Nyepi, Penumpang Keluar Bali Semakin Melonjak
Memasuki H-2 Nyepi, Selasa (5/3), arus dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang kembali mengalami lonjakan.
NEGARA, NusaBali
Meski terpantau lebih ramai dibanding H-3 Nyepi, Senin (4/3), namun lonjakan arus penumpang keluar Bali tetap lancar diseberangkan, dan tidak ada penumpukan di areal Pelabuhan Gilimanuk.
Manager Usaha Pelabuhan Gilimanuk, Agus Supriyatno, mengatakan lonjakan arus penumpang keluar Bali, Selasa kemarin, masih didominasi penumpang dengan kendaraan roda dua. Untuk menghadapi lonjakan penumpang tersebut, pihaknya mengoperasikan sebanyak 4 loket kendaraan roda dua.
“Tadi sempat kami buka 4 loket roda dua. Sedangkan saat mulai terjadi lonjakan penumpang Senin kemarin (dua hari lalu, red), kami maksimal hanya membuka 3 loket roda dua. Sedangkan loket roda empat, tetap dibuka 3 sampai 4 loket,” ujarnya.
Terkait operasi kapal, sambung Agus, masih tetap dioperasikan secara maksimal, yakni sebanyak 32 kapal. Mengenai pola bongkar muat, juga belum sampai dipercepat. Mengingat kedatangan arus keluar Bali itu juga masih tergolong lancar, dan kapal-kapal yang sandar masih dapat menunggu muatan. “Kalau ramai sekali, ya pasti kami percepat bongkar muat. Artinya, walaupun ada peningkatan hari ini, peningkatannya masih tergolong normal. Tidak sampai ada antrean di loket maupun dalam areal pelabuhan,” katanya.
Sesuai data pembelian tiket saat H-3 Nyepi, Senin lalu, pihaknya mencatat ada sebanyak 7.576 penumpang keluar Bali. Penumpang keluar Bali, itu diantaranya terdiri dari 1.271 penumpang pejalan kaki, 4.24 kendaraan roda dua, dan 4.117 kendaraan roda empat. Total sebanyak 7.579 penumpang keluar Bali, itu juga meningkatkan sekitar 5 persen dibanding jumlah 7.246 penumpang keluar Bali saat H-3 Nyepi tahun 2018 lalu.
“Untuk peningkatan yang hari ini, nanti baru akan direkap per pukul 08.00 Wita. Yang pasti, secara pengamatan visual hari ini, jumlah lebih banyak dibanding kemarin, dan masih tetap lancar,” pungkasnya. *ode
Manager Usaha Pelabuhan Gilimanuk, Agus Supriyatno, mengatakan lonjakan arus penumpang keluar Bali, Selasa kemarin, masih didominasi penumpang dengan kendaraan roda dua. Untuk menghadapi lonjakan penumpang tersebut, pihaknya mengoperasikan sebanyak 4 loket kendaraan roda dua.
“Tadi sempat kami buka 4 loket roda dua. Sedangkan saat mulai terjadi lonjakan penumpang Senin kemarin (dua hari lalu, red), kami maksimal hanya membuka 3 loket roda dua. Sedangkan loket roda empat, tetap dibuka 3 sampai 4 loket,” ujarnya.
Terkait operasi kapal, sambung Agus, masih tetap dioperasikan secara maksimal, yakni sebanyak 32 kapal. Mengenai pola bongkar muat, juga belum sampai dipercepat. Mengingat kedatangan arus keluar Bali itu juga masih tergolong lancar, dan kapal-kapal yang sandar masih dapat menunggu muatan. “Kalau ramai sekali, ya pasti kami percepat bongkar muat. Artinya, walaupun ada peningkatan hari ini, peningkatannya masih tergolong normal. Tidak sampai ada antrean di loket maupun dalam areal pelabuhan,” katanya.
Sesuai data pembelian tiket saat H-3 Nyepi, Senin lalu, pihaknya mencatat ada sebanyak 7.576 penumpang keluar Bali. Penumpang keluar Bali, itu diantaranya terdiri dari 1.271 penumpang pejalan kaki, 4.24 kendaraan roda dua, dan 4.117 kendaraan roda empat. Total sebanyak 7.579 penumpang keluar Bali, itu juga meningkatkan sekitar 5 persen dibanding jumlah 7.246 penumpang keluar Bali saat H-3 Nyepi tahun 2018 lalu.
“Untuk peningkatan yang hari ini, nanti baru akan direkap per pukul 08.00 Wita. Yang pasti, secara pengamatan visual hari ini, jumlah lebih banyak dibanding kemarin, dan masih tetap lancar,” pungkasnya. *ode
Komentar