nusabali

Perdagangan Ikan Tuna Stabil

  • www.nusabali.com-perdagangan-ikan-tuna-stabil

Kalangan pelaku eksportir tuna mengaku, perdagangan tuna (ekspor) stabil.

DENPASAR, NusaBali

Baik permintaan maupun pasokan relatif terjaga. Namun demikian, bukan berarti tanpa persoalan. Banyaknya kapal yang ‘menganggu’ karena menunggu proses perizinan (Surat Izin Penangkapan Ikan) merupakan salah satu kendala.

Plt Kadis Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja, menyatakan volume ekspor tuna Bali tahun 2017 dengan tahun 2018 mengalami penurunan.  Ekspor tuna Bali tahun 2017 sebanyak 38.852,8 ton dengan nilai 136.812.323 dollar AS. Sedang tahun 2018, volume ekspor sebanyak 36.712 dengan nilai 420.665.530 dollar AS. “Kenaikan nilai ini karena ada kelangkaan tuna di pasaran internasional,” ujar Gunaja yang kini Kadis Kehutanan Provinsi Bali, Jumat (22/3).

Sebelumnya Gunaja merupakan  adalah Kadis Perikanan Bali, kemudian dimutasi jadi Kadis Kehutanan sekaligus merangkap Plt Kadis Perikanan.

Gunaja mengiyakan ekspor tuna relatif lancar. Jepang, Amerika dan beberapa negara lain, merupakan tujuan ekspor tuna. Gunaja menyebutkan, relatif tidak ada kendala. Kecuali, banyak kapal yang kini sedang mengantre mengurus perpanjangan izin (SIPI). “ Makanya banyak yang belum bisa beroperasi,” jelasnya.

Sebelumnya Samysudin, salah seorang ekspotir tuna Bali mengatakan pasaran tuna internasional stabil. “Syukur cukup lancar, baik pasar dan pasokan,” ujarnya.

Saat Syamsudin mengirim rata-rata 3 ton tuna setiap hari. “ Kecuali Jumat libur,” ujarnya. Tuna  yang diekspor itu merupakan tuna segar, dengan tujuan sebagian besar ke Jepang. “Juga ada beberapa ke negara lain, namun yang rutin Jepang,” ujarnya. *k17

Komentar