, Ketut Arya Saputra yang berstatus sebagai caleg incumbent, juga gagal lolos ke kursi Dewan. Kala itu, Arya Saputra maju tarung berebut kursi DPRD Denpasar bersama satu caleg asal Kelurahan Serangan lainnya, I Wayan Jendra, yang naik kendaraan Golkar. Seperti halnya Arya Saputra, Wayan Jendra pun gagal lolos ke kursi legislatif.

Sementara dalam Pileg 2019 nanti, dari Kelurahan Serangan muncul satu caleg untuk gerebut kursi DPRD Denpasar. Dia adalah Wayan Sudarsana, warga Banjar Kaja, Kelurahan Serangan, yang maju tarung sebagai caleg dari Partai Perindo.

Lurah Serangan, I Wayan Sukarma, mengarakan warganya selalu berharap ada caleg dari kampung sendiri yang lolos ke kursi DPRD Denpasar di setiap pesta gong demokrasi Pemilu. Mereka ingin kembali mengulang kejayaan di Pemilu 1992, 1997, dan 2009. Harapan itu hanya bisa terwujud, jika warga Kelurahan Serangan bersatu meloloskan caleg dari kampung sendiri.

"Dalam Pemilu 2009 lalu, warga kami antusias dan bersatu, hingga mampu meloloskan Ketut Arya Saputra ke DPRD Kota Denpasar,” kenang Wayan Sukarma kepada NusaBali di Denpasar, beberapa waktu lalu.

Menurut Sukarma, Kelurahan Serangan kehilangan momentum saat Pileg 2014, ketika Ketut Arya Saputra yang berstatus caleg incumbent gagal lolos ke DPRD Denpasar. Masalahnya, saat itu mulai terjadi pecah dukungan, mengingat caleg asal Serangan yang maju tarung lebih dari satu orang. “Semua notot ingin dapat suara, sehingga tak ada celeg yang suaranya signifikan untuk lolos ke kursi Dewan,’ papar Sukarma.

Belajar dari pengalaman Pileg 2014, kini diharapkan Wayan Sudarsana bisa lolos ke kursi DPRD Denpasar lewat Pileg 2019. Sebab, kader Partai Perindo tersebut menjadi satu-satunya caleg asal Serangan yang bertarung. 

Menurut Sukarma, jika Sudarsama mau turun pendekatan dan masyarakat Serangan bersatu, yang bersangkutan berpeluang besar lolos ke DPRD Denpasar. "Ya, sekarang hanya ada satu caleg. Kalau dia (Sudarsana) bisa mendekati warga dan menyatukan dukungan mereka, Serangan pasti mempunyai wakil lagi di DPRD Denpasar," tandas Sukarma. *mis

Komentar