JKR Bersihkan Pohon Keramat Pura Dalem Joanyar
Puluhan sameton Joanyar Kajanan Rantau (JKR) membersihkan pohon asam keramat yang tumbang di Mandala Utama, Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Seririt, Buleleng, Selasa (19/3) kemarin.
SINGARAJA, NusaBali
Pembersihan pohon asam berukuran jumbo itu juga melibatkan krama desa pakraman setempat dalam aksi gotong royong insidentil. Sejumlah anggota JKR berbaur dengan warga setempat ngayah membersihkan dan memotong ranting-ranting pohon asam keramat yang tumbang. Pembersihan pohon tumbang dan puing-puing seluruh pelinggih yang rusak tertimpa itu dilakukan setelah krama dan prajuru adat setempat mohon petunjuk niskala melalui upacara nunas baos yang dilakukan Kamis (14/3) sore.
Ketua Umum JKR, I Nyoman Adi Wiratma mengatakan sameton JKR yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Bali baru bisa membersihkan pohon asam yang tumbang pada Selasa (12/3) malam setelah tim BPBD Buleleng melakukan pemotongan.
"Aksi ini bagian dari implementasi visi JKR dalam bidang parahyangan yang peduli terhadap kondisi kahyangan tiga di desa pakraman," tukas Adi Wiratma.
Menurut salah satu kabid di Balitbang Badung ini, keterlibatan JKR secara spontan ini karena didorong niat untuk memberi warna positif bagi dinamika pembangunan sosial kemasyarakatan di desa pakraman. "Walaupun tinggal di rantau tapi kami tetap memantau geliat yang ada di tanah kelahiran," kata Adi Wiratma didampingi Humas JKR, I Kadek Sudharma Hariawan.
Sementara Kelian Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Ketut Suyasa mengapresiasi aksi spontan semeton JKR yang turut serta ambil peran dalam aksi pembersihan paska petaka tumbangnya pohon asam keramat Pus Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan. "Semeton JKR sangat aktif terlibat dalam kegiatan desa pakraman. Hal ini menambah energi bagi kami untuk tetap semangat ngayah di desa pakraman," ujarnya.
Sebagaimana diketahui pohon asam keramat setinggi 45 meter dan diameter 3 meter di Mandala Utama Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan tumbang pasca hujan deras dan angin kencang Selasa (13/3) malam. Bencana itu merusak enam pelinggih yang ada di jeroan pura.*
Pembersihan pohon asam berukuran jumbo itu juga melibatkan krama desa pakraman setempat dalam aksi gotong royong insidentil. Sejumlah anggota JKR berbaur dengan warga setempat ngayah membersihkan dan memotong ranting-ranting pohon asam keramat yang tumbang. Pembersihan pohon tumbang dan puing-puing seluruh pelinggih yang rusak tertimpa itu dilakukan setelah krama dan prajuru adat setempat mohon petunjuk niskala melalui upacara nunas baos yang dilakukan Kamis (14/3) sore.
Ketua Umum JKR, I Nyoman Adi Wiratma mengatakan sameton JKR yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Bali baru bisa membersihkan pohon asam yang tumbang pada Selasa (12/3) malam setelah tim BPBD Buleleng melakukan pemotongan.
"Aksi ini bagian dari implementasi visi JKR dalam bidang parahyangan yang peduli terhadap kondisi kahyangan tiga di desa pakraman," tukas Adi Wiratma.
Menurut salah satu kabid di Balitbang Badung ini, keterlibatan JKR secara spontan ini karena didorong niat untuk memberi warna positif bagi dinamika pembangunan sosial kemasyarakatan di desa pakraman. "Walaupun tinggal di rantau tapi kami tetap memantau geliat yang ada di tanah kelahiran," kata Adi Wiratma didampingi Humas JKR, I Kadek Sudharma Hariawan.
Sementara Kelian Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Ketut Suyasa mengapresiasi aksi spontan semeton JKR yang turut serta ambil peran dalam aksi pembersihan paska petaka tumbangnya pohon asam keramat Pus Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan. "Semeton JKR sangat aktif terlibat dalam kegiatan desa pakraman. Hal ini menambah energi bagi kami untuk tetap semangat ngayah di desa pakraman," ujarnya.
Sebagaimana diketahui pohon asam keramat setinggi 45 meter dan diameter 3 meter di Mandala Utama Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan tumbang pasca hujan deras dan angin kencang Selasa (13/3) malam. Bencana itu merusak enam pelinggih yang ada di jeroan pura.*
1
Komentar